_NALEKHA_
Alhamdulillah batin Nalekha
05.30
Kini ia menyimpan rapih kembali Al-Quran keatas meja belajarnya. selanjutnya beranjak keluar kamar menuju dapur asrama karena kebetulan ia sedang berjadwal memasak hari iniIa melantunkan shalawat disepanjang perjalan menuju dapur shalawat sangat merdu meskipun sangat pelan
"Sholaatullaah salaamullaah
alaa Thooha rosuulillaah
Sholaatullaah salaamullaah
alaa Yaasin habiibillaah
Tawassalna bi Bismillaah
wabil Haaadi Rosulillaah
wakulli mujaahidin lillaah
bi ahlil badri yaa Allaah" lirih NalekhaSaat sampai dapur asrama sudah terbuka lebar disana ada beberapa santriwati sudah mulai memasak dan menyajikan makanan yang telah matang
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam" jawab serentak santriyah didalam
"Alhamdulillah ukhti datang, ana pikir ukhti sakit"
"Alhamdullilah ana sangat baik hari ini,mana yang belum selesai ana bantu ukhti" lekha
lekha menuju wastapel mencuci sayuran yang akan dimasak dan terus bershalawat
"Sholaatullaah salaamullaah
alaa Thooha rosuulillaah
Sholaatullaah salaamullaah
alaa Yaasin habiibillaah
Tawassalna bi Bismillaah
wa...""Subhanallah merdu sekali suara ukhti" ucap salah satu santriyah berkhimar biru muda
"Haha ukhti bisa saja, ana cuman bershalawat supaya selalu rindu Allah dan Rasullulah" tawa renyah Nalekha
"Alhamdulillah ana senang mendengarnya, bukankah ukhti dari Indanesa?"
"Haha indonesia, ana dari Indonesia ukhti"
"Oh ya Indonesia"
Selesai mencuci sayuran Nalekha lalu memotong sayuran itu
"Bismillahirohman nirohim"
tok tok tok
Suara sayuran yang dipotong dengan pisauTiba tiba Sofhaa datang dari belakang mengagetkan Nalekha hingga tangannya teriris
"Innalilahi"
"Astagfirullah lekha tanganmu"
"Innalilahi cepat bersihkan dengan air" santriwati berkhimar biru muda
lekha mencuci tangannya yang mengerluarkan darah diwastapel
"Ini lekha bungkus dengan ini dulu, maafkan aku lekha aku salah" Shofaa murung memberikan selebar kecil kain putih
"Tidak ini aku yang ceroboh, ini bukan salahmu Sofhaa" Nalekha membungkus tangannya
"Kalau aku tadi tidak mengagetkanmu pasti tidak akan seperti ini le.." Shofaa terpotong
"Alhamdullilah aku sudah baikan ini hanya musibah kecil, sudah bantu aku memotong ini ya"
Shofaa beruntung mengenal Nalekha yang sangat baik, pintar, dan dewasa setiap hari ia sangat takjub dengan Nalekha ia tidak pernah marah dan selalu memberi tahunya jika ia salah
"lekha sampai kapan kamu akan disini, oh maksudku kamu tidak akan meninggalkan aku kan lekha kamu akan tetap belajar disini dan kita keluar bersama sama"
"Inshaallah Shofaa jika itu keinginanmu akan aku lakukan sebisa ku tapi aku tidak bisa janji aku juga tak tahu umurku seberapa lama lagi"
"Oh tentu kau harus begitu kau sangat baik sekali, eh dan jangan ucapkan seperti itu"
Santriah lainnya hanya senang dan mengangguk angguk mendengar perbincangan antara lekha dan Shofa sampai semua makan telah tersaji siap dihidangkan untuk semua murid pesantren
****
Haziq termenung memikirkan hal yang akan mengubah hidupnya tentunya ia tidak ingin menolak dan mengecewakan keinginan orangtuanya yang menginginkan Haziq untuk segera keluar pesantren menikah dan menangani bisnis keluarga
Bukankah memang harus begitu ia akan menikahi seorang perempuan berkeluarga dan turun dalam bisnis keluarganya karena ia putra tunggal keluarganya
Astaghfirullah apa yang harus aku lakukan, apakah ini aku harus menikah batin Haziq
Flasback on
"Tentu Haziq akan kembali ke adz- dzikr" Haziq santai mengemasi tasnya
"Abi ingin kamu keluar dari sana nak menangani bisnis abi, abi rasa abi sudah tua"
"Iya umi sarankan kamu segera menikah umurmu sudah cukup untuk berkeluarga"
deg menikah
"Tapi bi umi Haziq ingin menuntut ilmu dulu"
"Iya kamu harus segera menikah dan bekerja nak"
"Bi"
"Sudah kalau kau memaksa untuk belajar ya sudah abi beri waktu paling lama sebulan lagi disana, lalu abi akan perkenalkan dengan putri teman abi semoga kalian berjodoh"
"Bi apa harus secepat itu"
"Nak abimu benar, menikah bukanlah sesuatu yang sulit menikah tapi beribadah nak. coba saja berta'aruflah dulu mengenalnya dan ikuti apa keinginan abimu nak"
"Naiklah abi umi Haziq berangkat"
Haziq berangkat dengan kebingungan apakah ia harus senang atau sedih mendengar keinginan kedua orang tuanya
Flashback off
Nalekha
Haziq hanya memikirkan satu nama ia adalah Nalekha, perempuan pendek itu.
Ya benar selama ini yang menulis surat surat kecil untuk Nalekha adalah Jaziq ia hanya ingin mengatakannya semuanya dalam surat
Haziq hanya bingung apakah Nalekha bukan jodohnya? apakah ia harus berhenti berikhtiar mengejar cinta Nalekha dan harus merelakannya sebelum Nalekha mengetahui kenyataan sebenarnya bahwa Haziq sudah mencintai Nalekha semenjak kedatangannya
Perempuan pendek itu apakah ia harus tau bahwa Haziq akan segera menikah dan tentunya bukan dengan Nalekha bukan dengan pujaan hatinya Haziq tau jika orangtuanya akan menjodohkan dengan teman bisnis abinya berarti itu bukanlah Nalekha bukanlah dengan Nalekha ayu
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Nalekha [SUDAH TERBIT]
Literatura Feminina[Muslim series] Nalekha, Nova dan Naila adalah tiga orang sahabat yang memiliki satu impian yang sama yaitu melanjutkan pendidikan nya di kota seribu menara Kairo, Mesir yang tengah menjadi incaran para remaja. Nalekha adalah seorang gadis yang baru...