Tadi pagi sudah sarapan kan?
Sebentar lagi akan masuk jam makan siang, jangan lupa untuk makan lagi hingga kenyang.
Jangan hanya terus-terusan mengonsumsi sayang, karna mungkin akan hilang.
Pikirkan kondisimu, karna hanya kamu yang tahu.Akhir-akhir ini aku asik sendiri, membawa handphone ke sana kemari meskipun tidak ada lagi bunyi-bunyi yang merepetisi. Tapi, kurasakan keceriaanku berangsur-angsur pulih kembali.
Tanpa orang yang kunanti, kucemburui, kutodong dengan pertanyaan bertubi-tubi, lalu mengemis untuk diceritakan tentang hari-hari yang dia jalani.
Karna tidak ingin dicampuri akhirnya dia pergi. Tapi ternyata rasanya melegakan, melepaskan orang yang memang enggan untuk saling melengkapi hanya sekadar mengisi kekosongan.
Kenapa tidak kamu tawarkan ini dari awal, mungkin aku akan menangisi sesaat lalu tersenyum lebih lama. Kamu tahu? Sedikit mengulur, cukup menyita senyumku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Tak Bertuan
PoetrySebuah celotehan perempuan yang sedang menikmati luka dengan istimewa. 🏵10 Okt: 01 - Puisi Amatir