Terluka karnamu adalah bekal terakhir kekokohanku. Dikunjungi kabarmu yang tiba-tiba membuatku kembali menguak luka.
Meniti jam demi jam berharap kamu akan menyerah dengan sendirinya.
Namun aku salah, kamu malah semakin gencar untuk kembali memikatku dengan beralasan,"Masih cinta."Dusta kan?
Aku tahu,
Tolong jangan datang lagi, biarkan aku sendiri menikmati sakit yang pernah kamu titipi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Tak Bertuan
PoetrySebuah celotehan perempuan yang sedang menikmati luka dengan istimewa. 🏵10 Okt: 01 - Puisi Amatir