"Ayoo bee!" Ucap Naruto membawa Hinata ke dalam mobilnya.
Hinata menundukkan kepalanya gugup. Bagaimana tak gugup, hari ini ia akan bertemu dengan calon mertuanya!
"Tak usah gugup," Naruto menggenggam tangan Hinata erat, seolah memberinya semangat.
"Tadaima!" Teriak Naruto menggemparkan mansion Namikaze.
"Okaeriiiiiii~"
Wajah Kushina berbinar kala matanya menatap senang seseorang yang dibawa putranya.
Grep
Kushina langsung memeluk orang itu erat.
"Kaa-chan merindukanmu, Hina-chan" ucap Kushina.
Tes
Tes
Hinata menitikkan air matanya haru. Ia tidak menyangkan bahwa ia akan disambut hangat oleh keluarga Namikaze.
Kushina melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Hinata lembut.
"Jangan menangis! Jika kau menangis, Kaa-chan akan memenggal kepala Naru-chan"
"Kok jadi aku sihh Kaa-chan! Dan apa-apaan panggilan ituu~" ucap Naruto dengan nada merajuk.
"Ckk diamlah kau!"
"Kalian ini apa-apaan sihhh" sang kepala keluarga ikutan nimbrung.
"Diamm!" Ucap Naruto dan Kushina bersamaan.
"Ckk kalian ini! Jika ingin beradu mulut, di dalam rumah, bukan di depan pintu!"
"Heheee maaf," ucap pasangan ibu dan anak itu bersamaan.
Merekapun masuk ke dalam mansion megah Namikaze, dengan Hinata yang di gandeng oleh Kushina. Sedangkan Naruto cemberut karena sang kekasih dimonopoli oleh sang ibu.
'Mereka keluarga bahagia. Mereka saling melengkapi.
Aku beruntung bisa ada ditengah-tengah mereka.
Terima kasih Tuhan. Terima kasih karena Kau sudah melengkapi bahagiaku dengan mereka.' Batin Hinata terharu."Jadi selama ini yang membuatmu tersenyum sendiri itu dia?" Tanya Minato pada Naruto
"Iya Tou-chan" jawab Naruto mengelus tangan Hinata yang tengah menunduk.
"Dia cantik!" Kata Minato yang mendapat delikan dari sang isti tercinta.
"Tou-chan benar, tapi dia..." Naruto gugup. Ia belum mengatakan apapun pada sang ayah tentang Hinata.
"Tou-chan sudah tahu! Tak usah kau katakan apapun lagi " Ucapan Minato membuat Naruto menatap wajahnya lekat.
"Apa Tou-chan menerima hubungan kami?" Tanya Naruto sambil menundukkan kepalanya takut.
Puk
Minato menepuk kepala Naruto dan Hinata lembut.
"Dengar Naru! Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini! Hanya Tuhan saja yang maha sempurna.
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Kekurangan Hina-chan, dia tidak bisa bicara. Tapi, dia pasti memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang biasa seperti kita.
Ingat Tuhan itu maha adil."
Ucap Minato bijak."Tou-chan sama sekali tidak menentang hubungan kalian. Justru Tou-chan sangat mendukung kalian." Lanjutnya.
"Terima kasih Tou-chan"
Grep
Naruto memeluk sang ayah erat.
Kushina yang iri dengan adegan pasangan ayah dan anak itu, mengajak Hinata untuk ikut memeluk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Life
Fanfiction©Masashi Kishimoto NaruHina sight SasuHina Perjalanan ini memang membutuhkan pengorbanan baik itu jiwa, raga maupun rasa. Siapapun yang ikhlas menjalaninya, maka balasannya akan lebih baik dari pengorbanan yang dibuatnya. ....