_NALEKHA_
"Jika Allah ingin kedua insan untuk bersatu maka Dia akan menggerakan keduanya, bukan hanya satu."
....
"Assalamualaikum.. " ucap Nalekha yang mengetuk pintu yang memiliki model klasik itu, Nalekha kembali mengetuk pintu tetapi tak kunjung juga ada orang yang membukakan. Hingga akhirnya Nalekha memutuskan untuk menelpon pemilik rumah yang sudah memiliki janji dengan Nalekha hari ini untuk bertemu.
"Jadi begitu ya bu, tidak apa apa kok saya juga belum lama disini.... terimakasih bu...Waalaikumsalam.. " Nalekha menyimpan kembali ponselnya kedalam tas setelah ia memutuskan sambungam teleponnya. Hari ini Nalekha seharusnya bertemu dengan Ibu Astria untuk mengurus bisnis cathering yang sudah lama tidak beroperasi karena Ibu Astria harus bulak balik rumah sakit untuk mengurus suaminya yang sakit.
Sedangkan Nalekha yang bekerja sebagai pengantar dan pengurus administrasi hanya bisa mendoakan semoga suaminya Ibu Astria cepat sembuh dan cathering berjalan dengan normal kembali. Disatu sisi Nalekha juga ingin membuka bisnis lain bukan hanya sekedar cathering tetapi ia juga masih harus mengurus Azka yang masih kecil dan butuh pengawasan.
Awalnya Dzul memberi saran agar Azka dibantu oleh baby sister atau pembantu jika Nalekha sedang sibuk dan Nalekha tidak terlalu capek dengan pekerjaan rumah karena hampir seluruh pekerjaan rumah ia handle sendiri meski kadang dibantu Umi tapi Nalekha tetap sedikit tidak setuju karena ia juga tidak merasa kewalahan dengan semua pekerjaan yang masih ia bisa handle.
Nalekha sekarang masih memikirkan ucapan Dzul yang tiba tiba saat itu untuk meminta Nalekha menjadi istrinya, Nalekha masih bingung harus bagaimana karena ia juga mempertimbangkan semuanya ia juga tahu bahwa kedekatan Nalekha dan Dzul menjadi perbincangan tetangga selain itu juga Dzul siap untuk meminta ijin pada orangtua Nalekha, mertua Dzul. Jika Nalekha benar ingin sama sama serius dengan hubungan mereka berdua.
flashback on
"Ya udah gimana kalau kita nikah?"
"Abang jangan bercanda deh," Nalekha tertawa mendengar ajakan Dzul yang menurut Nalekha itu adalah sebuah guyonan karena Dzul memang orangnya humoris.
"Abang gak bercanda, dengar Nalekha abang tahu ini terburu buru tapi Abang serius dengan ini. Bukan karena kamu sudah merawat Azka, Abang sangat berterimakasih kamu udah anggap Azka anak kamu sendiri dan untuk 4 tahun ke belakang Abang merasa sangat bersalah menitipkan Azka yang seharusnya kamu tidak perlu ikut bertanggung jawab mengurus dan mendidik Azka." ucap Dzul dengan tatapan serius membuat Nalekha terkesiap dan tidak percaya Dzul yang selama ini ia anggap kakak sendiri kini meminta dirinya untuk menjadi istrinya.
"Abang gak akan maksa kamu kok kalau kamu belum siap, Abang akan nunggu kamu sampai kapan pun. Tapi jika kamu sama seperti Abang ingin serius, malam ini juga Abang minta sama Abi buat.." ucap Dzul terpotong.
"Tapi Mbak Azki bang, hmm.. Nalekha gak tahu harus ngomong apa sekarang tapi Lekha ini adiknya Mbak Azki dan Lekha udah anggap Abang kakak sendiri. Nalekha.. gak tahu bang" ucap Nalekha bingung
"Abang sebelumnya mencari teka teki ucapan dari Azki, dulu sehari sebelum kecelakaan itu Azki bilang kalau misalkan suatu hari ia tak bisa menjadi ibu yang baik bagi anaknya Azki minta kalau abang mencari perempuan yang bisa gantiin Azki, Tapi Abang menolak dan marah Azki bicara seperti itu. Abang bilang kalau Azki itu masih sadar atau nggak bicara seperti itu karena sampai sekarang pun Abang belum dapat gantiin Azki sebagai istri abang. Tapi setelah melihat kamu selama 4 tahun ini Abang yakin kalau kamu bisa menjadi Ibu dan Istri yang baik buat Aku.." ucap Dzul jelas dengan sedikit kesedihan karena mengingat Almarhumah sang istri.
Nalekha diam ia memandang kearah lain betapa ia tahu apa yang dirasakan Dzul selama ini, tapi apa ia akan berani menjadi seorang istri dari suami kakaknya dan menjadi Ibu dari keponakannya. " Ya sudah jangan terlalu dipikirin perkataan Abnag tadi, misalkan kamu gak mau juga tak apa. Tadinya Abang pikir jika kamu mau mungkin Abang akan nikahin kamu secepatnya minggu ini karena Abang akan kembali bekerja ke Bali dan mungkin akan lebih lama 8 sampai 10 bulan. Dan itu terlalu lama menurut abang tidak ketemu dengan Azka dan.. kamu," ucap Dzul menunduk.
"sekali lagi jangan terlalu terlalu dipikirin, jelek loh kamu kalau ngelamun. Abang ke Azka dulu ya" lanjut Dzul dan beranjak dari tempat duduk dan menghampiri Azka yang masih bermain dengan Nova.
flasback off
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Nalekha [SUDAH TERBIT]
Literatura Feminina[Muslim series] Nalekha, Nova dan Naila adalah tiga orang sahabat yang memiliki satu impian yang sama yaitu melanjutkan pendidikan nya di kota seribu menara Kairo, Mesir yang tengah menjadi incaran para remaja. Nalekha adalah seorang gadis yang baru...