Chapter 17: untuk Nalekha

238 36 0
                                    

_NALEKHA_

Ulang tahun Nalekha tidak ada yang spesial, karena ulang tahun ada hanya untuk diingat seberapa lama kita telah hidup dunia ini apakah sudah baik atau belum dan seberapa dekatkah kita selama ini dengan allah.

Sebagai umat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, hendaklah kita menjadikan petunjuk beliau sebagai sebaik-baik petunjuk yang berusaha kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Berkaitan dengan perayaan ulang tahun, perayaan tersebut tidak terlepas dari dua kemungkinan berikut ini, yang apa pun bentuknya, sama-sama terlarang bagi kita untuk melakukannya.

"Sesungguhnya hal itu (perayaan ulang tahun, tahun baru, dan sebagainya) adalah bid'ah yang tidak disyariatkan. Perayaan-perayaan itu hanyalah dibuat oleh manusia menurut hawa nafsu mereka. Berbagai macam perayaan ('id) dan apa yang terdapat di dalamnya berupa rasa senang dan gembira, termasuk dalam bab ibadah. Maka tidak boleh mengada-adakan sesuatu apa pun di dalam ibadah, tidak (boleh) pula menetapkan dan meridhainya (tanpa ada dalil dari syariat, pen.)." (Al-Minzhaar, hal. 19)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

"Barangsiapa yang melakukan amal (ibadah) yang bukan berasal dari (ajaran) kami, maka amal tersebut tertolak." (HR. Muslim no. 1718)

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

"Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perkara baru dalam urusan (agama) kami, yang tidak ada asal usulnya, maka perkara tersebut tertolak." (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)

Seperti mengingatkan Nalekha pada hari bertambahnya usia suara abinya selalu tergiang dengan nasehat yang pernah abinya sampaikan sewaktu kecil.

"Abi tidak akan lupa hari ulang tahunmu nak, hari ini mengingatkanmu dengan pertambahan usia menuju kedewasaan. Kau jangan mengeluh apabila suatu saat abi tak mengucapkan sesuau padamu tapi ingatlah setiap hari abi dan umi selalu mendoakan mu maupun Azki kakakmu. kami sangat menyayangi kalian berdua semoga jadi anak sholehah, bermanfaat dan bawalah kami menuju syurganya allah.Amin" ucap Abi yang memeluk kedua putrinya aku dan mbak Azki kala itu sungguh Nalekha merindukan hari itu.

Setelah rutin malam ia kembali menuju asrama kamarnya, Ia sendirian disini karena sejak kemarin Sofhaa pulang karena sakit dan keluarganya menjemput Shofaa. Ia mengambil kunci didekat vas bunga dekat meja tapi ia melihat paperbag berwarna kuning yang menjadi tertarik memegangnya.

"Punya siapa ini. kenapa ada yang menyimpan barang disini atau ini punya Shofaa" tanya Nalekha pada diri sendiri

"baiklah aku akan bawa kedalam sampai aku menemukan pemiliknya"

Nalekha membuka pintu dengan kuncinya dan segera masuk kedalam karena udara diluar sangatlah dingin.

ia menaruh tas dan paperbag itu, dan melihat kertas kecil yang menggantung ditalinya

إلى Nalekha
untuk Naleka

Dari siapa ini?

Nalekha membuka terdapat satu alquran dengan satu surat berwarna kuning didalam sangat cantik.

Assalamualaikum lekha

Surat ini mungkin yang terakhir ku tulis, kau akan mengetahui siapa yang selalu memberikan surat aneh seperti ini.

Aku akan meninggalkan pesantren dan memulai kehidupan baru diluar. ini kemauan orangtuaku, maafkan aku jika kehadiranku dan surat surat dariku mengganggu mu selama kau belajar disini.

Dan ya maaf dengan semua perkataanku saat kau menjengukku waktu dirumah waktu itu dan perkataan ku kemarin. Aku memang menyukaimu dan akan selalu mengatakan ini karena memang begitu kenyataannya maafkan aku yang egois ini ku harap kau memiliki balasan yang sama tapi jika tidak kau lupakan saja semuanya dan bisakah kau menjadi temanku.

Kuharap kau bisa, jika bisa dan kau telah mejadi temanku datanglah jika aku menikah nanti dan jika kau masih disini karena orangtuaku telah menjodohkan aku dengan seseorang.

Kuharap yang terbaik untuk Nalekha Ayu. Terimakasih
waalaikumsalam

Nalekha menutup dan melipat kembali dengan rapih tetapi perasaannya telah berubah ada rasa kecewa setelah kepergian Haziq. Entahlah mungkin menurut Haziq, Nalekha adalah cinta pertamanya tetapi bukan itu yang salah tapi perasaannya yang salah. Haziq bukanlah miliknya bahkan walaupun Haziq menyukainya tapi perasaan ini tak benar. Ada sofhaa yang menyukai Haziq dan seseorang yang akan dijodohkan dengan Haziq.

Ya allah jika perasaan ini memang salah maka hilangkanlah hamba memang tak pantas mencintai seseorang yang bukan milik hamba

Nalekha [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang