ㅡ19

155 10 0
                                    

"gara-gara novel"

...

"Bun, Adel ke toilet bentar ya? Kebelet nih Bun" kata Adel.

Bundanya hanya mengangguk lemah dan masih terbaring di ranjang rumah sakit. Adel bangun dari kursinya dan keluar mencari toilet. Katanya kebelet banget.

5 menit kemudian Adel kembali dari toilet dan mendapatkan satu orang pria yang teramat menjengkelkan . Siapa lagi kalau bukan BAGAS -_-

"Eh Del, lo kemana aja sih! Emak lagi sakit lo main tinggal aja, awas aja lo kena kutuk jadi BATU! MAMPUS LO!" Bentak Bagas yang seenaknya ribut di rumah sakit -_-

"Enak aja, orang gue ke toilet juga. Eh dateng dateng malah ada anaknya mba Kunti disini, ngapain lo kesini?! Mau bikin rusuh?!" Tanya Adel melawan balik.

"Del, gak boleh gitu sama Bagas, kan niatnya kesini baik sayang" ucap bunda. Seketika Adel hanya mengangguk pelan.

Perlahan Bagas mengeluarkan sesuatu dari tas sekolah yang ia bawa. Sebuah buku yang sudah cukup usam karena lama tak diambil. Katanya, Bagas terakhir baca bukunya waktu masih SMP kelas 8. "Nih, jadi minjem kan lo?" Tawar Bagas ke Adel.

"jadi dong, siniin" kata Adel lalu mengambil buku novel itu dari genggaman Bagas.

"Bun, Bagas gak bisa lama nih, soalnya ada les. Gak apa kan bun? Besok Bagas dateng lagi deh" sambung Bagas.

"Iya Bagas, gak apa kok, bunda juga disini udah ada Adel. Kamu hati-hati ya nak"

...

"

Anak tanpa kepala itu berjalan menyusuri lorong rumah sakit dan terus menggerakkan kakinya yang patah serta kepala yang banyak mengeluarkan cairan merah berbau amis.

"MICHELE!!!!!! MATI LAH KAU HARI INI!" kata si hantu kecil itu.

Michele terengah-engah, nafasnya memburu kelelahan, otaknya sudah penuh dengan kata 'KEJAR, DARAH, LALU MATI'. Seseorang menarik tangannya dan membekap mulutnya dengan kain putih amis, lalu diikatkan juga ketangannya. Wajah yang ia takuti selama sebulan ini ada di hadapannya, bahkan langsung membuat raga Michele berdesir kuat.

Krek!

Goresan kuku anak kecil ini berhasil membuat darah mengalir dari dahi Michele yang sudah bercampur dengan keringatnya. "MATI KAU KALI INI! SELESAILAH DENDAMKU PADA AYAHMU!!!"

Dan...

"

"Dor!!!"

"WAAAAAAAA BUNDAAAA AYAAHHHHH TOLONGIN ADEL BUN, YAH, ADEL GAK MAU DIMAKAN HANTU RUMAH SAKIT!!! ADEL BELUM NIKAH BUN, YAH, ADEL GAMAU MATI DULUANNNNN!!!! UWAAAA!!!!" teriak Adel sambil menutup matanya dengan kedua telapak tangannya dan tubuhnya bergetar hebat.

Tiba-tiba uluran pelukan hangat terasa ditubuh gadis yang memiliki mood pancaroba ini. "Del? Kenapa?"

"Suaranya gak asing deh" batin Adel.

Sedetik kemudian Adel mendongakkan kepalanya dan menatap siapa yang berbicara padanya.

"Lho? Kenapa muka mu pucet gitu Del? Kamu sakit ya?"

"Rafka!" Bentak Adel sambil memukul Rafka.

"Kenapa? Kok aku dipukulin sih baru dateng? Aku kesini bawa martabak buat kamu, bawa bubur juga buat bunda. Lagian kamu kenapa jadi ketakutan gitu?" Tanya Rafka sambil mensejajarkan wajahnya dengan wajah Adel.

"Itu... Tadi aku baca novel, jadi aku kira beneran"

"Novel apa?"

"Itu novel horornya Bagas"

"Kalo udah takut itu jangan baca dong Del, ntar parno sendiri tau. Kemana-mana takut" kata Rafka.

"Iya bener sih, lagian gue gabut tau disini gak ngapa-ngapain juga, males, boring" jawab Adel. "Martabaknya boleh juga tuh, buat gue kan?" Rafka mengangguk.

"Makan aja, aku beli buat kamu kok. Bentar ya" Rafka melangkah mendekati ranjang bunda. Dengan halus ia mengelus pergelangan tangan bunda. "Bun, makan dulu yuk? Rafka bawa bubur nih, Rafka yang buat lho" sekejap kemudian bunda bangun dan dibantu duduk oleh Rafka.

"Makasi ya Rafka" kata bunda.

"Mau Rafka suapin bun?"

"Enggak deh, mending kamu ajak Adel keliling rumah sakit dulu, kasian dia diem disana aja, bisa kan?"

"Siap 86 Bun!"

...




Apasih kan makin gaje. Iya kan? Maaf ya lagi gak ada ide buatnya. :(

Komen+Vote=terimakasih:v

Yang baik hati, rajin menabung dan tidak sombong pasti vote kann❤❤

PEKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang