13. Three Nerd Boy ( REVISI )

6.2K 273 26
                                    

Pagi ini SMA Rajawali digemparkan dengan kedatangan dua murid baru. Kedua murid itu berpenampilan cupu dan sedikit dekil. Banyak tatapan dan cibiran tak suka dari murid SMA Rajawali terhadap murid baru tersebut.

Mereka adalah Angga dan Joni. Kedua cowok itu tengah berjalan di koridor setelah dari ruang kepala sekolah. Mereka akan berjalan menuju ke kelas XII MIPA 3 dimana mereka sekelas bersama Diga.

Brukk

Tiba tiba, seseorang menabrak punggung Joni kemudian terjatuh kebelakang. Kedua cowok nerd itu pun berbalik dan melihat siapa yang menabrak punggung Joni tadi.

" Adaw " ringis Ghifa seraya mengusap keningnya. Ia mendongakkan kepalanya untuk menatap lelaki dihadapannya.

" Lo- maksud saya, kamu ngapain? " tanya Joni yang hampir keceplosan.

Ghifa menatap Joni mengintimidasi, sepertinya dia pernah bertemu dengan cowok yang ia tabrak tadi. Tapi siapa? Ghifa berusaha mengingat namun hasilnya nihil. Dirinya lupa. Dasar pikun!

" Hey! Kenapa bengong? " tanya Joni lagi sambil mengibaskan telapak tangannya ke depan wajah Ghifa.

Sontak gadis itu mengerjap.

Kedua matanya menatap tajam dua laki laki di depannya secara bergantian. Ghifa pun bangkit berdiri.

" Ada orang jatoh itu langsung ditolongin. Bukan ngebacot! " ketus Ghifa judes karena merasakan sakit di bokongnya akibat mencium lantai secara mendadak.

Joni menggaruk belakang telinganya seraya nyengir. Sedangkan Angga menatap Ghifa datar. Gadis itu menatap kedua cowok dihadapannya dari atas sampai bawah. Sepertinya dia baru melihat cowok di sekolah ini.

'Murid baru? pantas LOL' cibir Ghifa dalam hati.

" Ghifa?! Kamu telat lagi hah?! "

Gadis itu berjengit kaget akibat bentakan bu Kila, guru bk yang sangat ia benci sejak masuk sekolah sampai sekarang.

Guru killer tersebut berjalan menghampiri mereka.

" Kenapa kamu telat Ghifa?! Mau alasan apa lagi kamu?! " bentak bu Kila. Ghifa hanya membola kedua matanya.

" Saya telat karena ban motor saya kempes buk! Terpaksa saya jalan kaki kesini " jawab Ghifa malas, sekarang adalah waktu yang badmood untuk berdebat dirinya berdebat dengan guru itu.

" Alasan! Bilang saja kamu malas sekolah. Lihat seragam kamu! Gak dimasukin, rambut di warna, sepatu berwarna. Kamu ini niat sekolah atau niat ke pesta? " geram Bu Kila menatap Ghifa sinis.

Ghifa menghela nafasnya, " Ibu gak lihat saya pake seragam? " tanya Ghifa balik.

Bu Kila menghembuskan nafasnya, dirinya harus ekstra sabar menghadapi murid bandel tersebut.

" To the point aja buk kalau mau hukum saya " ucap Ghifa judes. Biarlah kesialannya bertambah dua kali lipat.

" Oke, kali ini kamu ibu maafin karena ban motor kamu bocor. Tapi lain kali tidak " tutur bu Kila.

" Iya iya. Hukumannya apaan buk? " desak Ghifa tak sabaran.

" Kamu antarin mereka berdua menuju kelasnya XII MIPA 3 "

Ghifa membelalakkan matanya. Mengantarkan kedua cowok nerd tersebut ke kelas sebelah? Yang benar saja.

" Gak ada yang lain apa bu? Saya rela bersihin gudang atau mencukur kumis pak Tomy pake sendok asalkan jangan ngantarin mereka ke kelas itu " protes Ghifa tak terima. Jelas saja tak terima, dia sangat kesal karena lelaki itu tidak menolongnya saat jatuh tadi.

" Yaudah kamu lari aja keliling lapangan, gimana? " tawar Bu Kila.

Ghifa menggeleng keras, " Big No! Ntar kulit saya coklat dan gak cantik lagi bu " tukas Ghifa. Cuasa saat ini memang sedang terik. Dan dirinya tidak mau panas panasan akibat telat masuk sekolah.

" Bersihin kamar mandi anak laki laki dalam waktu lima belas menit. Kamu pilih mana? "

'WTF?! BERSIHIN KAMAR MANDI BAU?!'

" Oke oke fine. Saya pilih nganterin kutil dua ini " pasrah Ghifa.

Bu Kila mengangguk, " Cepat kerjakan. Habis itu masuk ke kelas! " perintah Bu Kila.

" Iya bu guru " jawab Ghifa dongkol.

" Ikuti gue! Jan bacot! " ucap Ghifa ketus pada Joni dan Angga. Kemudian berjalan meninggalkan mereka.

Angga dan Joni hanya diam lalu mengekori Ghifa. Koridor sudah terlihat sepi karena pelajaran dimulai tiga puluh menit yang lalu.

Tiba dilantai tiga tepatnya di depan kelas XII MIPA 3, Ghifa mengetuk pintu kelas tersebut.

Tak berapa lama seorang guru membuka pintu.

" Ada apa Ghifa? " tanya bu Rahma.

" Kelas ini kedatangan duo curut bu " jawab Ghifa lalu menoleh kearah dua cowok nerd tersebut.

" Buruan masuk! Ni kelas lo pada "

Keduanya mengangguk lalu memasuki kelas. Di dalam kelas, Diga tak sengaja mendengar ucapan Ghifa. Bodoamatlah kalo ada murid baru.

Kedua cowok itu memasuki kelas dan mulai memperkenalkan diri.

" Kenalkan nama saya Angga " ucap Angga dengan PDnya.

" Dan nama saya Joni panggil saja Joni " kata Joni sambil membenarkan letak kacamatanya.

" Baiklah, Joni Angga kalian duduk di... Belakang Diga, disana ada tempat duduk kosong untuk kalian " ujar Bu Rahma menunjuk tempat duduk yang kosong tersebut.

Kedua cowok itu berjalan menuju tempat yang ditunjuk bu Rahma. Mata mereka tak lepas memandang Diga yang fokus pada buku.

Saat didekat meja Diga, Angga sengaja menendang meja Diga pelan. Alhasil Diga mengalihkan pandangannya dan menatap mereka.

'Duo taik ngapain sekolah disini?!' umpat Diga dalam hati.

'Eh kita ketemu lagi' batin Joni yang tersenyum mengejek kearah Diga.

'Ck, lo kayak orang tolol berpenampilan gitu' ejek Angga kepada Diga dalam hati.

'Setan! Dasar kingkong gila! Ngapain ngatain gue tolol hah? Gak sadar penampilannya juga sama kek gue?!' cibir Diga dalam hati.

Yap, laki laki itu pandai membaca pikiran orang lain. Diga sudah memiliki kemampuan tersebut sejak lahir. Jadi jangan heran jika cowok itu membalas cibiran dua murid baru tadi.

Kini Joni dan Angga sudah duduk, bu Rahma kembali melanjutkan aktivitas mengajarnya.

" Ternyata lo sekolah disini " bisik Joni tepat di telinga Diga.

" Kita akan bersenang senang " sambung Angga yang juga berbisik di sebelah telinga Diga.

Diga hanya memejamkan matanya. Percuma dia menanggapi mereka, yang ada mereka akan menjadi jika ditanggapi. Ia memilih memajukan kursinya ke depan untuk jaga jarak dengan mereka. Sementara Joni dan Angga terkikik kecil.

****

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang