24. Pertandingan Basket ( REVISI )

5.1K 257 0
                                    

Pagi ini, kelas XI MIPA 1 melakukan jadwal olahraga. Ghifa tampak tak bersemangat sama sekali. Ia berjalan menghampiri Alif yang tengah memantulkan bola basket. Hari ini pak Toni- guru olahraga berhalangan hadir. Sehingga membuat kelas XI MIPA 1 bebas berkeliaran kemana mana.

Dug

Sebuah bola mengenai kepala Ghifa dengan keras hingga membuat gadis itu terjatuh.

" ANJENG! " umpat Ghifa keras.

Dirinya langsung menjadi sorotan teman temannya.

" Brengsek! Siapa yang berani lempar bola ke gue?! " bentak Ghifa sambil memegangi kepalanya.

Ia bangkit berdiri dan menatap tajam murid yang berada di lapangan satu persatu. Suasana hatinya sangat memburuk ditambah dengan seseorang yang berani menambah suasana buruk hatinya.

" Gue " ucap Karel memasuki lapangan bersama kelima temannya. Ghifa pun menatap Karel sengit, tangannya terulur mengambil bola yang berada di bawahnya.

" Bastard! Makaud lo apaan lempar gue dengan bola segede gini hah?! " semprot Ghifa. Karel terkekeh seraya berjalan menghampiri gadis itu.

" Gue mau nantang lo main basket " jawabnya dengan gaya angkuh.

Gadis itu menggeram kesal, " Kalau mau nantang gue main basket gausah lempar gue dengan bola bisa?! Itu cupu tau gak?! " hardik Ghifa.

Tatapan Karel berubah datar, dirinya telah di hina di hadapan banyak murid. " Bacot! Gue mau cowok itu jadi pelayan gue selama satu tahun, jika lo kalah saat main nanti! " tunjuk Karel kepada seseorang yang berjalan di koridor bersama kedua temannya.

Ghifa dan murid lainnya menatap orang tersebut. Lalu ia mendengkus kasar, " Bisa gak kalau nantang gue gausah ngait ngaitin Diga? " desisnya.

Karel tersenyum simpul, " Lo suka kan sama cowok itu? Jadi cowok itu bakal gue jadiin target babu gue "

'Asu nih cowok!' batinnya mengumpat kesal.

" Fine! Kalau gue yang menang, gue mau lo keluar dari sekolah ini bersamaan dengan kelima temen idiot lo itu! " tantang Ghifa kepada Karel.

Cowok itu tersenyum devil, " Oke, akan gue lakuin itu " ucapnya mantap.

Bel istirahat berbunyi bersamaan dengan pertandingan basket antara Ghifa dan Karel. Banyak murid yang keluar dari kelas dan tertarik untuk hal tersebut.

" Ayo Ghifa. Lo pasti bisa ngalahin Karel "

" Semangat sayangku!! Kamu pasti menang "

" Wanjer bini gue tanding! "

" Kareeeeelll semangat! "

" Lo pasti menang nglawan Ghifa! "

Sorak penonton menggema di lapangan. Banyak dari mereka yang mendukung Ghifa dan Karel.

" Wuih, Ghifa main nyet " ucap Joni menatap lapangan.

" Berani juga dia " timpal Angga.

Diga menumpukan tangannya pada besi pembatas. Mereka bertiga berada di depan kelasnya dan melihat pertandingan tersebut dari atas.

" Siapa yang bakal menang? " tanya Angga.

" Gue yakin pasti Ghifa " jawab Joni semangat.

" Gak mungkin. Dia kan cewek dan agak pendek dari cowok itu " ejek Angga.

" Ck, gue berani taruhan. Kalau Ghifa kalah gue bakal traktir lo sampe perut lo meletus. Dan jika Ghifa menang, Diga harus nembak Ghifa " tantang Joni.

Diga mengerutkan dahinya, kenapa dirinya dibawa bawa?, " Ngapain gue kalian sangkut pautkan heh? " ketus Diga..

Joni pun nyengir seketika, " Hehe, sabar bosku. Gue denger, si Ghifa gak terima kalau lo dijadiin babu sama Karel " ujar Joni.

" Hm, gue juga denger. Gue yakin kalau Ghifa suka sama lo " imbuh Angga. Diga berdecih, siapa tahu jika alasan itu hanya akal akalan temannya agar dirinya menjadi pacarnya Ghifa.

Priiitttttt

Suara peluit berbunyi menandakan pertadingan telah dimulai. Ghifa men-drible bola ke kanan kiri untuk menghindari Karel. Ia melempar bola tersebut dan mencetak three point.

" Baru awalan " ucap Karel tak lupa dengan tersenyum miring.

" Bilang aja lo kalah " ejek Ghifa.

Pertandingan kembali di mulai. Bola berhasil direbut dari tangan Ghifa oleh Karel.

" Gue jadi gak sabar jadiin cowok cupu itu babu gue " cercah Karel sombong.

" Itu gak akan terjadi, bangsat! " balas Ghifa.

Karel melempar bola tersebut ke ring namun gagal. Ghifa tersenyum puas, lalu terus mencetak point hingga pointnya lebih banyak di banding Karel.

Priiiiiiiittttt

" PERTANDINGAN BASKET INI TELAH DIMENANGKAN OLEH GHIFA "

Tepuk tangan yang meriah memenuhi lapangan. Ghifa tersenyum puas sambil menghampiri Karel yang menatapnya sinis.

" Ingat ucapan gue tadi " kata Ghifa sambil bersedekap dada.

Tanpa mengeluarkan kata kata, Karel berjalan keluar lapangan sambil menahan malu. Ghifa mendongak menatap Diga yang melihatnya. Cowok itu langsung memalingkan wajahnya.

'Aku padamu Diga awokawok' batin Ghifa menatap Diga.

***

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang