Chapter Enam

1.4K 71 2
                                    

LAILA
By
Vebryna Arifin




Hari yang begitu indah. Sinar sang mentari sudah menyinari dunia yang indah ini. Aku masih berada dibalik selimutku, rasanya tak ingin aku bangun. Tapi sahabatku sudah mengirimiku banyak pesan hingga aku tak bisa menghitung berapa banyaknya. Kubiarkan ponselku di dalam kamar,dan aku membantu mama dan Mak Nah di belakang, untuk menghilangkan pikiran tentang pengumuman kelulusan. Hari ini aku hanya menonton TV,bantu Mama,makan,tidur,mandi, nonton tv lagi. Membosankan tapi aku tidak mau memikirkan kelulusan ku. Aku hanya berfikir bagaimana caraku memberi tahu Rofik tentang jurusan yang Aku pilih. Ya aku ingin memberi kejutan untuknya, karena aku tahu bahwa dia sebenarnya ingin aku tetap mengikuti dia

Sekarang pukul 7malam aku sudah yakin bahwa aku lulus. Tapi aku tidak ingin melihat ponselku, karena aku tahu pasti akan banyak pesan yang masuk. Tapi lebih tak ku sangka lagi tiba tiba sebuah mobil yang tak asing bagi ku terparkir di halaman rumah ku.

"Kenapa seharian menghilang??" Tanya seseorang yang keluar dari mobil itu ya dia Rofik sahabat ku.

"Malas,kenapa? Ada apa kesini" tanyaku pada Rofik

"Aku mencari mu, semua siswa lulus ujian, tapi aku terkejut karena nilai" ucapnya

"Ada apa dengan nilai??"tanyaku kaget dan ingin tahu.

"Wah seluruh siswa datang kesekolah sore tadi melihat papan nilai yang sudah diumumkan pukul 5 tadi,dan hanya kamu yang tak ada dari seluruh siswa dikelasnya" ujarnya

"Terus kenapa?haruskah aku melihat?? Aku bosen,aku selalu kalah banyak dari kamu,buat apa aku melihatnya,toh lulus juga" ucapku

"Gilaaa,,,,ini benar benar gila,,,, nilaimu lebih baik dari nilai ku" ucapnya

"What!!!!! Benarkah itu??"ucapku sambil tak percaya

"Beneran,, gila ini benar-benar gila" ucapnya

"Bohong deh kamu ya???"ucapku masih tak percaya

"Tante. . anakmu masuk 3besar nilai terbaik dari seluruh kelas 3" teriak Rofik kepada mama

"What!!! Big 3??? Aku lebih baik dari kamu??? Ucapku sungguh tak percaya

"Dan aku di posisi 5" ucapnya

"Oh... Terimakasih Allah , ma...ma...nilaimu bagus" ucapku sambil berteriak

"Selamat nak,mama bangga,, terimakasih Rofik, karena kamu dia bisa" ucap mama pada kami

Malam semakin larut, Rofik pun pulang kerumah nya. Aku sangat bersyukur nilaimu bagus tapi aku sedikit bersedih karena nilai Rofik. Tapi dia bahagia karena masih berada di Big 5.

Acara pelepasan siswa kelas 3,diadakan akhir pekan ini. Seluruh siswa menyiapkan pertunjukan yang menarik, pelepasan tahun ini sangat istimewa karena selain acara pelepasan,pensi,juga diadakan wisuda SMA di gedung dan hanya dihadiri siswa kelas 3 dan wali murid,juga dihadiri bapak kepala dinas pendidikan kota kami, karna tahun ini sekolah kami peraih nilai tertinggi dari seluruh SMA di kota kami, itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami siswa kelas 3 dan utama para guru pembimbing kami.

Acara pelepasan sudah selesai digelar,pesta yang sangat spesial. Seluruh siswa,guru,sangat menikmati  acara pelepasan. Setiap kelas dari kelas 1 sampai 3 menampilkan 1 pertunjukan. Ada yang menyanyi,menari,dance,teater,band,dan masih banyak lagi. Dan saat yang ditunggu-tunggu tiba, acara wisuda SMA, seluruh siswi memakai baju kebaya elegan dan boleh make up,dan kami siswi juga memakai jubah wisudanya. Untuk siswa memakai kemeja dan jas juga jubah wisudanya. Seluruh siswa siswi tampak cantik dan tampan.

10siswa siswi terbaik dipanggil di atas panggung terlebih dahulu,karena kami ber10 mendapatkan buket bunga yang indah. Dan setelah itu diikuti seluruh siswa berurutan sesuai nilai. Saat acara selesai tidak lupa kami berfoto. Tak hanya dengan teman juga dengan guru. Tak ketinggalan juga dengan orang tuaku. Dan lebih spesial lagi aku berfoto dengan sahabatku juga didampingi kedua orang tua kami. Bagaikan 2keluarga yang bersatu.

"Kalian hebat, kami bangga nak" ucap ayah Rofik pada kami

"Terimakasih ayah,"ucapnya

"Terimakasih om," ucapku sambil tersenyum bahagia.

Sembari aku dan Rofik bercengkerama dengan teman teman, kedua orangtua kami mengobrol di meja mereka dengan asyiknya,entah apa yang di obrolkan oleh mereka.

"Wah... Calon mahasiswa kedokteran nih,," ucap Hendri teman Rofik

"Thanks bro,,gimana nih kamu jadi siapa ni jurusan kamu" ucap Rofik

"Ah, masih sama denganmu tapi aku ambil dokter hewan" jawabnya

"Semangat bro,, kita semua pasti bisa" ucap Rofik

"Kamu Laila, ambil apa???" Hendri bertanya padaku

"Aku...." Belum selesai ku menjawab Rofik sudah memotong jawabanku

"Dia ambil jurusan hukum" ujarnya

"Ya ya ya... Yang pasti jawaban Rofik pasti yang paling tahu" jawab Hendri

"Hehe" aku hanya bisa tersenyum padahal aku sudah takut buat ngejawab jujur,dan nggak mau berbohong,untung saja Rofik memotong perkataanku dengan sok tau nya dia.hheee

Yaa karena hanya aku dan orang tua ku yang tahu bahwa aku tidak mengambil jurusan itu,tapi aku mengambil jurusan kedokteran juga. Dan masih ingin memberi kejutan untuk sahabatku.

Next chapter

LailATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang