7. Sean ( REVISI )

7.2K 320 3
                                    

Mulmed : Diga

***

Seorang lelaki tengah meneguk tequila. Matanya menatap tajam poster bergambar BlackBlood yang menempel pada dinding di depannya.

" Mau sampe kapan lo liatin poster itu hah? " sebal Azka yang bosan dengan sikap sahabatnya itu. Sudah dua jam ini mereka diselimuti oleh keheningan.

" Perlu kita membalasnya sekarang? " tanya laki laki di samping Azka, namanya Alex Manfredgio.

Cowok itu mengalihkan pandangannya menatap kedua sahabatnya. Matanya melihat luka lebam Azka yang masih membekas.

" Kenapa lo bisa di keroyok? " suara bass itu terdengar dingin dan menusuk.

Azka menelan salivanya. Ia melihat sorot kemarahan dari mata cowok itu.

Azka mengambil nafasnya, " Gue mau kerumah lo. Saat di tengah jalan si Febro langsung mukul gue dengan tongkat baseball. Otomatis gue langsung jatuh, terus geng-nya datang dan langsung ngeroyok gue. Motor gue di ancurin, sedangkan gue di pukul abis abisan " jelas Azka menceritakan kejadian yang menimpanya.

" Shit! Gak punya kapok tuh anak " geram Alex, wajahnya sudah memerah menahan emosi.

" Febro mana ada kapok " ucap Azka. Febro adalah ketua geng BlackBlood. Sudah berkali kali geng tersebut membuat ulah dan bahkan kalah, tetapi belum jera juga menganggu sekitarnya.

" Ghifa nolongin lo? " tanya cowok itu kepada Azka.

Alex mengernyitkan dahinya seraya menatap cowok dingin itu.

" Siapa Ghifa? " tanya Alex.

Sean Remixael menyunggingkan senyumnya. Ia memang sudah tahu siapa yang menolong Azka saat itu.

" Lo tau darimana nyet? " tanya Azka. Matanya melotot tak percaya kearah Sean.

" Ck, tanpa lo ceritain gue udah tahu " balas Sean dengan nada tenang.

Kini pandangan Alex beralih menatap Azka. " Siapa Ghifa? " tanya Alex penasaran.

" Cewek cantik yang nolongin gue saat dipukul sama anggota BlackBlood. Gue akui kalau dia jago baku hantam. Terbukti dengan dia melawan geng itu sendiri tanpa menggunakan senjata " ucap Azka panjang lebar. Ia tersenyum mengingat Ghifa yang mengobati lukanya.

" Asal kalian tahu ya, gue disuruh nginap dirumahnya " lanjut Azka membuat Alex yang meminum vodka tersedak seketika.

" Uhukk uhukk bastard, beneran su? " umpat Alex kepada Azka. Ia terkejut saat mendengar cerita Azka kalau cowok itu dibawa kerumah cewek.

" Iya njing " kekeh Azka sambil menunjukkan kedua jarinya membentuk huruf V kepada Alex.

" Lo gak nolak? " ucap Sean.

Sebenarnya dia tahu kalau Azka langsung pergi dari rumah Ghifa. Dirinya tahu hal tersebut karena Azka datang tengah malam ke markas tepat dihari ia di keroyok. Namun, saat itu ia tidak berada di markas dan hanya mendapat informasi dari anak buahnya.

" Kagak lah " jawab Azka.

" Tapi batin gue gak nolak untuk nginap dirumahnya. Karena gue gak mau di cap laki laki gak baek sama tetangganya, gue putusin untuk pergi " kata Azka lalu memakan keripik kentang yang tersedia di meja ruang privat Sean.

" Alah kambing, bilang aja lo gak tahan mau ngana - ngana kan sama dia " ejek Alex dengan nada jenaka.

" Dia cuek banget Lex, judes judes gitu " ujar Azka dengan nada mendramastir.

" Tapi sebenarnya dia baik kok, buktinya dia nolongin gue dan mengobati luka gue " sambung Azka.

" Alah palingan tuh cewek cuman kasihan sama lo " tukas Alex.

" Tapi mana mungkin sampe dibawa ke rumahnya " elak Azka.

" Ya mungkin pen jadiin lo sebagai korban psychopath nya. Secara kan lo patut di jadiin korban " ejek Alex kemudian tertawa keras.

" Gaje lu, setan! "

Sementara Sean mengambil belati di laci mejanya lalu melemparkan nya pada lambang Blackblood tersebut. Lemparan itu tepat mengenai sasaran.

" Bentar lagi kalian akan hancur "

***

Behh Sean siapa lagi yak? v':

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang