25. Tolakan ( REVISI )

5.2K 230 0
                                    

Ghifa berjalan memasuki kantin bersama kedua temannya. Ia memilih duduk di pojok kantin didekat jendela. Selain luas, disana juga ada jendela dan membuat angin sepoi sepoi masuk.

" PAKDE PESAN KETOPRAK TIGA SAMA JUS MELONNYA TIGA YA " teriak Diandra menggelegar.

" Capek njir ngeladenin jin toilet " ucap Ghifa seraya mengipasi dirinya menggunakan buku menu di kantin. Menurutnya angin sepoi sepoi yang menerpanya tidak terasa saat ini.

" Aelah, kalau gue mah ogah. Bikin capek " ujar Diandra seraya menggigit sedotan.

" Eh, ngomong ngomong lo kenapa tiba tiba mau nerima tantangan Karel? Sebelumnya kan dia gak punya masalah sama lo " tanya Aurin penasaran.

" Dia mau jadiin Diga babunya. Gue gak mau liat cowok itu jadi babunya Karel. Alias, gue gak terima " jawab Ghifa.

Gbrakk

Beberapa orang yang ada dikantin menatap kearah Diandra yang baru saja memukul meja. " Watdepak?! Serius njing?! " pekik Diandra tak percaya.

Ghifa mengangguk mengiyakan.

" Buset, segitunya Karel benci cupu itu. Padahal kan kak Sean udah bilang kalo gak boleh bully membully. Nah, kelakuan Karel itu kan sama aja mau ngebully Diga " jelas Aurin panjang lebar seraya menggelengkan kepalanya.

" Kalau kak Sean gak ngucapin itu, mungkin Ghifa udah bully Karel tuh " ucap Diandra.

" Iya su, untung dah ni anak udah tobat " imbuh Aurin.

" Untung juga lo yang menang, kalau nggak Diga udah jadi babunya Katel " lanjut Diandra.

" Image coy image " tukas Ghifa bangga.

Diga dan ketiga temannya memasuki kantin. Mereka berjalan menuju pojok kantin, dimana Ghifa dkk duduk.

" Monggo dimakan nduk cah ayu " ucap Pakde Joko, pedagang ketoprak seraya meletakkan pesanan diatas meja.

" Makasih pakde kuhh " ucap Aurin dibalas senyum oleh pria itu.

" Najong lo, alay " Cibir Diandra seraya meneloyor kepala Aurin.

" Eh Diga. Lo lapar ya? Perlu gue pesanin makanan? " tanya Ghifa saat Diga berdiri di sampingnya.

Cowok itu menggeleng, " Gausah "

" La terus ngapain? Temenin gue makan yak? Aciah so sweet bat sih lo " ujar Ghifa.

Diandra langsung tersedak saat minum. Sementara Aurin yang memakan ketoprak pun lidahnya tergigit.

" Gak " jawab Diga singkat.

Ghifa menautkan alisnya, " Terus? "

" Saya gak suka kalau diri saya dijadikan taruhan! " ucap Diga tegas. Ghifa menaikkan sebelah alisnya, ucapan Diga kepadanya berubah menjadi formal.

" Gue gak jadiin lo taruhan. Gue cuman gak mau lo dijadiin babu sama Karel " sanggah Ghifa.

" Itu urusan saya. Kamu gausah sok sok an melindungi saya jika melindungi diri aja belum becus! " tegas Diga.

Ghifa terhenyak saat mendengar perkataan Diga yang tersirat menusuk.

Ghifa mendesah, " Gimana gak lindungin lo, lo aja dijadiin taruhan sama dia. Dan Karel nantang gue " jelas gadis itu.

" Bilang aja lu suka sama Diga " gumam Joni namun masih dapat di dengar oleh Ghifa.

" Kalau gue suka sama Diga kenapa?! Masalah sama lo heh?! " tanya Ghifa judes kepada Joni.

" Anjay! Lo suka sama Diga?! " teriak Angga membuat seisi kantin menatapnya. Keadaan kantin pun menjadi hening seketika.

Ghifa bangkit dari duduknya dan berdiri menghadap Diga. Ia menatap kedua manik Diga yang menampilkan sorot kemarahan.

" Gue suka sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue? " tanya Ghifa. Ia sangat yakin bahwa cowok itu pasti menerimanya.

" What?! Ghifa nembak Diga? "

" Rendah amat sih Ghifa "

" Duh, senangnya jadi Diga "

" Maigat! Ini nyata kan?! "

Diga menatap Ghifa tanpa ekspresi, " Maaf, aku gak tertarik sama perempuan petakilan kaya kamu! " jawab Diga lantang.

Kedua lutut Ghifa langsung lemas. Ingin rasanya dia mencelupkan diri ke api agar tidak malu akibat tolakan Diga di depan banyak murid.

Cowok itu berbalik dan berjalan meninggalkan Ghifa.

" Gue akui kalau gue petakilan. Tapi seenggaknya lo harus bantu gue untuk merubah sikap gue " ucap Ghifa membuat Diga berhenti berjalan lalu memalingkan wajahnya kesamping.

" Sikap itu dirubah melalui diri sendiri, bukan melalui orang lain " setelah mengucapkan hal tersebut, Diga berjalan keluar kantin.

Cewek itu menatap nanar punggung lebar Diga. Baru pertama kali ini ada cowok yang tidak suka dengan dirinya. Ia hendak menyusul Diga namun tangannya dicekal oleh Aurin.

" Mau kemana? " tanya Aurin.

" Ngejar Diga "

" Ketoprak lo gimana? "

" Buang aja. Gue gak nafsu makan " Ghifa mengeluarkan uang bewarna merah dari sakunya. Ia meletakkan selembar uang tersebut keatas meja.

" Bayar pesanan ini semua " ucap Ghifa lalu berjalan keluar dari kantin.

###

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang