Chapter Empatbelas

1.2K 58 3
                                    

LAILA
By
Vebryna Arifin



#Laila#

Hari ini adalah hari pernikahan ku dengan Rofik, Sahabatku sendiri. Aku sudah kehabisan kata-kata dan tak bisa mengungkapkan seperti apa perasaanku ini. Pernikahan yang terjadi karena kebodohanku. Pernikahan yang hanya menutupi aibku. Tapi disisi lain aku melihat senyuman tulus dari wajah sahabatku.

Pernikahanku hanya sebatas resmi saja. Dihadiri teman teman semasa SMA dan saudara kami. Tak ada yang mewah ataupun yang seperti halnya pesta pernikahan.

"Saya terima nikah dan kawinnya Laila Rahardi dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang xxxx dibayar tunai"

"Syah...Syah"

"Amin"

Mendengar kalimat itu air mataku jatuh membasahi wajahku yang memang tak bisa menggambarkan aku sekarang bahagia ataukah sedih. Bagaimana aku hidup setelah pernikahan ini. Akankah aku bisa hidup dengan rasa bersalah ini seumur hidupku,atau akan terjadi keajaiban suatu hari nanti .

Para tamu undangan memberikan selamat kepada kami. Tak hanya Rofik yang terlihat bahagia tapi kedua orang tua kami. Tanpa aku sadari hatiku merasa sangat hangat melihat senyuman sahabatku yang hari ini resmi menjadi suamiku.

Mulai hari ini aku harus belajar memanggilnya dengan sopan, harus melakukan selayajnya istri.

Saat ini kami tinggal dirumah ku. Karena Minggu depan kami juga harus kembali ke Surabaya karena ada jadwal kuliah. Tak mungkin kami meninggalkan kampus. Jika kehamilanku sudah besar aku akan mengambil cuti hamil di kampus sementara sampai anakku nanti berumur 3bulan.

"Kamu tak mandi dulu" ucap suamiku dari balik pintu

"Hmm.. sebentar lagi"

"Aku sangat lelah, bolehkah aku istirahat sebentar" ucapnya

"Hmm... Istirahat lah dulu, aku akan mandi"

Melihatnya aku sangat nelangsa,kenapa dia memikul beban yang tak seharusnya dia pikul. Itu membuatku semakin merasa bersalah kepadanya.

Saat malam hari kami tak melakukan apapun meski disatukan ranjang sama dengan selimut yang sama. Laki laki itu tak menyentuh ku sama sekali.

"Aku tak akan melakukan sesuatu yang membuatmu tak nyaman" bisiknya

"Hmmm'' mendengarnya berkata seperti itu sungguh membuatku semakin merasa bersalah.

"Bolehkah aku memelukmu,aku tau dan aku tak akan meminta lebih aku tau keadaanmu" ucapnya

Dia memelukku dari samping, pelukannya sangat berasa hangat. Sungguh sangat nyaman. Namun untuk lebihnya aku masih terbayang masa menjijikan itu dan juga aku masih terbangun karena mimpi buruk setiap malamku.

Aku beruntung mempunyai Rofik dihidupku. Dia orang yang perhatian, pengertian,penyayang. Aku sangat berterima kasih kepada nya karena semuanya.

2bulan berlalu,aku dan Rofik sudah kembali beraktivitas seperti biasanya. Kami sekarang tidaklah menyewa kamar kost,melainkan menyewa rumah. Karena kami sudah menikah jika Dikost kami sangat tidak nyaman. Jadi kami memutuskan untuk menyewa rumah kecil yang ada dua kamar, kamar mandi , dapur, juga ruang tamu. Rumah minimalis yang cocok buat kami.

Kami masih seperti biasa, tidur di ranjang yang sama tapi tetap saja aku masih tak bisa dan masih terngiang masa menjijikan itu, dan Rofik sangat mengerti aku.

Rofik juga menyarankan ku untuk pergi ke dokter untuk mengobati traumaku. Dan sekarang sudah lebih baik,sudah jarang aku memimpikannya lagi.

"Yank, sebentar lagi aku sampai, cepatlah berganti pakaian dan kita memeriksakan kandungan mu"

Semenjak menikah Rofik memanggilku Yank,dia sangat perhatian hingga pemeriksaan rutin kandunganku pun dia hafal dan sangat memperhatikan perkataan dokter.

Tak lama setelah mengirimiku pesan dia sudah didepan rumah,aku keluar rumah dan pergi bersama nya untuk pemeriksaan . Sesampainya di klinik kandungan kami Menganti sangat lama. Dan akhirnya tiba giliran kami masuk ruangan dokter. Aku menimbang berat badanku yang setiap bulannya bertambah 2kg. Dan aku berbaring untuk diperiksa.

"Gimana dok,apakah mereka baik baik saja" tanya suamiku kepada dokter

"Ya, tak usah di cemaskan baby dan mommy nya sehat,yang penting jaga pola makan yang bergizi dan jangan stres ya momynya." Ucap dokter

Berkat suamiku aku bisa melewati semua ini dan menikmati masa kandunganku. Begitu pula suamiku sangat menikmati masa dimana harus siap siaga menjagaku. Karena kandunganku tipe kandungan yang lemah jadi benar benar harus hati hati.

Setelah selesai pemeriksaan,aku dan Rofik mencari makan dan aku menginginkan makan yang super pedas. Sebelum hamil aku sangat suka pedas tapi setelah hamil aku lebih lagi menyukai pedas dan tak merasa pedas. Juga akan mampir ke swalayan untuk berbelanja keperluan dapur yang sudah mulai habis.

Kami terlihat seperti keluarga pada umumnya. Namun aku masih banyak kekurangan. Dan beribu kali aku bersyukur akan Rofik.

Malam ini Rofik terlihat sangat lelah saat aku memindahkan barang belanjaan ke dapur dan menatanya, dia sudah tertidur di sofa ruang tamu.

"Yank, bangun mandilah dan istirahatlah dikamar,sudah disiapkan pakaian tidurmu" ucapku membangunkan suamiku

"Hmm... Terimakasih" ucap Rofik.

Saat Rofik mandi aku tiduran dikamar dan mematikan ponselku. Tak lama kemudian suamiku masuk kedalam kamar dengan rambut yang masih basah dan handuk kecil yang dikalungkan ya di lehernya.

"Duduk sini aku keringkan rambutmu" ucapku

"Hmm''

Rofik duduk di dekatku dan ku bantu mengekspor rambutnya dengan handuk kecil miliknya. Setelah selesai mengeringkan rambutnya, Rofik kembali ke kamar mandi untuk mengembalikan handuknya. Dan kembali lagi dikamar dan tidur disampingku.

"Good night SoN" ucap Rofik sambil mengelus perutku yang mulai membesar

"Emang kamu tahu anaknya cowok" ucapku

"Karena keyakinan ku dia laki yank"ucapnya tersenyum

"Terimakasih"ucapku

"Bolehkah aku mencium keningmu" tanya Rofik padaku

"Hmmm" aku mengangguk

Saat dia mencium keningku terasa begitu nyaman dan tanpa terfikir kan olehku,aku meraih wajahnya dan mencium bibirnya lebih dulu. Entah apa yang aku rasakan dan lakukan aku tak merasa takut lagi.

"Yank kamu nggak takut lagi" tanya Rofik padaku

"Entahlah,aku hanya reflek" jawabku

"Rutinlah ke dokter ynk, supaya sembuh total"

Rofik memelukku, dan menutup matanya dengan senyuman. Malam ini terasa hangat sekali pelukan suamiku. Pelukan kasih sayang yang benar benar dengan ketulusan.

Next chapter ya guys...❤️❤️❤️❤️

LailATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang