LAILA
By
Vebryna ArifinYuhuuu... setelah flotnya Laila sekarang gantian nieh flot dari si pangeran tampan pemendam cinta "RofiK".... mulai ya flotnya
*****
-ROFIK-
Sudah enam tahun aku berteman dengannya. Dan sudah selama itu pula aku memendam rasa cintaku kepadanya. Dulu aku minder untuk mendekatinya. Dia anak paling cantik di sekolah bahkan kakak kelas tak ada yang menandingi kecantikannya itu bagiku ya. Dia teman satu kelasku Laila yang aku panggil Lyl., dan dia sahabatku.
Awal kenal dengannya aku bingung dengan kepribadiannya,dia terlihat sangat dingin dan acuh tapi setelah mengenalnya dia adalah seseorang yang berhati hangat. Tak hanya cantik,berhati hangat,dia juga pintar hanya saja dia malas belajar. Mungkin karena banyaknya aktifitas dia yang membuat dia jarang masuk kelas atau pulang lebih awal. Disekolah dia banyak sekali musuh yaitu para siswi seangkatan dan kakak kelas, karena mungkin mereka iri dengan Lyl.
Sejak kami dekat aku menaruh perasaan padanya tapi tak aku ungkapkan kepadanya,aku malu aku minder karena bagiku dia sangatlah sempurna. Dikelas dia ada yang menaksirnya hingga hampir seluruh siswa. Tapi anehnya dia tak tertarik untuk berpacaran atau dekat dengan siswa cowok lainnya. Sebenarnya aku senang dia hanya berteman dekat denganku. Dan cukup bagiku meski hanya seperti ini.
Hari itu 13 februari 2006, sehari sebelum ulang tahun nya ,hari dimana nasip sial bahkan naaz menimpanya. Kala itu dia tak bisa menghubungi papanya hingga 1bulan, mamanya selalu kefikiran papanya, dia mengendarai motor bertujuan untuk pergi ke rumah teman kami waktu SMP dulu Dayanti namanya, saat itu dia memakai kaos kuning kesayangannya,dia ingin bertanya sesuatu pada ayah yanti karena ayah yanti bekerja ditempat papanya Lyl dikalimantan. Saat dia ingin berbelok menyebrang tiba tiba dia ditabrak dari belakang oleh sebuah motor yang ditunggangi 3 laki laki dalam keadaan mabuk. Tak sadarkan diri Lyl dibawa kepuskesmas terdekat, namun mereka tak sanggup, lalu dilarikannya ke RS kota, namun karena cukup parah dia dilarikan ke RS yang lebih besar di Suranaya. Dari kejadian hingga sampai disurabaya dia sendirian, Tante ana diberi kabar saat Lyl perjalanan ke surabaya, Karena syook tante ana bergegas ke surabaya bersama kakak dari tante ana.
Saat itu aku tak tau apa apa, tak ada yang mengabariku sama sekali hingga esok harinya 14 feb 2006, aku datang ke rumahnya bertujuan untuk mengajaknya pergi untuk merayakan ulangtahunnya, saat sampai dirumah Lyl hanya ada nenek Lyl yang kebetulan dirumahnya, saat aku bertanya nenek hanya menangis dan menceritakan semuanya. Tanpa berfikir ulang aku langsung berpamitan pulang dan meminta ayah mengantarku ke surabaya. Aku,ibuk,dan ayah segera bergegas ke surabaya menyusul tante ana.
Sesampainya di sana hanya tante ana berada di luar ruangan yang tampak tak berdaya, saat ku dekati tangisan tante pecah memelukku. Saat tante mulai tenang aku melihat Lyl dari balik pintu , hanya bisa menahan agar aku tetap kuat. Sahabatku terbaring tak sadarkan diri dengan kaki yang baru saja dioperasi. Sunggung aku tak tahu harus bagaimana. Perasaanku hancur melihatnya seperti itu. Sejak saat itu aku hanya bisa berdoa semoga dia xepat kembali pulih. Dan aku berjanji pada diriku sendiri untuk menjaganya sampai ada seseorang yang benar benar bisa menjaganya.
Hari semakin berlalu, Lyl sudah sadar dan membaik, tapi saat seminggu setelah sadarnya Lyl ada kabar buruk bahwa dia akan susah untuk berjalan kembali, kemungkinan dia kembali normal hanya 20% dan itu hanya mukjizat yang maha kuasa. Mendengarkannya bagai petir dising bolong, apa lagi tante ana hatinya hancur mendengarnya. Lyl,tak berkata apa apa,tak meneteskan air mata, dia bahkan tak mau lagi meminum obatnya. Hingga 3minggu setwlah kejadian itu papa Lyl baru pulang dan langsung menuju ke Rs tempat Lyl dirawat. Om Adi terlihat sangat hancur anak sematawayangnya terbaring sesperti itu.
Sudah 2bulan sejak saat itu, aku masih saja rutin mendatangi rumahnya untuk membantunya makan minum obat , bahkan menggendongnya ke kamar mandi,aku juga memberi semangat untuk dia bangkit lagi,agar tak merasa sedih atau terpuruk,karena aku ada untukknya. Setelah itu Om adi pulang dengan membawa sebuah korsi roda untuk Lyl supaya dia bisa pergi kesekolah. Bagaimana pun dia juga harus bersekolah. Aku sudah merundingkan dengan keluargaku juga keluarga Lyl, kalau sekolah aku yang menjemputnya dan mengantarnya ke kelas dan mengantarkan pulang, orang tuaku tak keberatan, orang tua Lyl sangat berterimakasih padaku.
Disekolah dia jadi lebih diam lagi, tapi semua siswa tak ada yang berani mengolok oloknya karena dia cacat, jadi Lyl tak merasa tertekan. Setiap hari dia berusaha untuk berjalan lagi, berusaha berdiri dan merangkak dengan satu kaki karena kaki sebelah kirinya masih belum bisa digerakkan. Hingga suatu hari hampir 3bulan sejak kecelakaan itu ada tamu yang mereka bilang teman Om Adi, dipijatlah kaki Lyl yang masih tak ada reaksinya, namun pagi setelah hari itu bagai mukjizat yang maha kuasa ada padanya, kaki kirinya bisa bereaksi dan bisa digerakkan. Bahagianya hatiku juga keluarga Lyl, kami semua bahagia.
Meski begitu aku tetap menjaganya dan membantunya sepulang sekolah, bahkan sampai tante ana mengataiku "kamu ini fik, udah kaya ngrawat istrimu sakit saja,tak bosan apa kamu" mendengar kata itu hatiku berbunga bunga entah apa aku sangat terlihat bahwa aku menyayangi sahabatku, tapi sahabatku tak peka dan tak tahu itu.
Semakin hari semakin baik saja dia semakin lancar berjalan. Meski dia menjadi tak percaya diri karena bekas luka di kakinya yang tak bisa hilang. Karena kulitnya jenis kulit yang jika ada luka pasti berbekas. Tapi tetap saja aku selalu berada disampingnya untuk memberikan semangat.
Sudah lama sejak hari itu, hampir 2tahun yang lalu, keadaan Lyl semakin membaik dan semakin percaya diri meski kadang dia minder dengan lukanya. Kami sudah hampir lulus SMA aku harus bersiap untuk berpisah darinya karena jurusan kami mungkin akan berbeda,aku tak mungkin mengikutinya karena tujuanku untuk menjadi seorang dokter bedah. Dan dia menjadi seorang Pengacara atau apalah itu yang berbau hukum.
Saat aku bilang "Saat kita jauh, jarang bertemu, kamu harus hati hati jangan sembrono jaga itu kaki kamu,jangan sampai terluka atau sakit lagi" sebenarnya hati sedih haruz mengatakannya. Tapi harus bagaimana lagi memang akan sepsrti itu kenyataannya.
***
Next chapter

KAMU SEDANG MEMBACA
LailA
RomanceHidup tak seindah yang kita bayangkan. Hidup tak semudah orang lain menjalani. Kehidupan begitu berat hingga kadang lelah melanda ruang hati hingga ingin melwpaskan segalanya. Tak ada manusia yang sempurna. Tak ada manusia yang tak luput dari kesala...