_NALEKHA_
Author's Pov
"Ikhlas"_Nalekha
Author's pov
kring kring
"Assalamualaikum"
"Mbak Azki Waalaikumsalam" Nalekha antusias
"Lekha kamu dimana dek?"
"Dirumah, mbak kapan pulang?"
"Nanti sore mbak pulang lekha, tapi mbak titip umi sama abi ya dek?"
"Titip bagaimana?"
"Ya mbak akan segera pulang, mbak akan melahirkan semoga lahirannya bisa disana"
"Mbak kenapa sih Lekha gak ngerti mbak, tapi lekha akan jaga umi dan abi dan keponakan Lekha uh dia akan segera keluar"
Umi Nalekha yang melihat lekha berbincang langsung duduk disofa disamping Nalekha.
"Siapa?" Umi yang bersuara pelan
"Mak azki mi"
"Uh mbakmu lekha?, sini umi pengen bicara dari kemarin perasaan umi gak enak sama Azki"
"Nih"
"Azki ini umi"
"Assalamualaikum umi"
"Waalaikumsalam, gimana kabar besan disana?"
"Alhamdulillah semuanya baik mi, mi Azki minta maaf ya?"
"Minta maaf kenapa?"
"Gapapa minta maaf aja kalo selama ini Azki jadi anak yang nyusahin umi sama abi, bentar lagi Azki bakal jadi ibu hehe"
"Tidak, kamu Tazkia dan lekha selalu kebahagiaan umi"
"Alhamdulillah, mi Azki nanti kabarin dulu ya mau sholat dzuhur sama siap siap pulang"
"Ya udah assalamualaikum
"Waalaikumsalam"
lalu umi menyerahkan ponselnya pada Nalekha
"Kamu udah cantik mau kemana? hm" Ucap Umi yang tersenyum
"Ke toko buku umi, udah lama gak kesana hehe."
"Yaudah jangan lupa bawa payung,"
"Siap86"
Nalekha pergi ke toko buku naik bus, walaupun tokonya gak terlalu jauh tapi lekha memilih naik bus udah lama gak naik bus ala Indonesia.
Lekha tiba disana, ternyata tak ada perubahan tetap sama tapi kasirnya telah diganti oleh seorang pria.
Dan Nalekha telah memilih dua buah novel baru yaitu 'Gores'dalam sinopsisnya seseorang yang merasa menjadi pembawa sial seperti kutukan tapi kutukannya hilang saat ia bertemu kembali dengan cinta pertamanya. Dan 'Nalekha' Lekha heran sekali dengan judulnya seperti namanya tapi yasudah dia sangat penasaran dengan ceritanya karena dua Novel ini terbest seller seluruh indonesia.
"Ini saja mbak?"
"Iya mas"
"Jadi 145000 ya mas?"
"Gapapa mbak ambil aja uangnya"
"Hah, kok gitu mas?"
"Gapapa mbak ambil aja, atau mbak mau tambah novel lagi?"
"Udah mas saya bayar aja ini makasih ya mas." Nalekha yang keheranan langsung membawa paper bagnya.
"Mbak saya gak bisa ambil uangnya" Nalekha kembali menoleh pada pria tinggi yang menjadi kasir baru
"Kenapa mas? mas serius ini gratis?" Kasir itu hanya mengangguk dan tersenyum
"Saya gak enak loh ini mas yaudah makasih mas, mari Assalamualaikum"
"Iya mbak Waalaikumsalam"
Nalekha hendak pergi ternyata ia melirik melihat kotak infaq yang ada dipinggir dan memasukan uangnya kedalam kotaknya.
Nalekha yang telah pulang langsung pergi kedapur mendapati Uminya yang sedang memasak.
"Umi biar lekha saja yang potong"
"Dah pulang ternyata anak Umi"
"Baru aja kok"
"potong ini ya, dan tolong bersihkan ayam yang ada di kulkas nak, Umi bikin kan dulu teh buat Abimu"
"Baik Umi"
Setelah Nalekha memotong beberapa sayur dan hendak membuka kulkas
Prang
"Innalillahi"
Cangkir yang Umi pegang pecah dan mengenai tangan Umi
"UMI.. innalillahi, Umi gapapa?" Nalekha yang panik melihat tangan Uminya yang memerah terkena air teh yang panas
"Umi duduk dulu biar Lekha yang ambilkan salep" lanjut Nalekha yang panik dan pergi mengambil salep
"Innalilahi.." Abi yang tiba tiba masuk kedapur
"Perasaan Umi gak enak Bi, keingetan Azkia terus" Umi yang hendak membersihkan pecahan cangkir
"Umi duduk aja biar Abi yang bersihkan, cepat olesi salep tangan kamu Mi" Abi yang mengambil lap dan tempat sampah
"Umi jangan khawatir Azki kan udah mau pulang sama nak Dzul, palingan dia sekarang udah naik kereta."
"Umi gak tau Bi dari tadi pagi gak enak gini" Umi yang terlihat sedih dan Abi yang melihatnya langsung menyimpan tempat sampah mencuci tangan dan mengelap. Menghampiri istrinya dan segera menenangkannya.
"Kita keruang tengah dulu yuk, biar nanti abi bantuin masaknya." ucap abi yang disambut anggukan Umi
"Kita obati dulu lukanya" lanjut abi yang menggandeng istrinya
Sedangkan nalekha yang telah menemukan salep luka melihat Abi dan Uminya berjalan masuk dan duduk di sofa
"Ini mi salepnya"
Nalekha langsung mengoleskan luka pada Uminya
drrttt drrrttt
Ponsel Umi berbunyi menandakan panggilan ternyata itu dari Azki sedangkan ponselnya diatas meja lumayan jauh dari sofa
"Biar Abi saja yang angkat"
Abi yang menganggkat panggilan
"........."
"Ya Hallo benar saya Abinya Tazkia, anda siapa? kenapa anda menggunakan ponsel anak saya
".........."
"innalillahi rajiun, bagaimana dengan anak saya dan suaminya?!"
"........."
"Baik saya sekarang ke cirebon, tolong cepat selamatkan anak saya dan suaminya pak?!"
".........."
"Terimaksih pak"
Melihat abi yang panik sehabis ditelpon, Umi dan Lekha langsung mendekati Abi dengan cemas
"Kita sekarang ke cirebon!"
"Ada apa bi ada apa dengan mbak Azki?" ucap Nalekha
"Bi ada apa bi jelaskan dulu?" ucap Umi
"Udah gak perlu panik dan gak perlu siap siap, kita berangkat sekarang!"
Diperjalanan Abi pun menceritakan bahwa Azki dan Dzul mengalami kecelakaan kereta dicirebon dan mereka sudah dibawa ke RS terdekat, sedangkan Umi yang mendengar itu sangat panik dan sedih Abi dan Nalekha terus menenangkan Umi. Lalu mereka berharap dan berdoa agar Azki, bayi mereka dan Dzul selamat dari musibah tersebut.
Amin...

KAMU SEDANG MEMBACA
Nalekha [SUDAH TERBIT]
Chick-Lit[Muslim series] Nalekha, Nova dan Naila adalah tiga orang sahabat yang memiliki satu impian yang sama yaitu melanjutkan pendidikan nya di kota seribu menara Kairo, Mesir yang tengah menjadi incaran para remaja. Nalekha adalah seorang gadis yang baru...