Chapter 15: Rindu Naila

278 40 0
                                    

_NALEKHA_

"Allah telah mempertemukan mereka, kebahagianku bertambah setelah melihat naila sangat dicintai akbar akhirnya. Alhamdulillah." _nalekha

Matahari mulai terlihat sangat panas memanggang siapa saja yang ada dibawahnya. Nalekha pun enggan keluar asrama untuk hari liburnya hari ini. Tapi lama kelamaan bosan juga didalam ruangan kamar sedang ini yang ukurannya hanya 6x7 meter ini.

Akhirnya Nalekha membuka laptopnya yang membangkai karena ia tidak memakainya sama sekali, sampai akhirnya ia mengelap sebentar laptopnya yang sedikit berdebu itu.

Huuuuhhhhhhh.....

Nalekha meniup layarnya

Apa aku video call orang rumah aja ya? semoga mbak Azki lagi bisa dihubungi

Setelah menunggu panggilannya direspon nalekha meletakan laptopnya diatas meja kecil dekat jendela.Dan pintu sengaja dibuka agar udara sejuk masuk kedalam kamar.

Tetapi ternyata susah juga menghubungi mbak Azki, nalekha memutar otak untuk menghubungi siapa. Tetapi tiba tiba, dua notif E-mail masuk ke layar laptopnya.

Akhirnya ia membaca cepat pesan yang yang masuk itu. membaca setiap detail pesan yang masuk dan ternyata pesan dari Naila sohibku yang satu itu.

"Menikah? ya Allah benarkah mereka akan menikah?" Nalekha lirih

Nalekha dengan cepat mengambil ponselnya dan jari jarinya mulai mengetikan sesuatu.

nailaholisoh

Assalamualaikum

Lekha ini benar kau?, kau kemana saja?hm:(

Ya ini aku jwb dulu salam ku naila

Waalaikumsalam lekha, apa kau benar benar melupakan aku dan Nova? yang benar saja aku sangat khawatir 5 bulan lamanya kau tak bisa dihubungi

Hm maafkan sohibmu ini nai, sungguh aku hanya tidak sering memakai ponsel setelah disini

Hm baiklah bagaimana kabarmu disana?, yg benar saja kita sama sama dikairo tapi belum lagi bertemu!

Alhamdulillah sangat baik Nai,bagaimana dengan kau dan Nova?

Begini saja aku sedang ditaman kota hari ini, kau tidak sibukkan bisakah datang kemari?

Hm iya tunggu sebentar aku akan ijin dulu Nai

Ya cepat aku tunggu.


Setelah Naila memintanya datang ke taman kota,lekha hendak berganti pakaian dan mengambil tas sebelum akhirnya pergi menemui Naila disana.

Sebelum meninggalkan pesantren Nalekha ijin dulu pada penjaga untuk keluar sebentar, dan akhirnya diijinkan.

Ia akhirnya berjalan kaki dan mengedarkan pandangannya mencari Naila, dan akhirnya lengan naik bahu nya kaget

"Nai"

"Huh mengagetkan saja, Assalamualai.." Nalekha terpotong karena Naila dengan cepat memeluknya dengan erat

"Waalaikumsalam lekhaa.. ,aku kangen"

"Ah iya aku juga kangen akhirnya, lepaskan nai aku sesak nih"

"Hehe maaf maaf"

kini mereka duduk dikursi taman ditengah taman kota

"Huh kau makin cantik saja lekha"

"Kau jangan menggoda Nai, aku dan kau memang cantik Naila karena kita perempuan. oh iya Nova kemana?"

"Hehe benar. Nova oh iya Nova sedang pergi kerumah abi nya, abinya sedang sakit kasihan Nova"

"Oh benarkah? semoga cepat sembuh abinya. kau mau me menikah dengan Akbar? huh?" goda lekha

"Iya amin, i iya aku akan menikah dengannya. aku kira aku akan menikahi bule mesir ternyata.." ucap Naila tergantung

"Dengan laki laki itu hehe, dunia memang sempit ternyata." lanjutnya semangat

"Oh iya Alhamdulillah akhirnya sohib ku mendapat jodoh yang baik.bagaimana bisa huh?"

"Hm aku tidak tahu ini berjalan begitu saja, kau ingat akbar yang mentraktir kita waktu itu?"

Nalekha hanya mengangguk mengingat hari dimana mereka tak sengaja bertemu kembali dikairo dengan Akbar dan Akbar mentraktir mereka.

"Ya saat aku setelah pulang kuliah, aku tak sengaja melewati restoran itu lagi, dan aku ingin singgah datang untuk makan dan menyelesaikan tugas disana. sampai akhirnya kita bertemu dan berbincang, dan semuanya berjalan begitu cepat beberapa kali aku diajak kerumah pamannya dan akhirnya dua minggu lalu kami pulang ke indo dan kau tau ia mengkhitbah ku alhamdulillah"

"Ye.. Alhamdulillah jika Allah mengijinkan maka kalian memang berjodoh, aku senang mendengarnya. hm seminggu lagikan kalian menikah?"

"Iya lusa aku akan pulang, kau pasti pulang kan? awas saja kau tak hadir dipernikahanku"

"Hm sepertinya aku tidak... " Nalekha berpikir sejenak dan tersenyum sebentar

"Apa yang benar saja kau tidak akan datang huh? kau sekarang ini menyebal.."

"Haha sebentar sebentar Nai, aku tidak akan menolak Nai. kau ini memang tidak berubah sellu memotong perkataan orang lain" akhirnya mereka berdua tertawa bahagia

"Haha iya iya pokoknya kau lekha tamu yang paling spesial nanti"

"Haha iya nyonya Akbar" lekha merangkul pundak Naila

Setelah lama berpisah mereka akhirnya bertemu lagi, mereka terus berbincang dengan bahagia melepas rindu masing masing, sampai akhirnya lagit telah berwarna orange indah.

Sebelum mereka berdua berpisah mereka berdua singgah dahulu tempat perbelanjaan dan akhirnya pun Naila Naila menelpon Akbar untuk menjemput mereka berdua, sebelum pulang Naila dan Akbar mengantar lekha dahulu kepesantren dan pamit pulang.

Akhirnya mobil yang ditumpangi nalekha telah pergi meninggalkannya.

Allah telah mempertemukan mereka, kebahagianku bertambah setelah melihat naila sangat dicintai akbar akhirnya. Alhamdulillah batin nalekha

Nalekha [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang