Chapter 30 : kenangan Shofaa

237 22 0
                                    

_NALEKHA_

Author's pov

"sahhh..."

"Alhamdulillah..."

"Silahkan, mempelai perempuannya bisa mendekat kesini"

"Alhamdulillah atas ijin Allah kalian berdua telah menjadi sepasang Suami Istri"

Nova mengantar Shofaa dan membantunya duduk disamping Haziq, Ya Nova telah berteman dengan Shofaa bahkan Nova juga selalu menemani selama ini karena Nalekha meminta Nova agar Haziq dan Shofaa benar benar melangsungkan pernikahan.

Tetapi setelah perbincangan di Rumahsakit waktu itu semua telah diketahui oleh Shofaa, walaupun Shofaa tidak sadarkan diri tetapi ia masih bisa mendengar, ia bisa mendengar semuanya.

Dan saat itu perkembangan kesehatan Shofaa menjadi menurun, 3 hari sebelum pernikahan mereka Shofaa sadar dan mengatakan bahwa ia tidak ingin menikah dengan Haziq, dia ingin membatalkan pernikahannya.

Tetapi dari kedua keluarga terus membujuk Shofaa begitu pun dengan Nova dan Haziq. Tetapi Shofaa selalu menolak ia berkata bahwa ia tidak ada lagi harapan hidup.

Haziq berubah, ia terlihat sangat mencintai Shofaa dan benar benar ingin menjadikan Shofaa sebagai istrinya, ia berjanji tidak akan meninggalkan Shofaa dan ia juga yakin bahwa dia benar benar mencintai Shofaa.

"H-haziq"

Shofaa tetap cantik meski ia tak memakai gaun pernikahan, ia masih memakai pakaian Rumahsakit dan berjalan menggunakan kursi roda untuk berjalan walaupun wajahnya kini sangat pucat. Dan Haziq tersenyum melihat Shofaa, ralat Istrinya yang cantik ia sedikit menyesal telah menyakitinya tetapi sekarang Shofaa adalah Istrinya.

Haziq mendekat kepada Shofaa, lalu mencium kening sang istri lama "Ana uhibuka filla" tetapi ada sesuatu air yang mengenai tangan Haziq membuat Haziq sedikit menjauhkan kepalanya untuk melihat Shofaa.

"Astagfirulloh kamu mimisan" ucap Haziq yang langsung mengelap darah yang keluar dari hidung Shofaa.

Shofaa hanya tersenyum, dan menggelengkan menggelengkan kepalanya "aku tidak apa apa, kamu jangan khawatir." Sedangkan orang orang disekitar berdua sangat mengkhawatirkan Shofaa, Shofaa memutar kepalanya sambil tersenyum "kalian jangan khawatir aku tidak apa apa"

"kamu mimisan, kamu merasa sakit? apa yang sakit beritahukan padaku Shofaa jawab aku kamu sakit?"

"Tidak aku sangat baik" tetapi tubuh Shofaa rubuh ke Haziq dan darah dari hidungnya keluar lagi "Shofaa inalillahi, kita ke Rumah sakit" ucap Haziq dan akan menggendong Shofaa.

Tetapi Shofaa memegang lengan Haziq "Dengar aku tidak apa apa, tidak ada yang sakit ditubuhku. H-haziq.. jangan panik mau kemana kita? hari ini hari pernikahan.. kita aku tidak mau kemana mana..," ucap Shofaa terbata bata dan sesekali memejamkan mata menahan sakit.

"Dengarkan aku..," ucap Shofaa yang dibalas anggukan Shofaa "Terimakasih .. telah membuatku bertahan sampai hari ini.., terimakasih telah membalas cintaku dan kamu telah memenuhi janji Nalekha menikahi aku. Kau laki laki yang sangat baik dan aku bangga karena kamu sekarang adalah su- amiku..

aaa... aku sudah tidak ta.. han lagi berjanjilah mulai besok kamuncari Nalekha dan nikahi dia demi aku..."

"Tidak Ti.."

"demi.. aku tolong tuntun aku sekarang Haziq" ucap Shofaa yang semakin lama semakin lemah."Tidak! bertahanlah bertahan ku mohon.." ucap Haziq mengguncangkan tubuh Shofaa sedangkan yang lainnya sudah menangis termasuk Uminya Shofaa tapi ditahan Abinya Shofaa.

"Tuntun aku.."

"baiklah, i-ikuti aku" ucap Haziq dengan air matanya yang mengalir

"Ashadualla ilaha ilallah"

"Ashadu... Al.."

"Laaa ilaha.. ilallah"

"la.. illa.. ha.."

"ilallah"

"ill... ilallah.."

"wa ashaduanna Muhammadar Rosululloh.."

"Wa asha.. duanna... Muhamma.. dar... Rosu.. Rosululloh.."

Shofaa melihat Haziq lama dan memejamkan matanya untuk selama-lamanya.

"Shofaa!"

***

Nalekha yang mendengarkan seluruh cerita dari Nova sangat sedih ia tak menyangka Shofaa pergi secepat ini, ia tak menyangka Shofaa akan meninggal saat hari pernikahannya dengan Haziq.

"Innalillahi Wainna ilaihi rajiun"

"Ya semuanya, kita takan tau kapan kita berpulang. tapi kita semua harus ikhlas dengan kepergian Shofaa, Nalekha" ucap Nova memegang kedua pundak Nalekha.

"Sedangkan Haziq, aku.. aku dan Haziq.." ucap Nova terpotong

deg

"kalian akan menikah?" tanya Nalekha polos

Nalekha [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang