Kuhampiri buku yang pernah menjadi teman malam-malamku
Di dalamnya ada beberapa lembar tentangmu
Sebelum akhirnya terbengkalai dalam kerumunan debu
Sama seperti kisah kita yang telah berlaluAku tidak sempat menyelesaikannya
Entah dengan akhir yang baik atau buruk
Bahagia atau kecewa
Karena perasaan yang lebih dulu terpurukSemua berakhir tanpa ada yang jelas
Tergantung bebas
Prasangka culas
dan hati yang panasSesekali waktu mengingatkan
Namun hati sudah terlampau mati untuk merasakan
Bukan tangis yang aku tuangkan
Tapi tertawa lepas karena suatu kegagalanBukan berarti aku tidak merindu
Bukan berarti aku tidak berharap akan temu
Bukan berarti aku tidak ingin melihatmu
Bukan pula aku sangat membencimuHanya saja belum tepat waktunya
Biarkan kita menikmati dewasa
Hingga akhirnya kita benar-benar tabah
Lalu semuanya menjadi tenang dan indah
dalam balutan kisah, kasih.-Jurnalysa, 25 Juli 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Tak Bertuan
PoetrySebuah celotehan perempuan yang sedang menikmati luka dengan istimewa. 🏵10 Okt: 01 - Puisi Amatir