ㅡ24

137 8 0
                                    

" semuanya baru? "

...


Pesan dari : ayah ❤

Del, maafin ayah yang gak becus jadi ayah terbaik buat kamu, suami yang baik buat bunda. Tapi ayah sebenarnya masih sayang sama kamu dan bunda, cuma ada halangan buat keluarga kecil kita sayang, maafin ayah. Jaga bunda baik-baik ya, jaga diri kamu juga. Ayah gak mau dengar kabar kamu sakit atau gak semangat sekolah. Sekarang ayah udah di bandara. Ayah mau ke Australia buat urusan penting. Sekali lagi maafin ayah

Airmata Adel turun tetes demi tetes dan membahasahi pipinya. Rafka mengambil alih handphone Adel dan memeluk Adel.

"Del, sabar ya. Kamu harus semangat, ayah kamu kan udah bilang ada alasan kenapa sampe kayak gini. Kamu harus bangkit, ayah kamu masih sayang sama kamu, bunda kamu juga, Bagas Navya juga. Dan aku yang akan selalu temenin kamu kapanpun kamu mau, aku serius sama kamu. Jangan nangis lagi ya?" Kata Rafka.

...

1 tahun kemudian..

"Ciee yang sekelas lagi" goda Navya.

"Sekelas sama lo sih gak apa, lah sama si curut lagi males dah gua" kata Adel sambil melirik Bagas malas.

"Gue juga ogah kali!" Jawab Bagas.

"By the way, Rafka sekelas gak nih sama kita lagi?" Tanya Navya yang memang belum melihat Rafka.

"Dia gak sama kita, Rafka di kelas bawah. Katanya Rafka dia dipindahin karna lebih pinter daripada kita sekelas ini" jawab Adel.

"Oh pantesan dia gak ada, yang sabar ya yang pacarnya jadi beda kelas" kata Navya.

"HAHAHAHAHA MAMPUS LO KAGA BISA NGAPEL TIAP HARI!" teriak Bagas.

"Mana ada! Gue masih bisa minta Rafka kesini! Kan masih satu sekolah coeg!" Jawab Adel.

"KAN TAU AJA BARU BEDA KELAS SI RAFKA SAMA CABE-CABEAN KELAS PINTER DAN LO DITINGGAL DEH! HAHAHAHAHAHAH-"

Gulungan kertas masuk dan memenuhi mulut Bagas yang semulanya tertawa langsung menampakkan ekspresi 😑 .

"Hahaha mampus lo kena acaranya roy kimochi!" Kata Adel.

"Apaan lo?"

"KARMA"

Dan berakhirlah dengan suara tawa bising dari mereka bertiga.



❣❣❣

"Adelllll" panggil pria tinggi bersuara bass.

"Aaaaaaa" teriak Adel.

Adel menghampiri Rafka dan memeluk pinggangnya. "Harum, hehe" katanya.

"Iyalah, emang kamu bauk" jawab Rafka.

"Bauk juga kamu suka kan" sambung Adel.

"Iya dong, kamu udah makan?"

"Belum:( yuk deh pulang sekalian beli makan" ajak Adel lalu menarik tangan Rafka.

Saat ini Adel sadar bahwa pernyataan cinta Rafka yang konyol itu memang benar adanya. Rafka tetap teguh pada cintanya, yaitu Adel. Bagas dan Navya juga masih langgeng sampai sekarang. Sejak saat Adel ditinggal ayah keluar negeri, Adel terpuruk dan tidak mau makan. Rafka yang selalu membujuknya berhasil dan membuat hidup Adel kembali seperti dulu lagi. Adel yang cerewet, banyak tingkah, petakilan, dan masih tetap Adel yang Rafka sayang.

Sepeda motor Rafka berhenti di sebuah kedai dekat komplek rumah Adel.

"Bang, baksonya tiga ya" kata Rafka.

"Empat bang!" Sambung Adel.

Mereka duduk menunggu pesanan di kursi panjang samping kedai.

"Kok empat sih Del? Kan cuma bunda, kamu, sama aku doang" tanya Rafka sambil mengusap keringat di dahi Adel dengan tisu.

"Ya kan lagi satu buat simpen dirumah Raf, sapa tau aku laper lagi kan" jawab Adel yang giliran mengelap keringat Rafka.

"Ohh gitu, gak sekalian lima?" Tawar Rafka.

"Engga ah, kasian uang jajan aku"

"Lho, aku yang bayar kok uang jajan kamu yang kasian"

"Uang jajan kamu juga kasian, ntar malah habis"

"Aku masih ada tabungan kok dirumah, celengan aku ada 8 berderet"

"Sombong banget sih!" Bentak Adel.

Rafka cuman cengengesan. "Yakin gak mau beli lima? Aku bayarin lho" tawar Rafka lagi.

"Enggak, tiga udah cukup" jawab Adel.

"Dik, ini baksonya" kata abang yang jualan bakso.

"Ini uangnya bang, makasi ya"

"Iya dik"

Rafka kembali menyalakan motornya dan menggandeng pacarnya ini pulang sekalian ketemu bunda.

❤❤❤

PEKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang