Chapter 3 : He is a dangerous person

8.9K 589 21
                                    

HOLAAA ❤️❤️

UP UP UP!!!

ADA YANG NUNGGU CERITA INI?

BTW JANGAN LUPA VOTE KOMEN DAN SHARE JUGA 🖤

HAPPY READING GUYSS !!!


ENJOYYYYY AND LOPE U ALL 🖤

❄️❄️❄️❄️❄️

Gaby langsung pulang ke apartemennya setelah kejadian yang baru saja terjadi. Yup, club tempatnya bekerja harus tutup lebih awal karena perbuatan seorang pria bernama Michael.

Gaby melangkah memasuki apartemennya dan mendapati anjingnya Tullah sudah duduk di hadapannya dengan lidah yang menjulur.

Anjing manis itu langsung menggonggong begitu Gaby menutup pintu apartemennya dan menghampiri Tullah. Ah, anjing besarnya yang berjenis husky itu memang selalu menunggunya pulang dengan tiduran didepan pintu.

Bukankah Tullah anjing yang manis?

"How's your day buddy?" tanya Gaby sambil mengelus kepala Tullah yang dengan semangat juga ikut menggesekkan kepalanya pada telapak tangan Gaby yang mengelusnya.Tullah kembali menggonggong, sambil mengibas-kibaskan ekornya dengan semangat.

"Stop it Tullah, berhenti menggonggong. Ini sudah malam, kau akan mengganggu tetangga." Gaby mengatakannya dengan suara yang juga hampir seperti bisikan.

Setelah mengucapkan hal itu, Tullah langsung berhenti menggonggong dan mengikuti Gaby yang melangkah masuk menuju kamar tidurnya. Gaby mengganti pakaiannya dengan piyama lalu membasuh wajahnya dan menggosok gigi kemudian menaiki tempat tidurnya.

Sedangkan Tullah? Oh anjing manis itu punya tempat tidurnya sendiri disebelah kiri tempat tidur Gaby, dekat dengan meja belajar.

Tapi malam ini Gaby tidak bisa langsung memejamkan matanya karena Tullah langsung naik ke tempat tidur Gaby dan menjilati wajah gadis itu. Gaby tertawa geli.

"Kau pasti bingung karena aku pulang malam hari ini bukan? Padahal ini hari kamis." Ucap Gaby yang dijawab dengan gonggongan kecil dari Tullah sembari menggesek-gesekkan kepalanya pada wajah Gaby.

Perbuatan Tullah itu mau tidak mau membuat Gaby terduduk di tempat tidurnya. "Okay buddy aku akan menceritakannya." Ucap Gaby.

"Jadi hari ini aku menggantikan Paul bekerja di club, lelaki pemalas itu mengatakan kalau besok ia ada interview kerja jadi malam ini ia tidak bisa pulang larut. Ia takut kalau besok akan bangun terlambat." Lanjut Gaby menjelaskan.

Tullah hanya duduk mendengarkan cerita Gaby dengan serius. Kadang Gaby merasa kalau ia sedang berbicara dengan manusia. Tullah seakan mengerti apa yang ia bicarakan. Tak jarang Tullah juga bersikap seperti layaknya manusia. Merespon semua pembicaraan Gaby dengan gonggongannya.

"So buddy can you please let me sleep?" tanya Gaby.

Namun yang membuat Gaby bingung adalah respon Tullah yang seakan tersakiti dengan kalimatnya. Anjing besar itu menatapnya dengan sedih. Dan sedetik kemudian Gaby seperti mendengar geraman-geraman menyiksa dan menyayat hati yang berasal dari tenggorokan Tullah.

Awalnya Gaby tidak mengerti kenapa Tullah tersakiti dengan kata-katanya, namun sedetik kemudian ia tersadar dan tersenyum.

"Ternyata besok Jumat, kita akan jalan-jalan sehat besok pagi." ucap Gaby semangat sambil mengelus kepala dan leher Tullah dengan gemas.

Tatapan kesedihan yang sebelumnya Tullah berikan padanya langsung berganti begitu mendengar kalimat majikannya barusan. Dengan semangat Tullah langsung berputar-putar di tempat tidur Gaby sebelum kemudian ia turun dan tidur di tempat tidurnya sendiri.

D E S T I N YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang