29. Dihukum Bertiga ( REVISI )

5.1K 231 2
                                    

Mulmed : Vero Farileon

***

Ghifa keluar dari mobilnya. Bel masuk baru saja berbunyi, ia berjalan santai dikoridor. Matanya melihat Diga yang tengah berjalan di depannya dengan earphone yang terpasang di kedua telinga cowok itu.

Gadis itu tersenyum lalu mempercepat langkahnya mendekati Diga.

" Oy, sibuk ya bang? " sapa Ghifa sambil menepuk bahu Diga.

Cowok itu mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca kearah Ghifa. Diga mendengkus keras lalu kembali membaca bukunya.

" Sok cuek banget lu " cibir Ghifa.

" GHIFA RACHELLE!! "

Ghifa menolehkan kepalanya kebelakang lalu membulatkan matanya. Ia pun menarik tangan Diga dan mengajaknya berlari.

" Eh kamu ngapain? " tanya Diga bingung karena ditarik secara mendadak oleh Ghifa.

" GHIFA!! BERHENTI!! " teriak Vero sambil mengerjar Ghifa. Ternyata cowok itu pindah ke SMA ini demi bertemu Ghifa.

Tiba di pertigaan Ghifa langsung berbelok sedangkan Vero malah kebablasan lari. Gadis itu masuk ke salah satu tempat sempit yang meletakkan barang barang seperti alat pembersih dan sebagainya.

Kedua remaja itu nampak mengatur nafasnya. " Sin-sinting. Ngapain sih co-wok itu seko-lah disini? " tanya Ghifa dengan nafas tersenggal senggal.

Diga mengatur deru nafasnya yang memburu. Ia sedikit kesal karena cewek dihadapannya itu mengajaknya lari lari tidak jelas.

Ghifa mendongak menatap Diga, ia sedikit merasa kasihan kepada cowok itu yang tengah kelelahan akibat berlari.

Merasa ditatap, Diga pun membalas tatapan Ghifa.

Gadis itu mendekatkan wajahnya ke dada bidang Diga. Ia menempelkan telinganya ke dada kiri Diga.

" Waw, jantung lo berdetak keras saat disamping gue. Apakah itu salah satu tanda kalau lo cinta sama gue " titah Ghifa ngelatur.

Langsung saja Diga menjauhkan kepala cewek itu dari dadanya.

" Jangan sok tahu deh kamu " ucapnya datar nan dingin.

Cewek itu tersenyum tipis lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Diga. Punggung cowok itu sudah mentok di dinding, sedangkan Ghifa berusaha mendekatkan wajahnya ke wajah Diga.

" Kenapa lo nolak gue? Padahal gue cinta sama lo " ucap Ghifa.

" Apa perlu gue harus bersikap kalem di depan lo? " lanjut Ghifa. Kini kedua wajah mereka saling bersentuhan.

Cklek

" Buju buset! Ada orang mesum disini, woy! " teriak Vero saat melihat kening dan hidung Ghifa juga Diga bersentuhan. Sontak kedua remaja itu langsung menjauhkan wajahnya.

" Lo ngapain ji-" ucapan Ghifa terputus akibat teriakan melengking dari bu Kila.

" HEY KAMU!! KENAPA MASIH DISANA?! TIDAK DENGAR SUDAH BEL MASUK?! " teriak bu Kila sambil menghampiri Vero.

Mata bu Kila melotot saat melihat Ghifa dan Diga didalam ruangan sempit itu, " KALIAN SEDANG APA?! " bentak Bu Kila, ia berpikir kalau anak muridnya itu hendak berbuat mesum.

" Kita gak ngapa ngapain buk, cuman lagi praktek bikin bayi " jawab Ghifa membuat bu Kila semakin marah. Sedangkan Diga, cowok itu meneloyor kepala Ghifa.

Mata bu Kila menatap Ghifa tajam lalu beralih menatap Diga, " Kamu Diga, kenapa kamu masih disini? Dan ngapain bersama dengan Ghifa? Mau ikut bolos dengan perempuan bandel itu? " tanya bu Kila. Diga langsung menggeleng.

" Gak kok bu, tadi-"

" Tadi tadi apa Ghifa?! Kamu mau murid pintar seperti Diga ikut ikut dengan kamu yang brandalan?! " sahut bu Kila cepat. Gadis itu mendengkus kesal akibat perkataannya yang di potong oleh bu Kila.

" Kamu murid baru disini? " tanya bu Kila kepada Vero dengan tatapan penuh selidik.

Vero mengangguk, " Iya bu " jawabnya.

" Sudah tahu kelas kamu dimana? " tanya Bu Kila, nada bicara wanita tersebut berubah menjadi biasa.

" Sudah bu " jawab Vero.

" Kamu silahkan ke kelas. Dan Ghifa sama Diga, kalian hormat di lapangan akibat telat. Kerjakan sekarang! " suruh bu Kila.

Sontak saja Ghifa mengepalkan tangannya dan memukul udara, " Yeahh dihukum berdua sama calon laki " ucap Ghifa semangat.

" Cepat laksanakan hukuman kalian " perintah bu Kila.

" Eh eh bu, saya juga telat loh. Harusnya saya juga dihukum bareng mereka " cegah Vero.

Bu Kila menatap Vero bingung, dimana mana orang yang tidak kena hukuman harusnya bersyukur lah ini malah nawarin diri supaya dihukum.

" Lah lah jangan bu. Berhubungan dia murid baru jangan dihukum " hasut Ghifa.

" Gak papa kok bu saya dihukum. Biar saya tidak telat lagi " imbuh Vero. Ghifa hanya menatap Vero sengit sedangkan cowok itu mengerlingkan matanya kepada Ghifa.

" Baiklah jika kamu menawarkan diri untuk dihukum. Sekarang kalia bertiga hormat di lapangan. SE-KA-RANG! " kata bu Kila mengambil keputusan.

" Gak bisa gitu dong buk. Biar saya aja sama Diga yang dihukum, ibu pernah baca quotes gak? Kalau satu itu jones, berdua itu cinta, dan bertiga itu setan? " bantah Ghifa tak terima jika Vero ikut dihukum dengannya bersama Diga. Bisa bisa cowok itu merusak momen langka ini.

" Kebanyakan baca quotes lo. Gue aja yang nawarin dihukum gepepe kok " cibir Vero.

" SUDAH SUDAH! SEKARANG KALIAN BERTIGA CEPAT LAKSANAKAN HUKUMAN!! " teriak bu Kila.

Mereka bertiga pun berjalan menuju lapangan. Ghifa mengerucutkan bibirnya, kedatangan Vero telah merusak segalanya.

Vero tersenyum puas, akhirnya dia bisa berduaan dengan Ghifa walaupun ada laki laki selain dirinya. Tapi tak apalah yang penting dirinya menghabiskan waktu hukuman mereka bersama gadis itu.

'Double shit! Kesialan apa lagi ini? Kenapa harus cewek jadi jadian ini yang bikin gue bermasalah?!' geram Diga dalam hati.

Mereka betiga pun hormat di lapangan. Ghifa berdiri ditengah tengah mereka. Diga berdiri disamping kanan Ghifa sedangkan Vero berdiri disamping kiri Ghifa.

" Welcome to my heart, Ghifa " ucap Vero.

" Gak sudi gue sama lo " balas Ghifa seraya bergidik jijik.

" Awas, ntar kemakan omongan sendiri " tukas Vero.

" Ck, apa semua ini karna lo kalah balapan hah?! " sungut Ghifa.

" Lo tau sendiri kalau harga motor empat itu mahal, masa lo gak mau bayar dengan menjadi pacar gue? " goda Vero.

" Ogah ogah ogah. Mimpi kalau gue mau sama lo! " balas Ghifa.

" Jan judes, ntar cantiknya luntur " ucap Vero membuat Ghifa geram.

" Bacooooott! " ujar Ghifa.

" HEH! IBU MENYURUH KALIAN HORMAT!! BUKAN MENGUMPAT!! " teriak Bu Kila yang mendengar ucapan Ghifa.

" Gara gara lo nih, bangsat " umpat Ghifa pelan.

" Suruh siapa galak " tukas Vero.

Diga hanya diam mendengar mereka berdebat.

###

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang