Chapter Tigabelas

1.4K 63 1
                                    

LAIALA
By
Vebryna Arifin




Aku tak sanggup untuk pulang sekarang dan melihat Laila dirumah dengan keadaan seperti itu. Aku memutuskan untuk pergi ke kost Laila untuk mengemas semua barangnya dengan rapi. Dan juga aku menelpon orang tuaku juga orang tua Laila. Meski malam begini aku nekat untuk membicarakan dengan orang tua. Saat aku menjelaskan bahwa yang ingin aku nikahi adalah Laila ibu,dan ayah hanya menjawab iyha tanpa menanyakan alasannya . Aku menyuruh orang tuaku untuk melamarkanku untuk Laila pada orang tuanya. Ayah juga bilang akan di lakukan besok sore.

Saat Tante Ana ku kabari tentang niatku menikahi anaknya dia hanya berkata aku akan menyuruh papa Laila segera pulang,jangan khawatirkan nak. Besok Tante akan menyuruh orang untuk menyiapkan segalanya. Kamu dan Laila pulanglah dulu lusa nak, jangan memikirkan hal lain. Kami akan mengurus segalanya. Serahkan pada keluarga. Itulah yang diucapkan Tante ana mama Laila .

Aku mulai mengemas pakaian dalam koper,juga barang lainnya. Buku buku Laila aku kemas dalam kardus,saat mengemasnya aku meneteskan air mata saat aku melihat sebuah buku yang disulap menjadi album oleh Laila,itu album setiap foto yang kami ambil selama 8tahun persahabatan.

Air mataku semakin deras mengalir kala aku melihat foto kelulusan SMA dulu dengan ditulis "kuberharap dia mencintaiku,dan aku akan belajar mencintainya,ku ingin dua keluarga ini tetap seperti ini" bagaikan disambar petir hatiku terasa sakit,andai waktu itu aku menjawab jujur pada nya mungkin tak akan terjadi seperti ini.

Sejak saat itu aku memutuskan untuk menjadi ayah dari anak Laila. Aku lebih yakin lagi untuk menikahinya. Saat melihat matahari mulai terbit aku bergegas pulang ke kost,aku takut Laila akan bangun sebelum aku ada di kost,itu akan membuat Laila merasa tak nyaman. Saat aku sampai dirumah aku melihat Laila masih tertidur pulas. Aku tak membangunkannya. Aku menelpon Go-Jek memesan bubur ayam buat Laila dan nasi kotak buatku . Tak lama kemudian Go-Jek datang dan Laila pun bangun .

"Sudah bangun Lyl???"sapaku pada Laila

"Kepalaku pusing sekali" jawab Laila

"Mandilah,dan sarapan.. kamu harus makan dan minum obat juga vitaminnya" ucapku

"MMM...." Laila pergi mandi

Setelah selesai mandi Laila duduk disampingku,dan tak berselera makan. Dia hanya memandangi bubur ayam yang aku beli,

"Kenapa,kamu ngga ingin makan buburnya??" Tanyaku padanya

"Aku merasa aneh melihat buburnya" jawab Laila

" Kamu mau nasi ini,"

"Hmmm.. aku mau makan pakai sambelnya yang banyak"

" Ya sudah kita bertukar makanan,kamu makan nasiku aku makan buburnya" ucapku

"Hmmm... Baiklah, " segera Laila mengambil nasi kotakku dan memakan dengan lahapnya.

"Setelah makan jangan lupa minum obat dan vitaminnya" ucapku mengingatkan lagi

"Kenapa kamu semakin bawel,,aku juga merasa aneh dengan obatnya,, itu seperti bukan untuk orang sakit'' ucap Laila

Aku hanya terdiam dan menikmati bubur ayam ku. Setelah selesai makan kami menonton Tv. Dengan sengaja aku mengirimi Laila pesan singkat.

LailATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang