Pada malam di mana aku diizinkan bercerita, aku ingin menyampaikan segala kesahku di sana. Sampai larut, sampai semua perasaan yang memberat hanyut dan aku dapat kembali merasakan bahagia hingga larut.
Maafkan, aku pernah mengagumimu tanpa persetujuanmu
Maafkan, aku pernah diam-diam mendoakan kebahagiaanmu meskipun kutahu bukan denganku
Maafkan, aku pernah membayangkan jika kita bersama walaupun tidak akan pernah nyata
Maafkan, aku memutuskan pergi karena sadar tidak pernah kamu ingini
Bahagia selalu dan rayakanlah meski bukan denganku. Aku yakin ada doa-doa lain yang tetap mengiringimu, bisa jadi lebih kuat hingga akhirnya aku tersadar bahwa sedari awal kita memang tersekat.
-Di minggu malam yang hendak berlalu,
Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Tak Bertuan
PoesiaSebuah celotehan perempuan yang sedang menikmati luka dengan istimewa. 🏵10 Okt: 01 - Puisi Amatir