Chapter Sembilan Belas

1.2K 52 0
                                    

LAILA
By
Vebryna Arifin




Tiga bulan kemudian....

#Rofik

Tiga bulan sudah berlalu, usia baby Rasya sudah tiga bulan. Semakin hari semakin lucu baby Rasya. Kami masih dirumah mama,kami belum balik ke Surabaya, karena aku dan istriku masih mengambil cuti satu semester.

Pagi ini aku bangun terlalu siang sudah pukul 8,semalam begadang karena baby Rasya rewel hingga pukul 3pagi.

"Morning Daddy" ucap Laila membangunkan ku

"Hoammm.... Morning momy" jawabku masih mengantuk

"Masih ngantuk,, udah siang cepetan mandi... Mau diajak papa kerumah temannya" ucap Laila padaku

"Sebentar lagi" ucapku sambil memeluk laila yang duduk disampingku.

"Manja banget sihh" ucap Laila padaku

"Rasya dimana mom, udah bangun aja ni baby" ucapku yang melihat keranjang baby kosong

" Udah, barusan minum susu dia digendong mama didepan" jawab Laila.

"Hmm... Masih ngantuk sayang" ucapku merayunya

"Ihh... Cepetan mandi yank''"

"Iyha... Iyha".....

Selesai mandi aku turun ke bawah untuk sarapan. Ada Mak Nah yang sedang menjemur pakaian dihalaman belakang. Mama dan papa sedang ada di teras, sedang istriku merapikan tempat tidur kami.

"Fik, abis sarapan temui papamu digudang" ucap mama mertuaku

"Ya mam" jawabku

"Makan yang kenyang Fik , nanti di tempat temennya papa jauh dari tempat makan Lo" ucap mama

"Emang dimana ma??" Tanyaku pada mama

"Itu papa mau kamu antar liat gudang kayu milik temannya yang mau dijual,ya siapa tau cocok nak,, meski tempatnya agak dipedesaan"ucap mama

"Hmm... Baiklah ma"

Pukul 11 pagi aku dan papa mertuaku pergi ke sebuah desa yang tak begitu ramai penduduk disana ada sebuah rumah yang cukup besar dan ada gudang besar isamping bangunan rumah itu. Ya akhirnya setelah hampir dua jam perjalanan sampai juga dirumah sahabat papa. Namanya pak Handoko beliau sahabat papa sejak dulu.

Pak Handoko adalah seorang pengusaha kayu tapi karena ada sesuatu yang mendesak dan mengharuskan pindah jadi mereka berniat menjual gudang kayu itu. Oleh sebab itu aku dan papa datang untuk melihat dan menegosiasikan harganya.

Setelah beberapa jam berdiskusi akhirnya papa setuju akan harga penjualannya. Dan akhirnya papa membelinya. Tapi masalah pembayaran om Handoko datang kerumah kami untuk mengambilnya. Setelah selesai kamipun berpamitan pulang.

Sekitar pukul 5sore aku dan papa sudah sampai dirumah. Aku segera mandi karena takut kotor jika aku akan menggendong baby Rasya.

"Daddy" ucap Laila saat menggendong Rasya di depanku

"Uchhh.. anak Daddy udah minum susu belum'' ucapku sambil mengelus pipi baby RasyA

"Udah Daddy.. daddy mau gendong??" Tanya Laila padaku

"Hmm... Sini sini sama Daddy, biar mommy mandi sayang,,udah bayi kecut aja monmymu" ucapku sambil menggoda Laila.

Ya seperti itulah candaan kami. Kami menikah muda dan langsung menjadi orang tua. Ada kebahagiaan tersendiri saat aku menjadi seorang ayah.

Hari demi hari menantikan perkembangan seorang bayi mungil yang lahir dengan berat 3.3kg dan panjang 52cm itu sekarang sudah gendut tumbuh besar. Menantikan waktu demi waktu pertumbuhannya, bisa duduk,berdiri, berjalan,tumbuh gigi, berbicara hingga menantikan baby Rasya kami memanggil kami sebagai orang tuanya.

Rasanya tak sabar aku menantikan waktu itu akan tiba. Istriku santan suka mengabadikan setiap momen yang ada bersama Rasya. Tiga bulan saja sudah banyak foto hingga albumpun hampir penuh dengan foto momen kami bersama baby Rasya. Tak hanya dari baby lahir bahkan saat dia hamil pun suka mengabadikan perkembangan perutnya yang semakin membesar.

Memang mungkin diluar sana begitulah tingkah seorang ibu muda ya....hheheheheh.

Lima bulan kemudian.

Kini Rasya sudah berumur delapan bulan. Dia sudah mulai merangkak dan duduk sendiri. Dia sangat menggemaskan. Kulit putih bersih yang diwariskan oleh mommy nya membuat Rasya sangat menggemaskan dengan senyuman yang indah.

Kami harus kembali ke Surabaya. Karena kami harus melanjutkan study kami.  Kami sedang berfikir tentang Rasya, ikut kami atau dirumah. Tapi Laila ingin Rasya tetap ikut bersama kami. Jadi oleh sebab itu kami mencari seorang yang bisa merawat Rasya.

Mbak Sri, dia adalah seorang yang akan kami ajak ke Surabaya untuk menjaga Rasya saat kami sedang kuliah. Karena tak mungkin Rasya ikut bersama kamu. Mama yang mencarikan pengasuh untuk Rasya ya akhirnya mama bertemu dengan mbak Sri ini.

Sebenarnya mama papa juga orang tuaku tak setuju kalau Rasya ikut kami ke Surabaya,tapi apa boleh buat kalau Laila yang mau. Ya meski baby Rasya minum susu formula,mungkin Laila ingin Rasya dekat dengan kami .

Saat kembali ke Surabaya, seluruh keluarga ikut mengantar karena ya bagaimanapun Rasya cucu pertama mereka. Aku dan Laila pergi ke Surabaya dua hari lebih awal karena harus membersihkan tempat tinggal kami yang sudah lama kami tinggal.

Setelah itu baru Baby Rasya bersama nenek kakeknya menyusul ke Surabaya. Alhamdulillah mbak Sri suka dengan rumah kami juga kamar yang sudah kami siapkan untuk mbak Sri.
.
.
.
.
.
.
.

Next chapter ya guys.....💕💕💕💕💕

LailATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang