ㅡ33

131 8 0
                                    

Vote dulu yuk!

"Delete my feeling?"

...

Esok paginya Adel tak pergi ke sekolah. Masih enggan untuk melihat Rafka. Adel memang sudah bangun dari tidurnya, bahkan ia bangun dari kemarin. Matanya sulit tertutup, pikirannya hampir kosong setelah Bagas dan Navya kembali ke sekolah. Adel tak mungkin egois dan meminta agar Bagas dan Navya tetap dirumahnya dan tidak sekolah.

Pagi yang biasanya ia sambut ceria namun sekarang berbeda. Tidak ada bunda yang mengajaknya sarapan, tidak ada Rafka yang menunggunya di sofa sebelum pergi ke sekolah, tidak ada lagi suara tawa cetar Bagas, tak ada lagi si penasehat Navya di ruangannya sekarang. Hanya ada Adel dan TV yang menyala sejak pagi.

Ting nong..

Adel melangkah malas ke arah pintu. Ia buka knop pintunya. Dan yang datang adalah wanita yang ia inginkan kedatangannya sejak kemarin, sejak perempuan itu mengambil Rafka darinya. Adel memeluk bundanya yang terlihat biasa saja.

"Bunda, Adel kangen" lirihnya.

"Sama, bunda juga kangen sama Adel" jawab bunda. "Kenapa gak sekolah sayang?"

"Males bun, maafin Adel hari ini gak mau sekolah" kata Adel menatap mata bundanya. Bundanya mengangguk. "Kita masuk aja ya? Bunda bawa makanan yang kamu suka, kamu mandi dulu, semua bunda yang siapin"

Adel melangkah memperlihatkan senyum tipis dan berlalu ke kamarnya.

🍁🍁🍁

"Lo bener-bener brengsek" kata seorang siswa berseragam sama dengan Rafka dan sedang menarik kerah seragam Rafka.

"Dit, gue gak tau harus mulai dari mana. Lo bayangin aja Adel masih gak mau bicara sama gue, gue juga gak suka hal ini!" Jawab Rafka dan melepas genggaman pria itu.

Radit tersenyum miring. "Dan Lo harus tanggung jawab sama semuanya, gue gak mau Adel sakit hati! Dan gue peringatkan sama lo, sekali lagi lo buat Adel nangis, gue gak akan izinin lo ketemu sama Adel!" Jelas Radit lalu pergi.

"Gue akan buktiin, gue cuma buat Adel dan Adel cuma buat gue" batin Rafka.

...

"Jadi, anak bunda kemarin ada masalah sama Rafka?" Tanya bunda. Putrinya mengangguk. "Karna apa sayang?"

Adel bercerita dari awal sampai akhir. Bundanya menghela nafas halus. Mengusap rambut putrinya. "Sayang, kamu udah dengerin penjelasan Rafka?"

"Udah bun" jawab Adel.

"Kamu putus sama Rafka?"

"Engga bun, cuma Adel masih males liat Rafka, apalagi kalo sama cewe itu!"

"Nama cewenya siapa Del?"

"Syifa bun, nama cewe itu"

"Syifa?" Adel mengangguk. "Kamu yakin aja, selama ini bunda percaya sama Rafka. Rafka gak bakal buat anak bunda kayak gini, kamu coba selesaikan dengan baik-baik ya, kalau perlu kamu ajak Rafka ketemu"

"Iya bun"

"Kalau bisa, sore ini habis pulang sekolah" kata bunda. Lagi-lagi Adel mengangguk.

🍁🍁🍁

Seorang pria yang memakai seragam sekolah ini datang ke tempat yang dijanjikan. Ia duduk sambil tersenyum terus menerus karena melihat ponselnya.

Di seberang taman ada seorang gadis yang masih berdiri menahan tangisnya. Ia rindu pria itu. Perlahan pandangan si pria terarah kepadanya. Pria ini berlari menghampiri Adel, memeluknya dengan erat namun tak dibalas Adel.

"Lepas Raf" pinta Adel.

"Ha? Lepas? Gak, aku gak mau aku terlalu kangen sama kamu" kata Rafka yang makin mengeratkan pelukannya.

"Sumpah, lo berlebihan!" Bentak Adel. Rafka melepas pelukannya menatap Adel lekat. Ia sangat rindu mata bulat indah Adel dan wajah jutek Adel.

"Kamu kangen ya sama aku sampe ngajak ketemuan?" Tanya Rafka.

"Ga usah banyak omong gue kesini cuma mau bilang. Kalo hubungan kita begini terus lebih baik kita udahan-"

"Gak usah dilanjutin, aku gak mau udahan aja" kata Rafka.

"Dan lo terus mau begini doang? Kemana sikap polos lo yang dulu Raf? Yang ngajak pacaran gue gak jelas dan sampai akhirnya gue bener-bener sayang sama lo, sekarang lo sama Syifa" kata Adel.

"Apa lo pernah tanya hati gue gimana kabarnya?" Sambungnya.

"Aku gak mau udahan! Dan sampai kapanpun gak akan! Aku bakal lakuin apa yang pantes aku perjuangin buat kamu! Selama aku belum nyerah sepenuhnya, aku gak bakal udahin semuanya" jelas Rafka lalu mengambil tas nya dan pulang.

Adel cuma diem dan bengong.

"Atau gue harus hapus perasaan gue ke Rafka biar dia jauhin gue?"

🍁🍁🍁

PEKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang