Mentari Ceria

185 53 5
                                    

Cerca cahaya menusuk sukma, menembus lensa mata, menggodaku yang sedang asik memperhatikan tingkahmu siang ini.

Melangkahkan kaki ke sana dan kemari sembari menghilangkan jenuh yang menari-nari. Langkahku terhenti, pada sosok yang dulu pernah kukagumi. Kini, sayangnya rasa itu telah memudar tanpa kusadari. Bukan karna kutemukan pengganti, mungkin aku yang tidak benar-benar mengagumi.

Hadirmu hanya sebagai obat luka-luka yang ditinggal pelakunya. Dan aku hanyalah korban dari kejahatan hati yang tidak pernah kuketahui apa motif di dalamnya.

Senyummu masih sama, bukan untukku.
Ceriamu tetap terjaga, bukan milikku.
Harimu selalu cerah, bukan bersamaku.
Aku hanya diam-diam menikmati harimu, tanpa kamu tahu.

Sudah dulu ya, mentari hendak meredup. Aku takut jika tidak lagi kutemui ceriamu hari ini.

Sajak Tak BertuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang