Nalekha [SUDAH TERBIT]

Chapter 22: Ikhtiar dulu

_NALEKHA_

Nalekha's Pov

Hari ini adalah hari dimana aku tiba kembali ke mesir, lalu bagaimana janjiku pada mas Dzul? ya aku kembali ke mesir untuk menyelesaikan semua untuk mengakhiri sekolah disini.

Tak ada yang berubah dari tempatku belajar, karena aku pulang ke indonesia hanya 10 hari dan aku merasa Allah memang memulangkan ku ke indonesia untuk memberitahukan kepulangan Mbak Azki kembali pada-Nya.
Ya aku sekeluarga berusaha ikhlas atas kepergian Mbak Azki, termasuk aku yang akan mengakhiri pembelajaran ku disini untuk kebahagian Mbak Azki.

-Hari pertama kembali ke Mesir-

Disini sudah tidak ada shofaa maupun pujaan hatinya Haziq, setelah aku mengetahui bahwa mereka berdua juga telah keluar dari pesantren ini. Aku sudah mengetahui tentang Haziq tetapi ada rasa kecewa ketika Shofaa tidak memberitahukan ku bahwa dia akan pergi dari sini karena aku sudah menganggapnya melebihi dari sahabatku.

Aku pergi keperpustakaan untuk mengembalikan buku buku yang pernah aku pinjam selama disini sambil aku menikmati hari hari akhirku, karena aku tak tahu aku akan kembali kesini atau ini mungkin hari terakhir aku disini.

"Lekha.." Seseorang memanggilku dari arah belakang, saat aku menoleh ternyata itu Sherma.

"Assalamualaikum Lekha," ucap Sherma

"Waalaikumsalam"

"uh kamu sudah kembali Lekha? lama sekali kamu pulang?"

"hehe ya lumayan lama kurasa,"

"apa yang kamu lakukan disini dengan setumpuk buku itu?"

"aku akan mengembalikan semua ini." aku yang masih sibuk menyimpan satu persatu buku dari peganganku

"kenapa?"

"hm aku akan pulang, aku minta maaf ya Sher kalau aku punya salah."

"maksudnya kamu pulang? kamu akan keluar dari sini?" Sherma yang kelihatan terkejut

"ck kenapa kalian semua meninggalkanku? Haziq, Shofaa dan sekarang kau."

"Hehe kamu ini Sher, mungkin cuma sampai ini kita bertemu. Kau,Haziq dan Shofaa kita ini hanya dipertemukan oleh Allah pasti perpisahan itu ada, dan mungkin saatnya kita semua berpisah tapi kita sampaipun masih berteman." ucap ku yang telah selesai menyimpan semua bukunya

"hm kamu memang wanita baik, cantik dan sholehah tidak salah banyak yang menyukaimu." ucapnya tiba tiba

"jangan berlebihan Sher"

"tidak, aku tidak berlebihan itu memang faktanya tidak salah Haziq mencintaimu sayangnya dia dijodohkan dengan Shofaa"

deg

Author's pov

"be- benarkan?"

"iya padahal sebenarnya aku menyukainya dari pertama Shofaa kemari, dia wanita yang ceria dan baik tapi aku tak berani mengungkapkannya"

"kamu menyukai Shofaa?"

"i- iya, aku tida pernah mengatakannya pada Shofaa dari dulu, aku hanya takut aku tidak pantas dengannya."

"Benarkah Haziq memang akan menikahi Shofaa?"

" Benar, mereka dijodohkan."

astaghfirulloh mengapa hati ini sangat sakit sekali, mendengar kabar yang seharusnya aku gembaira batin Nalekha

Nalekha hanya diam setelah selesai menyimpan buku buku tadi, Sherma un ikut diam seperti mengetahui apa yang sedang dirasakan Nalekha.

"Aku tau kau mencintai Haziq"

"a- apa apa yang kamu katakan Sher? aku tidak menyukai Haziq" Nalekha kaget

"Jangan berbohong aku bisa melihatnya dari matamu,"

"Lekha katakan padaku, kau menyukai Haziq kan? kalian saling mencintai"

"Sherr.."

"Lekha aku tau jodoh ada ditangan Allah, tapi kita bisa memilih dengan ikhtiar dan berdoa semoga kita mendapatkan seseorang yang kita cintai."

"kalau pun bisa ikhtiar, aku terlambat sangat terlambat. Aku yakin aku akan mendapatkan seseorang yang tepat untukku oleh Allah, meski itu bukan Haziq"

"Assalamualaikum" lanjut Nalekha yang sudah keluar dari perpustakaan

"waalaikumsalam," jawab Sherma

Sherma hanya diam betapa terkejutnya ia mengetahui bahwa Nalekha juga menyukai Haziq, meski dalam diam tidak ingin menyakiti siapapun. Bahkan jika dipikir Nalekha pun pantas bahagia bersama orang yang ia cintai bahkan, ia merelakan seseorangan yang ia cinta menikah dengan sahabatnya.

Lekha aku dan kamu harus bahagia tidak salahnya kita mencoba dahulu batin Sherma