Adalah aku wanita yang kamu sia-siakan
Kamu lupa bahwa tidak hanya kamu yang ingin membahagiakan
Sejak semesta tahu kepergianmu
Banyak sekali hilir mudik bakat merayuMengetuk-ngetuk hati
Berusaha mencari-cari kunci
Membersihkan serpihan patah hati
Menutup sayatan luka dengan sedikit kemungkinan dapat membaik lagiKamu lupa, bukan hanya kamu saja
Ada lebih dari dua yang gigih berusaha
Menawarkan bahagia tanpa jeda
Menjadi tempat paling setiaKini, akulah yang paling cepat sembuh
Mantra mereka cukup ampuh
Tawa-tawa mengalir tanpa henti
Tetaplah kukuh melangkah pergi tanpa berpikir untuk kembaliAku sudah tidak berada di dalam dimensi yang sama denganmu lagi,
Kita sudah tidak dalam satu menyatukan hati.
Terima kasih sudah menyakiti,
Mungkin beginilah caraku menemukan bahagiaku sendiri.-Jurnalysa, 12 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Tak Bertuan
PoetrySebuah celotehan perempuan yang sedang menikmati luka dengan istimewa. 🏵10 Okt: 01 - Puisi Amatir