ㅡ14

192 7 2
                                    

"ultah bunda part 2"

...

"Del.. cepet turun, ada yang nyari" kata bunda dari luar kamar Adel.

"Siapa bun?" Jawab Adel yang baru saja bangun dari alam mimpinya.

"Pacar kamu"

Adel mengusap matanya lalu keluar kamar. Rafka yang sudah rapi duduk di sofa ruang keluarga Adel dengan tenang, tak lepas dari senyumnya yang berhasil memenangkan pandangan Adel. Adel turun menyusuri anak tangga dan duduk disebelah bundanya menghadap Rafka.

"Ngapain kesini?" Tanya Adel.

"Lho? Bukannya udah janjian tadi ya sama kamu?" Tanya Rafka balik.

Adel diam sejenak. Memulihkan ingatannya apakah ia mengajak Rafka pergi atau tidak.

"IYA! LUPA GUE!" Kata Adel setelah mengingatnya, membuat Rafka cengengesan melihat reaksinya. "Bentar ya, gue mandi dulu"

Gass ke kamar mandi :v - Adel.

"Maaf ya, Adel agak kasar gitu, petakilan lagi" kata bunda sambil membawa nampan berisi minuman.

"Eh, gak apa kok tante, saya juga seneng kok sama Adel" jawab Rafka.

"Diminum ya Rafka. Ngomong-ngomong, jangan panggil tante dong, bunda aja"

"Iya tan-eh-bun" jawab Rafka.

15 menit kemudian...

"Bangun Raf, lo kira rumah gue tempat molor" kata Adel sambil memukul-mukul lengan Rafka. "Hm?" Lenguh Rafka lalu mengusap mata dan mulutnya.

"Bunda, Adel keluar dulu ya" pamit Adel ke bundanya.

"Rafka juga bun, nanti pulangnya antara jam 7-an" kata Rafka.

"iih! Ini bunda gue! Bukan bunda lo!" Kata Adel.

"Bunda yang suruh dia panggil bunda"

"Iyain biar fast"

...

"Iya kan gue lupa Ba"

"Ya gimana dong, emang lo mau beli sendiri?! Gue udah didepan rumah lo bego!"

"Ya gimana dong? Gue lupa gue janjiin dua orang sekaligus hari ini"

"Lo aja yang beli sama Rafka! Gue mending jalan sama Navya aja! Bye!"

"Lah.. ngambek" kata Adel setelah Bagas memutuskan telfon. "Sensian lu Ba, kek pantat bayi" sambungnya sebelum memasukkan kembali ponselnya.

"Emangnya mau ngapain sama Bagas?" Tanya Rafka yang jadi korban 'peanut' antara percakapan unfaedah Bagas-Adel.

"Itu gue lupa kalo gue janjian mau beliin kue buat bunda, tapi keburu lo yang cari, ya mau gimana lagi dong" jawab Adel.

Rafka menahan tangan Adel. "Duduk aja dulu ya? Jidat kamu udah keringetan" kata Rafka lalu kemudian mengelap jidat Adel dengan tisu yang ia bawa. "Terus kenapa gak bilang sama aku aja? Emang dirumah bunda mau ada acara apa?" Tanya Rafka lagi.

Bundaaa!!! Kenapa diliatin Rafka gini adem ayem banget siii!!! 😣 - Adel.

"Del? Jidat kamu keringetan, pipi kamu merah, kamu sakit? Mau aku anterin ke dokter aja?" Tanya Rafka lagi.

"A?eh-? Engg-gga , ini mungkin karna panes aja makanya gitu". "Emm, masalah acara sih sebenernya gak ada, tapi kan sekarang ultahnya bunda. Gue pengen ngasi surprise gitu buat bunda" jelas Adel.

"Ohh gitu.. gimana kalo kita buat aja? Bibi dirumah aku jago bikin kue!" Usul Rafka.

"Boleh juga sih"

Itung-itung irit duit mingguan , untung ada Rafka, kalo gue bayar pasti gak dia kasi, huhu doi baik banget T-T

"YUK" ajak Rafka semangat. Tak lupa menggenggam tangan Adel yang sudah keringetan dari tadi.

(Taman Kota)

"Babaaaa!!!!" Panggil seorang wanita dengan pakaian santai tapi tetap memukau di mata seorang Bagas.

Navya menghampiri Bagas yang tengah duduk dipinggir lapangan taman kota, tempat biasanya mereka berkumpul dengan Adel juga. "Lama ya nunggu?" Tanya Navya.

"Engga sih, cuma 10 menit doang" jawab Bagas.

"Ohh gitu"

Seketika suasana hening. Dari Navya maupun Bagas gak ada yang bersuara, mungkin mereka lelah.

Lelah dengan hubungan tanpa kepastian ini :')

"Nav" "Ba"

"Eh, lo duluan aja" kata Bagas.

"Eh, kan lo duluan yang manggil, lo aja duluan" kata Navya.

"Lo dulu deh"

"Lo aja Ba"

"Lo Nav"

"Lo Ba"

Terus ae gitu sampe bunglon punya anak harimau

Lalu mereka hening lagi.

....







































Hayoooo siapa yang ngomong duluan?
A. Bagas
B. Navya
C. Kalo gak Bagas ya Navya
D. kalo gak Navya ya Bagas



Mau tau kelanjutannya? Setelah pesan-pesan berikut ini, lol 😂💕

PEKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang