HOLAAA ❤️
ROBERT UP UP UP!!!
HAPPY READING GUYS🖤
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK 😘😘😘
❄️❄️❄️❄️❄️
“Michael jawab!” pinta Gaby dengan paksaan.
Ia masih berada di atas tempat tidurnya sedangkan Robert masih berdiri di pintu kamarnya. Lelaki itu berjalan memasuki kamar Gaby, menghampiri perempuan itu dan mengelus pipinya dengan lembut. Gaby memejamkan matanya menikmati belaian tangan Robert di wajahnya.
“Jawab apa, sayang?” tanyanya sambil mengelus lembut pipi Gaby yang terasa sangat halus. Betapa ia sangat merindukan wajah ini. Emosinya yang sebelumnya muncul sudah hilang tak berbekas begitu mendapati bahwa Gaby-nya baik-baik saja.
Sebelumnya, pikiran Robert berkecamuk apalagi saat mendapati seorang lelaki berwajah tampan namun tidak lebih tampan darinya, keluar dari apartemen Gaby sambil membawa tas. Nyaris saja lelaki tampan itu akan kehilangan wajah tampannya jika terlambat berbicara satu detik saja. Tenyata lelaki itu dokter dan sialnya dengan terang-terangan mengatakan kalau ia menyukai Gaby.
“Wajahmu..” ucap Gaby menyadarkan lamunannya. Sedangkan Gaby masih memejamkan matanya menikmati belaian Robert yang lembut.
“Kenapa dengan wajahku?”
Pertanyaan itu membuat Gaby seketika langsung membuka matanya, menatap tajam Robert yang masih memandangi wajahnya dengan tatapan penuh.... rindu?
Tapi persetan! Jadi sedari tadi lelaki ini ternyata tidak mendengarkannya dan malah bertele-tele hanya untuk menjawab. Gaby yakin jika nilai sastra lelaki ini pasti sangat tinggi.
Dengan kesal Gaby berdiri hendak mendorong Robert, tapi belum sempat ia berdiri tegak, ia malah hampir terjatuh jika saja lengan Robert tidak menahan tubuhnya. Kepalanya kembali terasa berputar. Tapi sekalipun kepalanya berputar, ia masih bisa merasakan bagaimana hangatnya dekapan Robert di tubuhnya. Nyaman dan sangat posesif.
Dan Gaby bisa mendengar Robert menggeram rendah menahan marah.
“Ada apa denganmu?!” tanya lelaki itu geram.“Aku pusing.”
Robert memejamkan matanya mencoba menahan diri agar tidak memarahi Gaby yang ceroboh. Ia mendudukkan Gaby dengan lembut, walau dalam hati ingin langsung menirukan perempuannya ini.
“Kalau pusing kenapa tiba-tiba berdiri?” tanyanya dengan pelan, menahan setiap amarah yang hampir meledak. Demi apapun yang ada di dunia ini, Robert tidak ingin Gaby sakit sekalipun itu hanya pusing!
“Ingin memukulmu.”
“Hah?”
“Aku ingin memukulmu. Sedari tadi bertanya padamu ‘apa yang terjadi dengan wajahmu’ tapi kau tidak menjawab. Kau malah mengeles setiap kali aku bertanya. Aku tidak suka melihat wajahmu biru seperti itu, jadi jawab pertanyaan ku!”
Robert berlutut mensejajarkan wajahnya dengan Gaby. Ia tersenyum tipis.
“Aku tidak apa-apa.” ucapnya lembut.
“Aku tidak bertanya keadaanmu. Aku bertanya apa yang terjadi dengan wajahmu.”
Robert meringis pelan. Ingin tertawa dalam hati, menertawakan kepercayaan dirinya yang terlalu berlebihan. Ya Tuhan, perempuan ini adalah perempuan pertama yang berani menyalahkannya dan membuatnya merasa serba salah.
“Jadi?” interupsi Gaby dengan tajam.
“Ah, wajahku terbentur ke tembok.”
“Terbentur?”
KAMU SEDANG MEMBACA
D E S T I N Y
Roman d'amourApa jadinya cowok yang terlihat kalem dan cool bertemu dengan cewek yang cuek dan masa bodo terhadap lingkungannya maupun kepada para lelaki yang menginginkannya?? _________________________________________ PLAGIAT DILARANG MENDEKAT !!! DILARANG MENY...