ㅡ11

232 15 0
                                    


Mata sembab Adel perlahan menghilang. Bahkan berubah menjadi tawa. Adel kira, bertemu dengan pacarnya sekarang ini akan terasa aneh. Belum pernah kenalan, malah main pacaran aja.

"Makan dulu yuk Del" ajak Rafka.

"Boleh deh. Lo mau makan apa?" Tanya Adel.

"Apa aja boleh Del, asalkan makannya sama kamu aja" goda Rafka.

"Ngegoda sekali lagi, gue pecat lo jadi pacar!"

"Ampun Del, wkwk"

Rafka meraih tangan Adel dan berjalan perlahan menuju kantin RS.

"Mau yang mana?" Tanya Rafka.

"Bakso kayaknya enak Raf, hehe"

Rafka hanya tesenyum bangga karena bisa memulihkan mood Adel yang buruk. "Sipp ibu negaraa"

Tak lama setelah berbincang dengan petugas kantin disana, Rafka kembali dengan wajah cerianya. Rafka menaruh perlahan mangkok bakso milik Adel. Tapi anehnya yang dibeli hanya satu mangkok.

"Kok satu Raf? Punya lo mana?" Tanya Adel polos sambil narik mangkok perlahan.

"Eits, itu juga punya aku. Aku belinya udah lebih nih, sama-sama 8 bagiannya" jelas Rafka.

Rafka menarik kursinya jadi disamping Adel dengan sedikit jarak.

"Kenapa gak bedain aja?" Tanya Adel lagi.

"Mangkoknya abis Del, kan kasian nyuci lagi"

"Kalo kasian, bantuin nyuci sendiri, kan gak jadi satu begini Rafka,"

"Salah emangnya bagi-bagi sama kamu? Kata ibu kantinnya gak apa-apa tuh"

"Eh? Maksudnya?"

"Tadi ibunya nanya, mau beli bakso buat siapa? Aku jawab buat cewe yang disana, aku nunjuk kamu. Terus ibunya bilang kamu pacarku ya? Aku jawab bukan"

"Terus hubungannya satu mangkok apaan?"

"Aku jawab kamu bukan pacar aku. Tapi istri aku"

1...





















2...






























3......

























Plak! Mampus kena geplak!









...

Dikit ya? Iya hehe.
Bukannya lanjut malah cengengesan 😂

Makin tijel? Gaje? Gak nyambung?

Gak apa deh. Kolom komen masih ada kok

Bintangnya juga boleh 🌟

PEKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang