Pertemuan

4.8K 302 23
                                    

Empat tahun berlalu

Bayi kecil itu kini tumbuh menjadi gadis kecil berambut indigo dengan paras manis. Saat ini dirinya tengah bermain dengan pasir putih dengan riang.

Di musim panas kali ini, Nami-uzu panti mengadakan tour bersama anak asuhnya bermain di pantai.

Terlihat semua anak-anak di sini bahagia, saling tukar tawa bersama, terkecuali gadis mungil indigo itu.

Dasarnya gadis manis itu oemalu, jadi dia sedikit enggan bergaul dengan orang-orang disekitarnya. Dengan pasir putihnya, gadis kecil itu telaten membuat istana pasirnya sendiri.

'Jika Nata besar nanti, Nata pasti mempunyai rumah besar seperti yang Nata buat ini. Nanti Nata akan mengajak Kushina kaa-chan dan Karin-nee untuk tinggal bersama Nata.' hati gadis itu berucap.

Tidak jauh darinya, seorang pemuda kecil berumur lima tahun menatap si gadis kecil yang terlarut membuat istana pasirnya. Langkahnya berjalan menghampiri gadis itu.

"Hai gadis manis sedang apa? Apa kau mau bermain denganku?" Tanya pemuda kecil itu antusias.

Tak ada jawaban dari si gadis. Membuat si pemuda marah karena terabaikan.

"Heii kau tuli ya? Aku bertanya padamu gadis kecil!!"

Diam si gadis masih membungkam mulutnya.

Kesal ! Itulah yang pemuda kecil itu rasakan. Dirinya tersenyum jahil ketika melihat istana pasir yang dibuat si gadis.

Srekk

Srekk

Srekk

Detik berikutnya, si pemuda menghancurkan istana besar uang di bangun si gadis. Setelahnya ia pergi meninggalkan si gadis yang menangis tanpa suara.

...

"Huaahh hari yang menyenangkan" Karin merentangkan tangannya ke atas.

Namun tiba-tiba tubuh Karin mematung kala seseorang memeluknya dari belakang. Dan ketika dia membalikkan badannya, dia sedikit terkejut melihat seorang lelaki berambut silver yang sedang memeluknya.

"Ada apa ? " tanya Karin

"Tidak ada. Aku hanya merindukan mu, sayang " jawab si pria

"Ayolah Sui lepaskan tanganmu dari pinggang ku, disini banyak anak kecil tahu " ucap Karin berusaha melepaskan tangan sang suami pada pinggang nya.

Anak kecil

Anak kecil

Anak kecil

Deg

Karin kembali mematung. Ia melupakan sesuatu yah tepatnya melupakan seorang anak kecil. Gadis kecilnya!!! Dimana dia?

'Dasar pelupa!!! aku meninggalkan Hinata sendirian aduhh...
Aku harus cepat menemukannya, sebelum sesuatu terjadi padanya ' batin Karin dengan cepat melepaskan pelukan Suigetsu dan meninggalkannya.

'Yakk padahal aku baru menemuinya setelah beberapa bulan terpisah... ' Batin Suigetsu memandang sedih Karin yang, meninggalkannya.

...

"Syukurlah aku menemukanmu, Hinata-chan!" ucap Karin ketika matanya melihat Hinata kecil yang, memandang istana hancur di depannya.

'Hinata menangis? 'Batin karin ketika melihat air mata di kedua mata bulan Hinata.

"Ada apa Hinata-chan ? "Tanya Karin pada Hinata. Tangannya membawa Hinata ke pangkuannya.

Hinata hanya menjawab pertanyaan karin dengan gelengan kepala.

Karin yang melihat gelengan kepala hanya bisa menghembuskan nafasnya. Ia tidak ingin memaksakan gadis kecil yang sangat disayanginya ini.

"Aaa... Bagaimana kalau kita buat lagi istana pasirnya Hinata-chan ? Kau mau?" Pertanyaan Karin itu dibalas dengan anggukan antusias oleh Hinata kecil.

'Aaa ternyata karena ini kau bersedih Hinata-chan ? Maafkan nee-chan yang sempat melupakan mu 'batin Karin merasa bersalah.

Skip

Hari demi hari telah berlalu. Hari semakin panas, bahkan orang-orang lebih memilih diam di dalam rumahnya agar terbebas dari panasnya sang surya.

Tapi berbeda dengan gadis manis ini. Hinata, yah gadis kecil itu memilih berlindung pada sebuah pohon besar yang tepat berada di taman belakang bangunan besar Nami-uzu panti.

Saat tengah asyik menyenderkan punggung kecilnya seraya menutup kelopak matanya, terdengar suara langkah kaki mendekatinya.

'Karin-nee 'batin Hinata menebak. Karena Nee-channya itu selalu menemaninya ditempat favoritnya ini.

"Hai!" Namun bukan Karin yang ada di depannya saat ini, melainkan pemuda kecil yang mungkin satu tahun diatasnya.

'Siapa? '

"Hai namaku Uchiha Sasuke, kau bisa memanggilku Sasuke gadis manis" kata pemuda kecil itu dengan senyuman lebarnya.

Hinata kecil hanya bisa menganggukkan kepalanya untuk menanggapi perkataan Sasuke kecil.

"Namamu siapa?" Tanya sasuke kecil

'Hinata' jawab Hinata kecil dalam hati. Dirinya tidak tahu bagaimana cara membalas perkataan Sasuke kecil, karena dirinya pun belum menguasai bahasa isyarat.

Karena tidak mendapat sahutan. Sasuke kecil mendudukkan dirinya di samping Hinata .

"Kau orangnya pemalu ya ! "Kata sasuke kecil .

Hinata hanya bisa menganggukkan kepalanya .

"Kalo begitu bagaimana kalo aku memanggilmu Hime?" tawar Sasuke kecil.

Hinata kecil menatap wajah rupawan Sasuke di depannya . Ia menganggukkan kepalanya tanda setuju . Bibir mungilnya tersenyum tulus pada sasuke.

'Manis 'batin sasuke kecil.

"Hoy Sasuke!!!" pemuda kecil lainnya berteriak memanggil nama Sasuke.

"Ohh Naruto ada apa ? "Tanya Sasuke pada orang yang memanggilnya .

Sedangkan Hinata hanya menundukkan kepalanya, takut.

Naruto ,yah pemuda itu yang adalah orang yang sama yang mengganggunya saat di pantai kemarin .

Naruto kecil melirik ke arah Hinata kecil yang menundukkan kepalanya .

"Kau berbicara dengan gadis sombong ini ?" tanyanya menunjuk pada hinata .

"Hn "jawab Sasuke .

"Kau jangan mendekati gadis itu Sasuke!!! dia itu sombong tahu " ucap Naruto kembali.

"Dia tidak seperti yang kau bicarakan Naruto " jawab sasuke kembali

"Terserahmu "ucap Naruto menghampiri sasuke dan duduk di sampingnya .

Mereka melanjutkan perbincangannya. Hinata ikut terlibat dalam perbincangan itu. Namun dirinya hanya mengangguk dan menggeleng kala kedua pemuda itu melontarkan pertanyaan padanya. Kadang matanya berkaca-kaca saat Naruto menyebut dirinya anak sombong dan hinaan lainnya.


To be Continue

Love For LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang