ㅡ44

70 5 0
                                    

"beach and love story"

...


   Sedaritadi Rafka bernyanyi ria sambil fokus menyetir mobil klasiknya. Sedangkan Adel tertidur lelap disampingnya. Sekarang mereka tengah melepas jenuh mereka setelah dua hari belajar mati-matian dan menghadapi ujian kemarin. Rafka gak tahan mau ngajak Adel keluar setelah ngeliat Adel yang uring-uringan dari awal belajar bareng mereka, dan Rafka juga tidak mau melewatkan hari ini sebelum mereka mulai memasuki dunia universitas.

   Mobil cokelat kesayangan Rafka terparkir dipinggiran area pantai. Rafka melepas seatbelt nya lalu menatap Adel yang masih terlelap.

"Del, udah nyampe nih, bangun yuk" kata Rafka sambil mengusap rambut Adel.

Adel membuka matanya lalu mengusap-usapnya. "eh? Kok cepet sih"

"Kamu nya aja keenakan tidur jadi gak ngerasa udah nyampe, padahal jauh tau, apalagi aku nyetir sendirian gak ada temen ajak ngobrolnya" sindir Rafka.

"Aaaa Rafka jangan marah dong, kan aku capek abis nangis, jadi ngantuk" jawab Adel.

"Ya udah, tadi aku cumaa bercanda, turun yuk? Kalo disini terus keburu jadi lumut"

"Apasih, punya cowo garing banget kayak kerupuk"

   Adel dan Rafka keluar dari zona nyamannya, eh engga deh, keluar dari mobilnya Rafka. Mereka memilih tempat duduk di bawah payung ibu-ibu yang lagi jualan es kelapa muda sama anaknya.
"Kamu mau?" Tawar Rafka, Adel ngangguk.

"Bu, es kelapa muda nya dua ya bu" kata Rafka.

   Seorang gadis kecil menghampiri ibu pedagang itu lalu menarik ujung baju ibunya. "Bu, Ica au eli alon, oleh nda bu?" Tanya anak kecil ini. Adel meremas tangan Rafka saat melihat gadis bernama 'Ica' ini.
"Iya nak boleh, bentar dulu ya, ibu lagi buat es kelapa dulu ini ada yang beli" jawab si ibu.

   Ica menoleh ke Adel dan Rafka bergantian lalu melambaikan tangannya. "Alo akak, nama au Ica, akak ciapa?" Tanyanya gemas.

"iii lucu banget sih kamu! Hai Ica! Nama kakak Adel, salam kenal ya!" Sapa Adel semangat, ia sangat ingin mempunyai adik perempuan dari dulu mengingat ia adalah anak tunggal sebelum Radit datang.

"Kalo kakak namanya kak Rafka, oh ya Ica mau beli balon ya? Sini kakak anterin beli balonnya" ajak Rafka. Dengan senang hati Rafka menggendong Ica dan pergi ke abang yang jualan balon.

Adel lagi-lagi tertawa gemas. "Bu, lucu banget sih Ica" katanya.

"Iya neng, biasa anak kecil gemesin kalo masih umur segitu neng" jawab si ibu.

"Ibu jualannya udah lama ya bu?" Tanya Adel.

Si ibu ini menyerahkan es kelapa mudanya ke Adel. "Sudah 5 tahun neng, setelah suami saya meninggal"

Hati Adel teriris. "Maaf bu, saya seharusnya gak membahas ini"

"Gak apa atuh neng, kan namanya juga jalan hidup, itung-itung ibu berbagi cerita lah neng"

"Kalo boleh tau, kenapa bisa meninggal ya bu?"

"Tabrak lari neng, ibu teh sampe sekarang engga tau siapa yang nabrak neng, kata polisi sama sekali tidak ada tanda-tanda keberadaan yang nabrak neng, soalnya waktu di cek, mobilnya teh udah kosong" kata si ibu terlihat tegar.

PEKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang