5. Songong ( REVISI )

7.1K 324 4
                                    

From : Azka
Thanks udah nolongin gue....

Jujur deh,, gue udah gak berdaya saat dikeroyok secara mendadak tadi:"v
Gue berterima kasih sama malaikat yang udah nolongin gue:) Makasih juga udah nyuruh gue istirahat dirumah lo:* tapi gue harus pergi setelah nulis surat ini. Oh ya, ekspresi lo saat jutek terlihat manis coba aja kalau lo pasti kayak bidadari XD

Sekali lagi thanks atas pertolongannya beibehh :*

To : Ghifa cantik melebihi mimi peri:v

Ghifa tersenyum tipis membaca kertas yang ia pegang. Saat hendak sarapan, dia berjalan ke kamar tamu untuk mengajak Azka sarapan kemudian mengantar cowok itu sesuai ucapannya kemarin. Namun laki laki itu tidak ada dan meninggalkan secarik kertas yang berada diatas kasur.

Ghifa pun beranjak pergi untuk berangkat sekolah. Jam pun sudah menunjukkan pukul setengah sembilan kurang. Ya, sebentar lagi jam istirahat akan berbunyi di sekolahnya.

🌞🌞🌞

" Jangan deket deket sama nerd itu "

" Hii jijik gue "

" Iyuhh cupu "

" Kalau ganteng gak papa. Lah ini culun "

" Muntah gue liatnya "

Diga hanya menulikan telinganya dari cibiran cibiran murid murid yang lalu lalang. Dia berjalan sambil membaca buku novel bertema adventure tersebut. Tiba tiba sebuah bola mendarat tepat di kepalanya membuat tubuhnya oleng dan jatuh.

Gelak tawa pun menggelegar saat menyaksikan Diga terjatuh. Tidak ada satu murid yang hendak menolong Diga.

" Oy culun! Siniin bola itu " teriak Bagas, salah satu anggota basket yang berdiri di lapangan. Dialah pelaku yang sengaja melempar bola kearah Diga.

Diga mengambil bola basket di sampingnya lalu melemparkannya kearah Bagas. Karena lemparannya yang keras, membuat Bagas yang belum siap menerima bola pun terjungkal ke belakang karena bola basket itu mengenai keningnya.

" Shit! Kurang ajar ya lo! " bentak Fahril, salah satu teman Bagas.

Diga menatap mereka datar, ia mengambil novelnya yang tergeletak diatas lantai. Saat tangannya sudah meraih novel, sebuah kaki menginjak tangannya. Cowok berkacamata itu mendongak, matanya melihat Fahril yang tersenyum miring kearahnya.

" Cupu, culun, nerd " ucap Fahril disertai kekehannya.

" Mentang mentang kemarin di selametin sama Ghifa, lo jadi sok sok an ya " ujar Fahril sambil menekan tangan Diga dengan sepatunya.

" Singkirkan kakimu " pinta Diga dingin.

" Apa? lo bilang apa tadi? " tanya Fahril sambil mendekatkan sebelah telinganya kedepan Diga. Cowok itu tengah berlagak budeg.

" Kamu tuli? Singkirkan kaki kotor mu itu " tegas Diga.

Fahril mengetatkan rahangnya, baru kali ini ada murid yang bersekolah di SMA ini berani dengannya. Fahril pun meraih kerah seragam Diga.

" Coba lo ulangin kata lo tadi " bentak Fahril tepat di wajah Diga. Siswa siswi yang lalu lalang hanya menatap mereka. Ada juga yang berdiri tak jauh dari mereka untuk menyaksikan kejadian selanjutnya.

" Kamu TU-LI " ucap Diga lantang tanpa rasa takut sedikit pun. Dada Fahril bergemuruh naik turun, cowok didepannya berhasil memancing emosinya.

Saat Fahril hendak memukul Diga, tangannya ditahan oleh seseorang.

" Berani pukul dia, gue patahin tangan lo! "

Gadis itu adalah Ghifa, dia melepas genggaman tangan Fahril pada kerah seragam Diga. Ia juga mendorong tubuh Fahril hingga punggung cowok itu membentur tembok kelas.

" Gue peringatin sama lo, jangan usik dia! " bentak Ghifa seraya menunjuk Diga.

" Kalau gue denger lo mau mukul dia apalagi membullynya, lo tinggal pilih masuk kuburan apa rumah sakit " ucap Ghifa penuh ketegasan.

Pandangannya beralih kepada Diga yang menatapnya tanpa ekspresi. Cowok itu berlalu meninggalkan Ghifa tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

'Songong amat lu nerd' gerutu Ghifa menatap kepergian Diga.

***

Bjirr.. ucapin makasih kek:'

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang