ㅡ43

68 6 0
                                    

"last memories"

...

Adel outfit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adel outfit

Rafka outfit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafka outfit

...

"Bun, Yah, Adel berangkat dulu ya" pamit Adel.

"Iya sayang"

   Adel dengan susah payah menggunakan heels nya yang berwarna hitam berjalan menuju gerbang rumahnya. Disana sudah ada Rafka dengan mobil kesayangannya.

"Masuk tuan putri" kata Rafka lalu menatap heran dengan cara jalan Adel. "Itu kaki kamu kenapa sih?" Tanyanya.

"Engga papa, yuk deh, ntar keburu telat"

...

"Lo kenapa sih Del?" Tanya Navya.

"Ini nih, kesel banget gue pake heels ini, sakit kaki gue Nav" kata Adel.

"Lagian lo ngapain pake heels segala, biasanya juga apa-apa pake flatshoes"

"Iya juga sih Nav, tapi kan gue mau keliatan cantik hari ini, biar Rafka makin sayang!" Ucap Adel.

"Jelek juga aku sayang Del" kata Rafka yang tiba-tiba datang membawa sebuah paperbag berwarna merah ditangannya. "Siniin kaki kamu"

    Adel mendekatkan kakinya ke Rafka yang duduk dilantai. Dibukanya heels yang ada di sepasang kaki Adel lalu diobati luka-luka nya dengan peralatan p3k yang Rafka bawa. Lalu Rafka mengeluarkan sesuatu dari paperbag itu, sebuah flatshoes milik kakaknya, kak Rifka.

"Makanya kalo gak bisa pake heels, gak usah pake Del, luka kan jadinya" omel Rafka.

"Aihh gue gak mau jadi nyamuk, mau nyari Bagas aja deh!" Gerutu Navya lalu kabur entah kemana. Tersisalah Adel dan Rafka disana.

"Denger gak?"

Adel mengangguk. "Iya maaf"

"Kamu gak usah pake heels atau barang yang biasa dipake cewe Del, kamu ingusan aja aku sayang" kata Rafka.

"tapi kalo kamu yang ingusan aku gak sayang ya!" Jawab Adel.

"Lah? Kok gitu?"

"Jorok namanya!"

   Rafka hanya terkekeh melihat Adel yang ikut tertawa juga. Selang beberapa menit kemudian, mereka menatap manik mata satu sama lain. Senyumnya perlahan pudar dan menjadi wajah serius. Wajah Rafka mendekat ke wajah Adel, hanya beberapa centi lagi mereka akan berciuman.

Cup!

"Ga boleh macem-macem dulu ya" kata Rafka lalu tersenyum.

   Adel pun ikut tersenyum. Hatinya menghangat karena Rafka berhasil menjaganya. Baru saja Rafka ingin mencium Adel, tapi ia urungkan karena tidak ingin keterusan dan khilaf, ia ingin menjaga gadisnya ini, jadi Rafka hanya mencium telapak tangannya lalu menyentuhkannya di kening Adel.

"Rafka! Baper nih!" Gerutu Adel kesal. Ia terus menerus dibuat baper dari kembalinya hubungan mereka dua bulan lalu. Bagaimana dengan Syifa? Entahlah, setelah ujian selesai, Syifa tidak pernah muncul lagi disini. Bahkan acara promnight  ini pun tidak ia datangi.

"Cantik banget sih!!!" Rafka gemas lalu mencubit pipi Adel. "Balik kesana yuk, kayaknya acaranya udah mau mulai" kata Rafka lalu mengandeng tangan Adel sangat erat sesekali menoleh ke Adel lalu tersenyum.

...

    Setelah melewati acara promnight yang sekaligus acara perpisahan mereka dengan sekolah mereka selama 3 tahun ini. Sangat haru namun bagaimanapun juga mereka harus meraih masa depan yang cerah. Baik-buruknya akan tetap dikenang disini.

Numpang curhat : kalian kangen sekolah gak sih? Semoga corona cepet hilang ya, aku kangen nge-gesrek sama temen-temen:(

"Udah ah, mewek terus lo" kata Bagas sambil menepuk nepuk bahu Adel yang bergetar. "Kamu juga ih, jangan nangis" sambungnya sambil mengelus kepala Navya. "Raf, iih pisahin mereka dong, udah satu jam nih mereka nangis pelukan gini"

"Gue gak mau ikut campur urusan sahabat Ba, gue tunggu aja" jawab Rafka menghela nafasnya. "Del, udah malem nih, ntar dicariin bunda"

   Perlahan pelukan erat Navya mengendur. "Del, ngomong-ngomong nih ya, kita kan masih di daerah sama, kenapa kayak mau jauh banget sih" kata Navya final.

Adel mengucek matanya. "Iya ih nyebelin! Tau gitu gue pulang daritadi!"

   Setelah perdebatan kecil antara dua wanita ini, akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing.

"Del, dua hari lagi ada tes masuk perguruan tinggi negri, kamu ikut kan?" Tanya Rafka sambil fokus menyetir.

"Aku ikut kok, tapi gak tau lolos atau engga" jawab Adel.

"Harus lolos dong! Kamu ambil ekonomi akuntansi kan? Aku ambil manajemen bisnis, berarti gedung kita sebelahan Del"

"Kamu pasti lolos Raf, lah aku? Otak cuma segede biji semangka mau apa?"

"Eh, gak boleh pesimis gitu dong! Mulai besok kita belajar bareng ya? Aku gak mau ya kamu nyerah gitu aja, enak aja kamu nyerah, bukan Adel yang aku kenal nih kalo gak barbar!" Jelas Rafka sembari menggenggam tangan Adel.

"Iya deh iyaaaa"

🌻🌻🌻

Yang kangen sekolah mana suaranya?
Aku kangen sekolah:(
Kangen kantin lebih tepatnya:)

PEKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang