Chapter 8: Pujaan hati Shofaa

331 54 0
                                    

_NALEKHA_

Beruntung orang yang mau mengikuti jejak para Nabi dan Rasul melalui menimba ilmu sebanyak banyaknya dari para ulama.

Tak terasa waktu istirahat telah tiba Nalekha dan Shofha tengah menikmati makan siang tiba tiba Sherma datang memberikan 2 botol minum yang pastinya untuk mereka berdua.

"Shofa dicariin Haziq dia ada diperpustakaan" Sherma yang berbalik badan meninggalkan meja mereka

"Oh iya sama kamu juga lekha" Sherma kembali membalikan badan pada mereka

"Terimakasih buat minumnya" teriak Shofa

"Iya" jawab Sherma yang meninggalkan kantin

****

Author haziq

Selesai makan tanpa pikir panjang mereka berdua pergi menuju perpustakaan menemui Haziq.

"Heh Haziq mau apa kamu nyariin aku?" tanya Shofa yang mengganggu keheningan perpustakaan

"Tidak ada" jawab Haziq yang menghiraukan mereka berdua

Deg tatapan Haziq bertemu dengan Nalekha

"Dasar pria aneh" Shofa mendengus kesal

"Kalau kamu tidak ada keperluan, sebaiknya jangan menyuruh kami kesini HAZIQ" sinis Nalekha

Haziq menoleh ketika Nalekha mengatakan itu

"Duduklah kalian tidak malu dilihat banyak orang dan mengganggu keheningan perpustakaan" jawab Haziq yang menepuk kursi yang ada dipinggirnya

"Ayolah Shofa kita duduk supaya kita bisa pergi" Nalekha

Kenapa setiap dekat dengan nalekha pikiranku selalu kacau tidak seperti biasanya batin haziq

"Cepatlah sebentar lagi masuk" Nalekha

"Aku punya ide, untuk rencana pembersihan area pesantren jika diadakan minggu depan bagaimana Shofa?" tanyaku tanpa melihat pada Shofa dan Nalekha

Sofha terus memandangiku ada apa dengan dia?.

"Hwh Shofa kamu mendengarnya tidak?" tanyaku kesal

"E-eh iy-ya" jawab Shofa gugup

Setelah perbincangan di perpustakaan nalekha dan Shofa meninggalkan ku disini

Author POV

Saat malam menampakan kegelapan aku sekarang sudah terbiasa disini, sekarang ada Shofa wanita Mesir yang mengingatkanku pada Naila dia sangat ceria dan cepat sekali marah tapi dialah orang yang sangat memahami aku disini.

Shofa juga teman sekamarku setelah ka Aisyah lulus dan pergi menikah dari pesantren adz - dzikr ini.

"lekha apakah kamu pernah mencintai seseorang?" tanya Shofa yang mengagetkan ku.

"Tidak tau,tapi yang aku tau mencintai adalah menyakiti sering kali apa yang kita inginkan bukanlah rencana Allah jadi menurutku jika kamu mencintai seseorang jangan berlebihan itu menyakitkan" jujur Nalekha

"Benarkah bukankah cinta itu kebahagian?" Shofa

"Haha ada apa kamu ini Shofha berbicara tentang ini apa kamu sedang jatuh cinta?" Nalekha

"Aku tidak tahu sekarang aku sedang mengagumi seseorang" Shofa

"Benarkah? siapa dia?" Nalekha antusias mendekati Sofha yang duduk ditempat tidurnya

"Emmm Haziq" Sofha

deg

"Benarkah baiklah kau ingin aku merahasiakan ini kan?" tanya Nalekha

Sofha menganggu dan tersenyum menandakan Nalekha harus merahasiakan ini

"Baik" Nalekha yang memperagakan tangannya seperti mengunci mulutnya


Tidak seperti biasanya Nalekha malam ini tidak terlalu tenang dia tidak bisa tidur seperti Sofha yang telah tidur sejak tadi, ia menatap langit langit kamar yang hampa dan membosankan sesekali membaca sholawat untuk menenangkan hatinya sedangkan pikirannya terus berputar putar mengingat apa yang telah bicarakan mengenai Haziq.

Nalekha [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang