9. Pembalasan ( REVISI )

6.2K 289 1
                                    

Ghifa.Rachelle

P
P
P
add gue balik:)

Diga menatap pesan dari Ghifa. Darimana gadis itu mendapatkan id line nya? Oh atau mungkin teman sekelasnya memberikan-nya kepada Ghifa.

Dpt dri mn?

ceileh cuek amat →_→ gue dapet id lo dari Arlan :p

Tuhkan benar dugaannya, ternyata Arlan teman sekelasnya yang memberikan id line nya kepada Ghifa.

kok di read?

Gk

Udah makan belum?

Diga terhenyak membaca chat itu. Dari kata 'udah makan belum?' itu tersirat kalau Ghifa bertanya 'Udah punya pacar belum?'

Diga tahu hal tersebut dari caption yang dia baca di beranda sosmed-nya. Eh tapi mana mungkin cewek itu menanyakan hal tersebut. Hadeh Diga, mikir apa sih kamu?

Udh

yah, gue mau ajak lo ke kafe buat nemenin gue makan. Tapi kalau lo udah makan gapapa deh(:

Emg tmn km kmn?

Gak kemana mana sih. Cuman, gue pengen sama lo hehe :D

Ydh, ak tmnin

Eh gausah gue udah kenyang:v

Cowok itu hanya membaca pesan dari Ghifa tanpa membalasnya. Kemudian ia melempar ponselnya ke kasur dan bergegas untuk membersihkan diri.

***

Dorr

Dorr

Dorr

Slup

" Arghh " rintih Febro saat ketiga peluru masuk ke dalam tubuhnya. Belati pun sudah menusuk perutnya.

Dorr

Sean meniup asap yang keluar dari pistolnya setelah menembak Febro berkali kali. Anggota dan ketua geng BlackBlood sudah tergeletak naas dengan darah yang melumuri tubuh mereka.

Cowok jangkung itu menghampiri Febro yang menahan sakit di tubuhnya. Salah satu kaki Sean menekan belati yang menancap ke tubuh Febro. Alhasil belati itu semakin dalam menancap perut Febro.

" Lo udah ngibarin bendera duluan kan? Ini akibatnya " ucap Sean dengan smirk-nya.

" Sa-salah gu-gue apa njing?! " ringis Febro. Sean tersenyum miring, ternyata cowok di bawahnya ini pura pura tidak tahu.

" Stupid! Lo udah ngeroyok Azka kan? Bencong lo beraninya keroyokan " sahut Alex cepat. Kemarahannya sudah meledak.

" Oh i-itu. Salah A-azka sendiri, di-dia le-wat ja-lan yang gu-e kuasai " sinis Febro, walau dengan keadaan sekarat ini dia masih bisa membuat emosi lawan naik.

Sean pun menempelkan ujung pistolnya di kepala Febro. " Lo bilang apa tadi? " tanya Sean tenang namun dibalik ketenangannya ada amarah yang membuncah.

" Kalian yang pecundang! Banc--"

Dorr

Satu peluru panas berhasil bersarang di kepala Febro. Cowok itu telah kehilangan nyawanya dalam sekejap.

" Jangan tinggalkan barang bukti " perintah Sean kepada anak buahnya.

Mendengar penuturan boss-nya, si anak buah langsung mengambil dan menghapus jejak Black Diamond, nama gangster terkejam yang mereka ikuti dan di ketuai oleh Sean Remixael.

" Setelah ini kita ke markas. Ingat, jangan pake jaket BD kemana-mana. Polisi tengah mencari kita, harap waspada dan jangan lengah! " tegas Sean.

" Baik bos!! " kemudian cowok itu pergi meninggalkan markas Blackblood.

Sejak umur dua belas tahun, Sean sudah terjun ke dunia mafia dan menjadi anggota gangster BD. Karena kahliannya dalam bersenjata dan berkelahi, sang ketua BD menyerahkan gelar ketua kepada Sean saat laki laki itu berumur lima belas tahun. Hal itu dilakukan karena Sean merupakan anggota kesayangan dan dianggap anak emas dalam gangster tersebut.


Sang ketua BD meninggal karena penyerangan secara mendadak oleh gangster lain. Tentu saja kejadian itu teringat jelas di kepala Sean, dimana dirinya ditahan dan ketua BD dibunuh secara sadis dihadapannya.

Sejak saat itu, Sean mulai memperkuat gangster nya dan tidak kenal dengan kata belas kasihan.

***

Love U So Bad :'(

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang