Chapter 14: cukuplah sabar

274 42 1
                                    

_NALEKHA_

Jika kau bertekad
menjadi lebih baik
maka alllah datangkan
orang oang baik
disekitar kau

"Astaghfirullahhal adzim ....
astaghfirullahhal adzim..."
deru napas insan duduk diatas sajadah menghadap kiblatulloh dengan hati yang ikhlas ia terus serukan nama tuhannya

"Astaghfirullahhal adzim ...
Astagfirullahhal adzim... "

Aa sadar ia tidak lah pantas timbulkan di dalam hatinya kecintaan yang berlebih pada suatu ciptaan dan ciptaan itu bukan lah diciptakan untuk dirinya

Ia harus bisa menjalaninya dengan kuat berniat jauh dari rumah untuk berhijrah memperbaiki diri

Apabila ia tidak bisa maka ia jatuh dilubang kesalahan yang sama jatuh hanya karena berlebihan mencintai seseorang yang belum tentu miliknya

Ia harus cukuplah sabar menunggu kekasih pilihan Allah dan kehidupan bukanlah tentang jodoh

Ia kini ingat pada Naila, Nova dan  Shofaa. ia melihat Shofaa terbaring lemah setelah kejadian pingsan kemarin

"Semoga apapun yang Allah catatkan untuk kita berdua adalah yang paling baik untuk kita berdua Shofaa" batin Nalekha sambil terus melirik Shofaa yang tidur

"Astagfirullahhal adzimm...."
Nalekha meneruskan dzikir yang membuat dia tenang

Ia sangat ingat pesan abi waktu ia masih kecil

Flashback on

"Abi Nalekha menemukan ini dikolong meja " nalekha menunjukan tasbih milik abinya

"Astagfirullah abi sampai bingung mencarinya abi kira ini hilang, terimakasih nak"

"Kenapa abi kalau membaca ayat ayat suka pakai itu" menunjuk tasbihnya

"Ini agar lebih afdol menurut abi, membantu abi menghitung dzikir, dzikir itu ayat ayat yang suka abi bacakan... " abi terpotong dan menghela napas sejenak

"Sini nak abi beri tahu Apabila seorang Muslim sampai pada derajat suka berdikir, maka ia tidak akan melakukan perbuatan lain selain dzikir kepada Allah Ta’ala. Sesuatu yang selain Allah adalah sesuatu yang pasti meninggalkannya saat kematian menjemput"

"Jadi kenapa kita harus banyak dzikir bi, dzikirkan cape bikin pegel dan ngantuk hoammm... " Nalekha yang lucu berterus terang memperagakan orang yang mengantuk

"Hehe anak abi ini lucu sekali, jadi gini nak karena  berzikir bisa  dimaknai mengingat,Dzikir yang abi maksud ialah suatu  kegiatan  mengingat  dzat yang  maha sempurna melalui  pengucapan  kalimat-kalimat  tayyibah dan hati  senantiasa  fokus  dan  konsentrasi  pada allah nak" ucap abi sambil mengelus kepala anaknya yang telah berumur 7 tahun itu dipangkuannya menghadap taman belakang rumahnya

" Allah SWT berfirman:

Ingatlah  Tuhan-Mu  dalam  jiwamu, dengan  rendah hati  dan takut, bukan  dengan  suara  keras,  pada pagi  dan  petang  hari. (QS. Al- a’raf: 205)
Jadi kalau kamu sudah besar nak akan ada saatnya Allah membuatmu sakit itu bukanlah Allah tidak sayang padamu tapi itu ujian agar kamu menjadi lebih baik dan abi ingatkan jangan lupa berdzikir nak diwaktu luang mu belajar dan terus belajarlah"
Abi tersenyum melihat anaknya tertawa

Flashback off

Bayangan abi nya masih terukir, senyum abi dan nasihat abi Nalekha bersyukur dilahirkan dikeluarganya yang Alhamdulillah sangat sederhana dan taat kepada Allah

Ia melirik pada jam kecil yang dipajang dekat meja menunjukan pukul 03.38

"Alhamdulillah..." ia melepas mukena melipatnya rapih dan menyimpannya kedalam lemari

Ia hendak membangunkan sohibnya Shofaa tetapi ia penasaran memegang dahinya panas mungkin Shofaa demam Nalekha membenarkan selimutnya ia mengurungkan niatnya membangunkan shofaa mungkin saat adzan subuh Nalekha baru akan membangunkannya

Di sisi lain Haziq menulis surat mungkin yang terakhir kalinya untuk pujaan hatinya meskipun mungkin ia tidak ada akan berjodoh Haziq tidak ingin mereka berdua menjadi sangat asing setidaknya mereka bisa menjalin persahabatan

Ia memilih menulisnya di kertas berwarna kuning karena ia tau akhir akhir ini Nalekha menyukai warna kuning

Setelah rapih menulis ia masukan kedalam amplop dan memberikannya ditempat yang tak terduga

Kini ia berlari menuju toko buku ia melihat ada beberapa buku dan Al-quran yang terpajang disana

Setelah membeli sesuatu itu dia membungkus dan segera akan memberikannya pada Nalekha jika waktunya sudah tepat ia simpan dulu sampai semuanya sudah tepat

Nalekha [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang