chapter dua puluh satu

1.2K 44 2
                                    

LAILA
By
Vebryna Arifin




#Rofik#

Aku segera menyusul Laila masuk ke dalam kamar. Kulihat Laila duduk termenung di pinggir ranjang. Dengan wajah penuh ketakutan dan tertekan dia meneteskan air mata. Sungguh tak sanggup aku melihatnya,hatiku hancur melihat istriku seperti sekarang ini, expresi yang dulu pernah aku lihat kini sedang aku lihat kembali.

"Yank..." Ucapku sambil memeluknya

"Kenapa dia kembali lagi... Kenapa harus melihatnya lagi" ucap Laila dan tangisannya pun pucat di pelukanku

"Jangan pikirkan tentang semua itu,,,dia bahkan tak tau tentang semuanya" ucapku menenangkan istriku

"Aku tak mau, kebahagiaan kita selama ini akan hancur" ucap istriku sambil menangis

"Jangan khawatirkan itu, sayang.. Malang sangatlah luas.. tak mungkin kita akan bertemu dengan nya lagi"

"Hnmmm..." Istriku mengangguk

"Berjanjilah padaku jika kamu tak akan mengingat lagi masa itu, pikirkanlah aku dan anak kita kebahagiaan kita tak akan bisa direnggut oleh siapapun" ucapku meyakinkan istri ku

"Aku berjanji yank,,maafkan aku jika aku tadi kembali mengingatnya" ucap istriku padaku

"Tak apa yank, aku mengerti perasaanmu, yang penting kamu yakin akan aku, bahwa sampai kapanpun aku lah ayah Rasya, suamimu, dan yang akan menjaga keluarga yang kita bangun" ucapku

"Terimakasih yank, kamu telah menerimaku dan Rasya seutuhnya" ucap istriku

"Karena aku mencintaimu juga anak kita Rasya" jawabku

"Aku juga mencintaimu" jawab istriku

Dipagi hari yang mendung

#Laila

Cuaca hari ini sangat tak mendukung,sudah dari kemarin sore hujan tak berhenti, rasanya sangat malas untuk meninggalkan tempat tidur. Tapi aku harus sampai di rumah sakit lebih awal dan juga ini hari pertama Rasya masuk sekolah bermain, mau tak mau aku harus segera meninggalkan kasurku untuk menyiapkan semuanya.

"Pagi mbak" ucap mbak Sri menyapaku yang keluar dari kamar

"Pagi MBK Sri, Rasya belum bangun ya" tanyaku pada mbak Sri

"Belum mbak,ini saya mau ke kamar dek Rasya buat ngebangunin" jawab mbak Sri

"Mbak bikinin sarapan saja, biar aku yang ngebangunin Rasya" ucapku pada mbak Sri.

"Oh,, baiklah MBK" mbak Sri menjawab dan segera kembali ke dapur membuat sarapan

Sebelum membangunkan Rasya aku membersihkan badan dulu, mandi ku sangat cepat karena hari ini dingin jadi tak ingin berlama lama dikamar mandi.

" Morning anak mommy,,, bangun sayang sekolah loh syha!!" Ucapkuembangunkan anak semata wayang ku.

"Morning mom" jawab rasya tapi masih dengan mata tertutup

LailATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang