Chapter satu

4.3K 134 4
                                    

LAILA
By
Vebryna Arifin

#LailA

                
Ring...ring...ring....bunyi alarm ku terus berdering membangunkan ku. Hari ini hari Senin aku harus bergegas kesekolah karena wajib upacara bendera di hari Senin. Aku bergegas bangun dan pergi mandi. Ku cepat cepat mandi dan berganti seragam sekolahku. Putih abu-abu merupakan seragam penuh kenangan bagi semua orang, dengan senyum ku memakai seragamku,dan berdandan saat kesekolah, ya dandan dalam arti pakai bedak dan lipsglos. Aku jarang pakai parfume, karena kurang begitu suka hanya saja aku suka membeli parfume, karena Aku lebih suka wangi dari pakaianku yang dipakai pewangi saat menyetrikanya.

Terdengar suara ponselku berdering tapi aku lupa dimanakah ponselku. Oh ternyata di bawah bantal ku, kulihat sahabatku menelfon ku.

"Hallo" ucapku mengangkat telepon dari Rofik

"Cepatlah,aku sudah didepan,ngapain aja sih lama sekali" teriakan Rofik dari balik telepon.

"Ini pake kaos kaki!!sabar deh sabar?" Ucapku

"Oh,, cepet pokoknya... Ehhehhh"

"Apa apa lagi" ucapku

"Dasi, topi jangan lupa ya pelupaa..hahahaha" ucanya

"Thanks my Bf.bye!!" Ku akhiri telepon Rofik.

Aku jarang sekali sarapan dirumah apalagi kalau hari Senin, jadi selesai mandi berpakaian aku langsung berangkat.

"Ma..ma..ma... Aku berangkat dulu mam,, love you mam, assalamualaikum mam.." ku berpamitan pada mama.

"Hmmm.. sekolah yang bener sayang" jawab mama

"Berangkat Tan, assalamualaikum," ucap Rofik dari dalam mobil

"Hati2 nak kalian,, waallaikumsalam" jawab mama

"Cepetan berangkat Fik" ucapku menyuruh cepat berangkat

"Bawell deh,, kamu " ucap Rofik sambil mengemudikan mobil.

Untung saja kami tak terlambat sampai disekolah.aku bergegas pergi ke kelasku kami berpisah diparkiran karena kelas kami berbeda. Sesampainya di kelas aku segera menaruh tasku didalam bangkuku dan bergegas ke lapangan menuju barusan kelasku dan teman temanku sudah banyak berkumpul di sana.

"Legaaa... Akhirnya aku nggak telat hari ini" ucapku pada salah satu temanku.

"Hhhaaa.. dasar tukang telat, " jawab nila temanku

"Semalam aku baca buku sampai malam jadi kesiangan aku bangunnya" jawabku

"Allah alasan " nila menggodaku

Dua puluh lima menit berlalu upacara bendera hari Senin sudah selesai di laksanakan. Seluruh siswa meninggalkan lapangan setelah seluruh guru meninggalkan lapangan terlebih dahulu. Aku dan nila temanku berjalan menuju gedung kelas kami.

"Lapar" suara rofik berbicara yang tiba-tiba sudah disampingku

"Nanti aja jam istirahat" jawabku

"Tapi laparnya sekarang" ucap Rofik merayu

"Aku diet"ucapku

"Temenin aku makan bakso dulu kan masih ada sisa waktu 20menit jam kelas dimulai" ucap Rofik

"Kalian ini , udah temenin sana itu sahabat kesayanganmu La" ucap nila

"Cepetan jalan"

"Asyeekkk" jawab Rofik kegirangan

Kami menuju kantin sekolah. Kantin sekolah kami banyak tapi kantin dekat perpustakaan lah langganan kami. Kantin mbak Rom namanya.  Kantin mbak rom terkenal akan baksonya yang enak . Kantin mbak rom juga banyak yang mengunjungi saat jam istirahat karena makanannya yang enak dan juga tempatnya yang bersih dan nyaman.

"Mbak aku pesan baksonya satu minumnya dua ya" kata rofik pada mbak rom

"Baksonya belum siap mas,"jawab mbak rom

"Minum aja mbk , satu coklat anget satunya teh anget mbak" ucap rofik

"Siap mas" jawab mbk rom

"Uluh~uluh tahu aja kamu apa yang ku mau" ucapku pada rofik

"Iyha dong pasti, siapa lagi yang memahamimu mbloo...hahaaa" jawab rofik dengan nada mengejek

"Ih dasar kaya kamu punya pacar aja" ujarku

"Nih mas minumnya" ucap mbk rom

"Terimakasih mbak"jawabku dan rofik

Setelah selesai meminum coklat anget dan rofik meminum tehnya kami segera kembali ke kelas masing. Rofik mengantarku ke kelas dan dia segera masuk kekelasnya sendiri. Ruangan kelasku masih gaduh dengan suara teman teman yang sedang bercanda. Aku duduk ke bangku ku. Tiba tiba ada anak yang menghampiriku .

"Laila.. kok kamu nggak ngebalas pesanku" ucap laki laki yang tiba tiba duduk di depan bangku ku. Ya dia kak Anjar anak Ipa I teman Rofik satu kelas

"Nggak lihat kak"jawabku cuek

"Itu nomor baru itu nomorku, disave ya jangan lupa balas"ujarnya

"Ya kak," jawabku

Menjengkelkan lah selalu saja seperti ini, nomorku tersebar diseluruh sekolahan hingga adik kelas pun punya nomor teleponku. Hongga ada adik kelasku beenama Hendrik yang selalu saja menelponku meaki jarang aku menerima teleponnya. Kurasakan ponselku bergetar, saat kulihat layar ponselku ada nama sahabatku dilayar ponselku,dia mengirimiku pesan singkat.

"Pulang sekolah kita ke toko buku dulu,kamu pamit mamamu dulu biar nggak khawatir"

Begitulah isi pesan itu. Saat jam pulang sekolah Rofik sudah menungguku di parkiran mobil dia menungguku didalam mobil karena cuacanya sangat panas hari ini. Aku bergegas menuju mobilnya dan masuk dalam mobil.

"Panas banget sih minum es degan enak tau... Ya yayayayay ..." Anakku pada sirofik

" I know, oke" jawabnya cuek

"Ada masalah apa kenapa kamu cuek..?? Ya udah nggak jadi nggak mau lagi" ucapku

"Dasar ngambekkan. Nggak cuek Lyl (panggilan rofik kepadaku sejak SMP) " ucapnya

"Beneran?awas kalau ada yang kamu sembunyikan dariku!" Ucapku

"Enggak ada, beli es degan nya selesai beli buku ya?penting banget soalnya Lyl?"

"Siap, tapi dengan satu syarat" ucapku

"Apa..apa?"

"Nanti selesai beli buku ajarin aku bikin tugas kimia ya?" Rayuku

"Dasar,, mangkanya jangan ikut ikut masuk IPA gini kan tiap tugas kimia pasti bingung kamu"

"Bawell!!" Ucapku

"Uluch ngambek?"katanya

"Bodo....!!! Heheheh"

"Iyha iyha ... gitu aja dah ngambek... tapi besok jemput aku ya..ya..ya..?katanya

"Okeyy"

Kami selalu seperti ini tapi Rofik selalu mengalah terhadapku dari dulu sampai sekarang tak pernah jenuh dia mengalah terhadapku, Dan aku bersyukur memiliki sahabat seperti dia.

Next chapter

LailATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang