Tahun pertama perkenalan sangat mengesankan
Tidak sadar kali ini sudah memasuki juni kedua bersama kesendirian
Kadang perasaan itu benar, meskipun kadang juga goyah tanpa alasan
Seharusnya dari awal yang kuberi adalah ketegasan untuk melancarkan penolakan, bukan balasan atas kekhawatiranKini aku kembali sendiri, memang tidak sepi
Banyak orang-orang yang menunggumu menyakitiku datang menghubungi
Mereka berusaha menciptakan tawa dari sisa-sisa waktuku yang lumayan kaku
Sedikit yang berhasil, sisanya nihil dan kembali menjemput kepergian berharap esok akan memukauLalu kau? Bukankah lebih baik enyah?
Dari pada tiba-tiba muncul, berharap akan menarik kembali perhatianku yang sudah punah
Tidak ada lagi alasanku untuk menjadikanmu rumah
Bukankah kamu sendiri yang mengobrak-abrik semuanya sehingga berubah?Semoga juni esok tetap begini, tanpamu, tanpa cerita tentang kita
Tidak perlu mengungkit kenangan yang seharusnya tenggelam dalam selaksa
Lebih baik kamu merangkai cerita sesuai dengan apa inginmu
Bukan mencari-cari cara agar dapat kembali menjadi bagian hariku"Kamu sudah bukan pusat semestaku, seharusnya kamu sudah memahami itu sejak memutuskan untuk pergi dari garis edar milikku."
Awal juni, memupuk bahagia dan kembali menutup celah ingatan luka hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Tak Bertuan
PoetrySebuah celotehan perempuan yang sedang menikmati luka dengan istimewa. 🏵10 Okt: 01 - Puisi Amatir