3. Bully ( REVISI )

8K 357 0
                                    

Suasana kantin saat ini ramai dengan murid yang ingin mengisi perut mereka. Aurin, Diandra, dan Ghifa sudah berada di kantin beberapa menit yang lalu.

" Omaigat!! Dasar nerd bangsat! " teriak salah satu murid yang berdiri di tengah kantin.

Keadaan kantin pun mulai hening dan melihat sumber suara tadi. Pandangan mereka fokus kepada Citra yang tengah memaki cowok berkacamata di depannya.

Sebagian seragam Citra basah oleh jus melon yang dibawa oleh cowok tersebut.

" Itu bukannya cowok tadi ya? " tanya Aurin tanpa mengalihkan pandangannya dari kedua remaja yang berdiri di tengah kantin itu.

" Hooh " jawab Diandra.

" Mata lo kemana culun?! Belum cukup diberi mata empat hah?! " bentak Citra emosi.

" Ma-maaf a-aku gak se-sengaja " ucap cowok itu dengan kepala menunduk.

" Maaf maaf. Maaf lo gak cukup! " Citra mengambil segelas jus di atas meja disampingnya.

" Pasti cowok itu bakal disiram sama tuh Lonte. Iya nggak guys? " tanya Aurin, ia menoleh kesamping tepatnya kearah Ghifa. Aurin pun menautkan kedua alisnya saat Ghifa tak duduk disampingnya.

" Ghifa kemana njir? " tanya Aurin kepada Diandra.

" Disamping gue " jawab Diandra yang fokus memainkan ponselnya. Bahkan sedari tadi Diandraa tidak memperhatikan ulah Citra.

" Kagak ada, babi! " ucapan Aurin membuat Diandra menoleh dari layar ponselnya.

" Lah kemana tuh anak? " tanya Diandra menatap tempat duduk kosong yang diduduki Ghifa tadi.

Byurr

" Ya Gusti Nu Agung!! " pekik Aurin saat melihat Citra menyiram orang yang berdiri didepannya.

" Itu Ghifa, monyet " timpal Diandra melihat seragam Ghifa yang kotor akibat jus melon yang disiram oleh Citra.

" Astaga! Berani banget tuh Citra "

" Tau tuh, gak punya takut kalik "

" Gue yakin, Ghifa murka akibat ulahnya "

" Ck, dasar senior kampret "

" Damn! Fuck " umpat Ghifa menatap seragamnya yang basah. Lalu ia melirik Citra sengit.

Ghifa mendorong tubuh Citra hingga gadis itu terjerembab di lantai.

" Apa apaan sih lo?! " teriak Citra tak terima dengan perlakuan Ghifa kepadanya.

" Lo yang apa apaan?! Ngapain lo siram gue, hah?! " bentak Ghifa.

" Salah sendiri lo disitu! " balas Citra.

" Ck, mentang mentang kakak kelas jadi seenaknya mau bully " sambung Ghifa.

" Ngaca! Emang lo gak pernah bully orang? " desis Citra tajam.

" Gue bully orang karena orang itu salah! Dan gue juga gak cari masalah sama orang tersebut " tukas Ghifa kesal.

" Alah bullshit " decih Citra.

" Asal lo tau, gue liat dengan mata kepala sendiri kalau lo sengaja nabrak cowok ini " ucap Ghifa santai.

" Dan itu ulah lo agar lo bisa bully dia kan?! " lanjutnya.

" Sok tau lu bangsat! "

" Perlu kita cek CCTV di sini? " tantang Ghifa. Tentu hal itu membuat Citra langsung kicep mendengarnya.

Tangan Ghifa terulur mengambil semangkok kuah bakso sisa yang terletak diatas meja disampingnya.

" Umur gue sama lo hanya terpaut satu tahun. So, gausah sok merajai di sekolah " Kemudian menyiramkan kuah bakso tersebut keatas kepala Citra.

Murid yang berada dikantin tercengang, bagaimana tidak? Citra yang berniat ingin mem-bully malah balik kena bully.

" Anjing! Maksud lo apaan nyiram gue? " bentak Citra.

" Lo bau " jawab Ghifa enteng. Beberapa murid pun terkikik mendengar ucapan Ghifa.

" Ghifa ngapain bantu cowok nerd itu? "

" Mereka ada hubungan? "

" Mamposs, rasain lo "

" Bedaknya luntur hahaha "

" Uluh uluh cabe kena bully "

Citra yang merasa malu segera bangkit dan pergi keluar kantin. Lihat saja, dia akan membalas perbuatan juniornya itu.

Ghifa berbalik menatap cowok nerd yang berdiri di belakangnya.

Tanpa mengucapkan terima kasih, cowok itu pergi dari hadapan Ghifa. Sementara gadis itu mengernyitkan dahinya bingung. Belagu sekali cowok itu yang tidak mau mengucapkan terimakasih kepadanya.

***

Sombong amat kang :v

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang