Chapter 19 : Wanna Hug and Kiss you so bad!

6.2K 420 18
                                    

Holaaa ❤️

Maaf ya updetan-nya lama:( aku lagi sibuk proposal skripshit hehehe

HAPPY READING!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN (NANTI MALAM AKU USAHAKAN UPDATE LAGI YA!)

❄️❄️❄️❄️❄️

Robert berdiri di depan cermin panjang yang ada di pesawat pribadinya itu, tepatnya di kamar tidurnya dengan bertelanjang dada. Matanya memperhatikan lehernya yang berwarna merah kebiruan. Tidak tahu apa yang ia rasakan saat ini, yang jelas ada perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, senang mungkin?

Ia menyentuh lehernya yang di tandai oleh Gaby. Senyum tipis tersungging di bibirnya, ia tidak pernah membiarkan teman tidurnya memberinya tanda seperti ini sebelumnya. Sudah banyak wanita yang menghabiskan malam dengannya, dan ia tidak pernah membiarkan satupun dari mereka menandainya seperti saat ini. Tidak juga Ivy.

Ah memikirkan tentang sekretarisnya itu, Robert merasa ada yang berbeda. Perilaku wanita itu seakan ingin merebut perhatiannya dan terkesan menginginkannya. Namun seingatnya, sebelumnya ia sudah menyuruh Alec untuk menjauhkan Ivy darinya. Setidaknya tidak berpakaian seksi saat bersamanya.

Tubuh Ivy sangat menggoda, ia sendiri adalah lelaki normal dengan libido yang cukup tinggi. Walau terbilang pemilih dalam hal 'menikmati malam bersama wanita', nyatanya cukup banyak dari mereka yang bisa membuat ia benar-benar menikmati malamnya.

Robert kembali menyentuh lehernya dengan perlahan. Tanda ini membuatnya merasakan senang, ia tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya, bahkan ketika ia mencapai puncaknya berkali-laki bersama perempuan panggilannya.

Bayangan Gaby yang menghisap lehernya dengan bergairah benar-benar membuat ia meradang menginginkan lebih. Apa sebenarnya yang sudah perempuan itu lakukan padanya? Bibir perempuan itu benar-benar berhasil membuatnya ketagihan. Dan Robert jelas tidak suka itu. Apa yang membuat ia ketagihan tidak akan pernah ia lepas.

Gaby, sialan!

Ia tidak akan membiarkan Gaby lepas darinya, tidak peduli jika perempuan itu adalah simpanan orang lain. Yang jelas Gaby tidak akan pernah lari darinya, ia tidak akan membiarkan perempuan itu pergi. Tidak akan pernah!

Ketukan pintu dari luar membuat Robert mau tidak mau harus berhenti menatapi tanda yang ada di lehernya dan meraih kemeja yang tergantung rapi di lemari yang ada di dalam pesawat pribadinya itu kemudian mengenakannya. Ia berjalan keluar sambil mengancingkan kemjanya, membiarkan beberapa pramugari serta Ivy menikmati perutnya yang rata dan kotak-kotak itu.

Deheman keras Alec membuat Ivy serta para pramugari itu tersentak dan langsung kembali menyibukkan diri.

Robert menatap Alec datar, menunggu apa yang akan dikatakan oleh lelaki itu padanya.

"Tuan, mafia Italia membuat onar di salah satu kawasan Anda yang ada di Spanyol."

"Lalu?"

"Orang-orang kita sudah menangkap beberapa dari biang onar itu dan mengurung mereka di ruang bawah tanah gereja tua."

"Hanya mengurung?"

"Maaf Tuan, mereka menunggu perintah dari Anda."

"Aturannya masih sama Alec. Lakukan saja."

"Baik Tuan."

"Kita akan ke Spanyol setelah urusan di Manhattan selesai."

"Baik Tuan."

D E S T I N YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang