50. Kembali ( REVISI )

5.4K 232 3
                                    

Five Years Later..

Bulan berganti tahun. Seorang gadis tengah mengecek gaun hijau tosca yang baru ia keluarkan. Dia adalah Ghifa, gadis itu sekarang telah menjadi designer terkenal se-Asia karena rancangan busana yang sangat indah dan menarik saat dilihat.

" Gipeng, ada cowok yang mau bertemu sama lo. Dia ganteng, tajir, keren, gagah, perkasa- "

" Bacot " potong Ghifa saat Clara berbicara.

" Ish, kok dipotong sih? " sungut Clara kesal. Dirinya adalah salah satu karyawan tangan kanan Ghifa dan Clara sangat kental dengan kecerewetan yang sangat lekat pada dirinya.

" Langsung aja, gue gak suka basa basi " ujar Ghifa sambil merapikan gaun hitam glamour yang ia pakaian di patung.

" Ck, ada orang yang mau bertemu sama lo " kata Clara sebal.

Menurutnya, boss-nya itu tidak pernah sabar dalam menghadapi sesuatu. Dan bahkan belum juga tobat dengan sikap kasar yang dimilikinya sejak dulu.

Tanpa merespon, Ghifa langsung pergi untuk menemui orang yang dimaksud Clara.

" Lah ditinggal " titah Clara kemudian menyusul Ghifa untuk menemui pelanggannya tadi.

Ghifa berjalan santai. Dia melihat dua orang yang sepertinya sedang berdebat. Kedua orang itu berdiri juga membelakangi Ghifa. Terdengar si lelaki menolak pilihan gaun yang dipilih wanita dihadapannya.

Gadis itu pun menggelengkan kepalanya seraya membatin, 'Njir, mending beli semuanya langsung daripada berisik. Dasar duo kampret'

" Permisi, ada apa ya mencari saya? " ucap Ghifa membuat kedua orang didepannya menoleh.

Deg

Darah Ghifa berdesir. Jantungnya berdegup sangat kencang saat seorang lelaki itu melihatnya. Lintasan masa lalu pun mulai memenuhi pikirannya.

" Mbak, tolong bantuin saya untuk mencari dress terbaik disini " kata perempuan tersebut.

Ghifa masih menatap lelaki itu, padahal laki laki tersebut sudah mengalihkan tatapan kepadanya. Clara yang berdiri dibelakang Ghifa langsung mencolek punggung gadis itu.

Hal tersebut membuat Ghifa mengalihkan pandangannya dari pria dihadapannya.

" Ah, maaf. Anda tadi ingin saya carikan dress terbaik disini? " Tanya Ghifa.

" Iya "

" Oh, ya kenalin nama saya Reisa. Kalau mbak? " ucap perempuan itu yang ternyata bernama Reisa sambil menjulurkan tangan didepan Ghifa.

'Famous gini gak kenal? Dasar kudet' umpat Ghifa dalam hati.

" Saya Ghifa Rachelle " jawab Ghifa sambil menjabat tangan Reisa. Tak lupa tersenyum. Jika dia galak bisa bisa pelanggannya ini kabur.

Dahi lelaki itu berkerut, dia seperti tidak asing dengan nama gadis di depannya. Tapi dari mana dia tahu? Lelaki tersebut juga merasa sangat dekat dengan Ghifa, tapi kapan?

" Gue tahu kalau dia cantik dan terkenal. Gausah diliat segitunya kalik " bisik Reisa kepada Sean. Yap, lelaki itu adalah Sean Remixael.

Sebenarnya Reisa sudah tahu jika Ghifa adalah seorang desain busana terkenal. Hanya saja ia berlagak sok tidak tahu supaya bisa dekat dengan gadis itu.

Ghifa tersenyum miris saat melihat gadis di depannya sangat dekat dengan Sean. Walau lelaki itu lupa dengan dia, tetapi dia tidak lupa kan dengan lelaki tersebut?

" Ekhem, mari saya tunjukin tempat dress yang cocok kamu gunakan " kata Ghifa yang berusaha menahan emosinya karena Reisa bergelayut manja di lengan Sean.

Dia berjalan terlebih dahulu meninggalkan Sean dan Reisa. Cemburu? Jelas, walaupun tidak punya hubungan apa apa. Ghifaa tidak rela jika Sean berdekatan dengan wanita manapun selain dirinya.

" Re, ini cocok untuk lo " kata Sean sambil menunjukkan dress bewarna putih pucat.

Ghifa menoleh, ia ingat kapan dress itu dia buat. Saat ia memikirkan Sean yang jauh di Amerika sana.

" Ah, sepertinya ini cocok. Iya gak Ghif? " tanya Reisa kepada Ghifa.

Ghifa tersenyum singkat, " Cocok. Sangat cocok " kata Ghifa yang bermakna lain.

" Pilihan lo oke juga ya, Yan " puji Reisa kepada Sean.

" Pilihan gue emang selalu oke " balas Sean sombong.

" Kumat dah sombongnya " cibir Reisa.

" Suka gue. Mau beli yang mana lagi? " Tanya Sean. Suara tersebut mampu menyihir telinga Ghifa, suara bass yang sangat dingin. Tentu hal itu membuat rindu Ghifa sedikit terobati.

" Cari disana " Ajak Reisa seraya menarik Sean. Mereka berdua pun meninggalkan Ghifa.

Gadis itu menatap kepergian Sean nanar. Ghifa terus melihat gerak gerik mereka dari kejauhan. Dirinya juga sempat melihat Sean yang mengacak acak rambut Reisa lalu mencubit pipi perempuan itu. Bahkan, Sean juga merangkul pinggang Reisa seraya teetawa kecil.

" Gue seneng liat lo sama orang lain. Meski disini ada hati yang terluka " gumam Ghifa. Ia mengusap cairan bening yang menggenang di pelupuk matanya.

Gadis tersebut menetralkan raut wajahnya lalu kembali pergi ke ruangannya.

***

Jangan lupa kritik dan sarannya ya gaess 😁 tinggalin bintang di sini
👇

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang