_NALEKHA_
Allah maha tahu tentang apa yang kita butuhkan rezeki, jodoh, kematian, musibah, kebahagian allah sudah mengaturnya dengan sama jika kita merasa selalu sedih dan susah mungkin kita saja yang kurang bersyukur. jika hidup ingin bahagia cukup dua langkah yang harus kita amalkan bersyukur dengan apa yang kita miliki dan ikhlaskan semua yang telah hilang dihidup kita
Seperti hilang ditelan bumi, pria aneh itu sudah satu minggu tidak ada meski satu pesantren dan satu kelas aku tidak tau kemana dia pergi. sebenarnya aku tidak pantas memikirkan pria yag bukan mahramku tapi Sofha selalu menceritakan tentang pria itu.Kurasa hari hariku akan selalu tentang pria aneh itu, selain Sofha yang akan selalu menceritakan pujaannya aku merasa dia selalu hadir disekitarku
"Assalamualaikum calon bidadariku
meski aku juga tak tahu kita akan berjodoh atau tidak, ku doakan kita berjodoh aminAmin ya robal alamin
Terimakasih kamu telah mengaminkan karena kamu pasti bacakan?maafkan aku ya
tetap istiqomah dijalan allah nalekha"Kini surat dari pria rahasia kembali datang, surat ini ku temukan di saku ku, yang aku heran kapan dia memasukannya.
sekarang dia sudah pandai bercanda ada rasa senang ternyata ada seseorang yang peduli padaku.Sudah lama aku tak memainkankan atau hanya sekadar melihat handpone ku, alat itu telah satu bulan didalam lemari selain aku rindu Indonesia, aku ingin tahu kabar umi dan abi. setelah kepergianku kesini aku tidak lagi mengabari keluargaku di Indonesia.
Setelah layar ponsel menyala banyak notifikasi pesan terutama dari Naila dan umi. lalu aku beranjak menghubungi umi
"Assalamualaikum, kemana saja anak umi ini kau buat umi dan abi khawatir saja" suara perempuan paruh baya itu
"Waalaikumsalam umi, lekha rindu umi lekha sebenarnya baik baik saja disini umi dan abi jangan khawatir maafkan lekha umi" jawabku
"Assalamualaikum nak ini abi" kini terdengar suara yang berbeda itu adalah abi
"Waalaikum salam abi gimana abi sama umi baik kan?" Nalekha
"Alhamdulillah abi dan umi baik, bagaimana dengan mu nak? kamu betah disana?" abi
"lekha baik abi, abi dan umi tidak perlu khawatir lekha juga betah disini doakan saja abi lekha supaya lekha lancar mencari ilmu disini" Nalekha
"Alhamdulillah nak abi senang kamu betah disana, abi juga pasti selalu mendoakan anak anak abi, tapi terus kabari abi dan umi kau tau umi mu selalu mencemaskamu apalagi mbak mu baru kemarin ia pulang. rumah terasa sangat sepi" abi
"Iya abi lekha InsyaAllah akan selalu mengabari abi, abi dan umi juga jaga kesehatan ya sudah nanti lekha kabari lagi abi Assalamualaikum" Nalekha
"Waalaikumsalam nak" abi
Selepas menelpon abi dan umi aku beranjak mengetikan suatu pesan untuk Naila dan Nova. kurasa kami sudah lama tidak berjumpa meski kami sama sama di kairo,kami tidak bisa berjumpa mungkin mereka sibuk dengan kuliahnya aku juga tidak bebas keluar masuk pesantren karena pesantren ini cukup ketat apalagi orang asing sepertiku mereka tidak ingin menerima
resiko apabila nama pesantren tercoreng.****
Sudah satu keliling aku berlari sendirian, meski ini pesantren tidak ada salahnya aku lari pagi. sudah lama aku tak melakukan kegiatan rutin ini bersama abi maupun Naila dan Nova, kini aku duduk di kursi taman pesantren dibawah rindangnya pohon
Alhamdulillah aku masih bisa menikmati dunia tempat persinggahan ini, ada saatnya aku harus mengingat kematian karena kematian adalah kepastian dan kita tak akan tahu berapa lama lagi disini
Kubuka tas kecilku dan ku ambil sebotol air mineral untuk kuminum, saat aku berdiri ternyata khimarku tersangkut kursi, sudah lama aku melepaskan khimarku disini aku hanya tidak ingin ada robekan apabila melepasnya terlalu kencang
Sampai ada sepasang tangan meloloskan khimarku ku lihat orang dan itu ternyata
"Haziq" Nalekha bingung
"Assalamualaikum" Haziq
"Wa-waalaikumsalam apa yang kau lakukan disini?" Nalekha memalingkan wajahnya
"Apa yang kulakukan? ya ini tempat umum jadi semua orang bisa kesini" Haziq
Benar juga batin nalekha
Nalekha hanya diam dan memandang kearah lain
"Kau ini aku membantumu bisakah kau berterima kasih, oh iya adakah orang sekecil dirimu kau sangat pendek" Haziq
"Hehe baru kali ini aku mendengar kata sepanjang itu darimu" Nalekha
"Apa? sudah diam suara tertawamu jelek!" ketus Haziq
"Ih kenapa kau menyebalkan sekali sih! sudahlah aku akan ke asrama, ah ya terimakasih" Nalekha meninggalkan Haziq
"Waalaikumsalam Nalekha" suara haziq pelan saat Nalekha sudah menjauh
Haziq itu pria yang menyebalkan dia selalu bisa membuatku kesal, dia aneh dan dingin tapi mengapa dia selalu membantuku membuat ku merasa bersalah.Tapi mengapa Sofha menyukainya? mengapa harus Haziq?
Di sepanjang jalan menuju asrama Nalekha terus memikirkan pria itu
Astaghfirullohhaladzim dia bukan mahramku, aku tak pantas memikirkan dirinya batin Nalekha
****
Author haziq
Disisi lain haziq dan Sherma sedang berada didepan Masjid menunggu dikumandangkannya adzan Dzuhur tiba, mereka biasanya bersholawat, mengaji atau sekadar mengobrol
"Kau apa kau menyukai Nalekha?" tanya Sherma yang berhasil membuat Haziq meggelengkan kepalanya
"Wanita pendek itu? tidak lah!" ketus Haziq
"Kupikir kau.. sudahlah, kau tau sekarang banyak cerita yang mengatakan Nalekha itu sudah mau menikah,"
"Benarkah tapi mengapa dia masih saja disini?"
"Entahlah tapi ini jangan membuatmu lemah," Sherma tertawa dan merangkul Haziq
"Lemah? aku tidak mengerti apa yang kau katakan Sher, kau.. jangan dekat dekat nanti orang kira kita sedang apa ini masjid! " Haziq mendorong Sherma
"Sudahlah jangan terlalu dipikirkan, lagi pula tidak baik membicarakan orang lain" kekeh Sherma
"Kau yang mulai duluan!" Cebik Haziq dengan tatapan horor
ALLohuakbar Alloh terdegar suara adzan
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Nalekha [SUDAH TERBIT]
Literatura Feminina[Muslim series] Nalekha, Nova dan Naila adalah tiga orang sahabat yang memiliki satu impian yang sama yaitu melanjutkan pendidikan nya di kota seribu menara Kairo, Mesir yang tengah menjadi incaran para remaja. Nalekha adalah seorang gadis yang baru...