Chapter 36 : She loves him more than her life!

4.7K 350 22
                                    

Holaaaa ❤️

Robert up ❤️

Selamat membaca gaess ❤️

Jangan lupa vote dan komen ya g banyak yaa 🙏

Sayang kalian ❣️

❄️❄️❄️❄️❄️

Robert mencium kening istrinya dengan lembut. Dua jam lagi, ia dan Gaby akan melaksanakan operasi transplantasi jantung.

Setelah mereka resmi menjadi sepasang suami istri beberapa jam lalu, hingga saat ini mungkin sudah terhitung puluhan kali istrinya itu bertanya kenapa tidak menikah setelah ia sembuh.

Sampai saat ini juga, ia tidak bisa menjawab pertanyaan sederhana yang diajukan istrinya itu. Ia hanya tersenyum sambil menggenggam tangan istrinya semakin erat.
“Michael...”

Robert segera tersadar dari lamunannya. Ia menatap istrinya dengan lembut. “Kenapa sayang?”

“Kau belum menjawab pertanyaanku..”

Lagi, pertanyaan itu kembali lagi. Robert mendesah pelan. Apa yang harus ia katakan pada istrinya ini? sudah berkali-kali pertanyaan ini keluar dari bibir seksi Gaby. Tidak mungkin ia mengaku kalau ia akan mendonorkan jantungnya pada Gaby, nah jika mereka menikah setelah istrinya itu sembuh sama saja itu mimpi namanya. Karena sudah pasti ia tidak akan ada di samping Gaby lagi begitu istrinya itu membuka mata.

“Apa pertanyaanku susah untuk dijawab?” Gaby menatap Robert sayu.

“Sayang,...” Robert menatap Gaby, mencoba tersenyum tenang. “Um, untuk menunjukkan... kalau aku...aku... aku benar-benar mencintaimu dan menerima di setiap keadaanmu.. aku ingin menunjukkan padamu kalau aku tidak berbohong bahwa aku menerima setiap kekuranganmu.” Robert mencium punggung tangan Gaby dengan lembut lalu menatap mata istrinya dengan sayu. Kebohongan atas kebenaran dan kesungguhannya.

“Dan aku akan segera menutupi kekuranganmu agar kau tidak lagi kesakitan.” Lanjutnya.

Gaby mengernyit, “apa maksudmu?”
Robert tersenyum dam membelai rambut Gaby dengan lembut penuh dengan cinta. “Tidak, bukan apa-apa. Kau hanya harus berbahagia karena akan segera sembuh.”

Gaby tersenyum lembut, menatap Robert penuh cinta. Saat itu juga  Robert tahu kalau cintanya pada Gaby tidak tumpang tindih karena istrinya itu juga membalas cintanya dengan porsi dan besar yang sama. Ia bersyukur, setidaknya ia tidak akan kesepian saat ia pergi nanti.

Karena ia membawa serta cinta Gaby dengannya, dan akan selalu bersamanya.

“Setelah aku sembuh, kau harus membawaku ke yayasan milikku. Bawa aku ke pantai pulau itu. Aku merindukannya, dan merindukanmu menciumku lagi di sana.” Gaby menatap Robert malu-malu namun sarat akan harapan yang besar.

Tapi permintaan istrinya barusan membuatnya merasa seperti dihantam batu besar. Ia hanya bisa tersenyum kaku. Ia meremas telapak tangan Gaby erat, dan mengangguk kikuk.

“Setelah itu, kau harus membawaku untuk honeymoon di Yunani. Aku selalu penasaran dengan negara itu..” lagi-lagi Gaby menatapnya dengan penuh harapan.

Robert sangat tahu kalau istrinya ini begitu menyukai kota-kota kuno seperti Italia, Yunani dan Roma. Ia tidak akan pernah bisa mewujudkan keinginan istrinya itu. Selamanya ia tidak akan bisa. Tanpa sadar air mata Robert terjatuh dan membuat Gaby terkejut.

“Michael.. ada apa?” tanya Gaby khawatir.

Robert tidak menjawab pertanyaan Gaby, namun menundukkan kepalanya di tempat tidur istrinya itu. Bahunya bergetar, ia kembali menangis.

D E S T I N YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang