Chapter 24: Syafakillah Shofaa

224 29 0
                                    

_NALEKHA_

Kring Kring

Tiba tiba ponsel Haziq berbunyi, Haziq ijin mengangkatnya dan berjalan sedikit menjauh dari sini tapi dia terlihat sangat panik saat menerima paggilan itu.

"Shofaa masuk rumah sakit" ucapnya tiba tiba

"Innalillahi bagaimana bisa?" ucapku kaget

"Innalillahi Shofaa teman kalian? Tanya Nova

"Ya teman kami, maaf aku Lekha aku akan kerumah sakit sekarang," Ucap Haziq

"Aku ikut,"

"Perasaanku tidak enak, bolehkan aku ikut?" Ucap Nova dengan matanya melihat bergantian kearahku dan Haziq.

"Kau benar ingin ikut?" ucap Haziq dengan wajah seperti ingin memastikan

"Iya Shofaa sahabatku juga Haziq,"

Haziq yang mendengar ucapan dariku langsung menghembuskan napasnya berat

"Baiklah, aku hanya takut semuanya akan merubah segalanya"

"Semua sudah diatur Allah, Aku berharap semua akan baik baik saja." ucapku

Kamipun langsung pergi dengan Haziq sebagai pengendara siapa lagi, Aku yang duduk dibelakang dengan Nova sangat mengkhawatirkan Shofaa bagaimana bisa ia masuk rumah sakit bahkan Haziq pun belum tahu penyebabnya.

Setelah tiba kami langsung menuju ruangan dimana Shofaa sakit, disana sudah banyak yang menunggu termasuk keluarga Shofaa pastinya dan ada Sherma yang menunduk sepertinya dia sangat terluka dengan sakitnya Shofaa.

"Assalamualaikum paman bibi?" Ucap Haziq

"Assalamualaikum" Ucapku dan Nalekha berbarengan.

"Waalaikumsalam nak Haziq" Ucap orang tua Shofaa juga berbarengan mereka terlihat sangat sedih, dan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu melihatku dan Nova dengan tatapan yang bingung. Mungkin dia belum mengetahui kami berdua.

"Bagaimana dengan Shofa bibi?" ucap Haziq, "Shofaa masuk kerumah sakit saat ada seorang pemuda datang kerumah, dia mau mengkhitbah Shofaa. Masyaalloh dia pemuda yag sangat baik, kami sangat takjub dia bilang teman Shofaa dan nak Haziq sewaktu disekolah. Kami hanya menyambut pemuda tadi dengan baik dan kami sudah bilang kalau Shofaa sudah ada yang mengkhitbah" ucap Karidis Ayah dari Shofaa.

"Sampai Shofaa mengantarnya kedepan dan kami menemukan Shofaa menangis lalu baru tadi dia menjadi sangat lemah, nak Haziq kami sangat khawatir Shofaa jika Shofaa kenapa napa," lanjut Karidis "Paman berdoa saja semoga Allah memberikan yang terbaik Shofaa" kata Haziq

"Amin.." ucap Nalekha dan Nova bersamaan, "Dan ini paman bibi teman Haziq mereka dari Indonesia, yang bersekolah di ad-dikr tapi Nova hanya berkuliah" Ucap Haziq memperkenalkan Nalekha dan Nova "Nalekha" "Nova" lalu Nalekha dan Nova bergantian salam pada orang tua Shofaa.

"Saya temannya Shofaa paman bibi, Paman bibi berdoalah semoga keadaan Shofaa membaik," ucap Nalekha "Amin" ucap orang tua Shofa, "keluarga saudari Shofaa?" tiba tiba seorang dokter keluar dari ruang operasi Shofaa.

"Bagaimana dokter?" ucap Abi Shofaa "Alhamdulillah berjalan lancar tapi sepertinya Shofaa harus dirawat sementara ini dan apabila sudah sembuh ia akan cepat lelah dan lemas, kekuatan tubuhnya akan semakin menurun apabila kelelahan terutama stress" ucap dokter " tapi jangan khawatir, kami akan semaksimal mungkin supaya Saudari Shofaa cepat kembali pulih" lanjutnya.

"Terimakasih dokter" ucap Haziq " sama sama itu sudah menjadi tugas saya, dan silahkan kalian bisa melihat Shofaa tapi dipastikan tidak mengganggunya dia belum sadar kalau begitu saya permisi dulu" ucap dokter "iya dok" ucap Umi Shofaa, "ayo kita lihat Shofaa" ucap Umi Shofaa.

Nalekha, Haziq, Nova beserta orangtua Shofaa ikut masuk kedalam. "Assalamualaikum" lirih Shofaa, "cepat sembuh nak, Umi sangat mengkhawatirkanmu" ucap Umi Shofaa yang sudah sangat sedih " sabar mi, ini semua ujian dari Allah" ucap Abi Shofaa menenagkannya. Nalekha sangat kasihan melihat orangtua Shofaa begitu ia juga tahu orangtua mana yang tidak sedih melihat anaknya berbaring dirumah sakit.

"lebih baik Paman dan Bibi pulang saja istirahat, ini sudah malam biar Haziq yang menunggu Shofaa dan Nalekha, Nova lebih baik kalian pulang biar aku antar," ucap Haziq " Tidak nak Bibi ingin disini menemani Shofaa" ucap Umi Shofaa "Bibi, lihat Bibi sedang tidak tenang lebih baik Bibi dan paman istirahat dirumah suapaya besok bisa kembali lagi kesini tapi nanti setrlah Haziq mengantar Nalekha dan Nova dulu." lanjut Haziq.

"Tidak aku akan disini dulu Haziq ada yang ingin aku sampaikan sebelum aku besok pulang ke Indonesia." ucap Nalekha "Tap... Baiklah akupun ingin menyampaikan sesuagu padamu"ucap Haziq " Yasudah Paman dan Bibi pamit dulu, terimakadih nak Haziq titip calon istrimu" ucap Abi Shofaa "Assalamualaikum" ucap Orangtua Shofaa "iya waalaikumsalam" ucap Haziq "Waalaikumsalam" ucap Nalekha dan Nova.

deg

"Calon istri?" tanya nova "iya Shofaa calon istri Haziq" Ucap Nalekha

Nalekha [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang