Chapter 16 : Damn Michael!

5.7K 405 6
                                    

Holaaa ❤️

ROBERT UP!!!

ADA YANG NUNGGU?

Semoga suka dengan chapter ini 🖤🖤🖤

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK, SUPAYA UP NYA MAKIN CEPAT JUGAAA 🖤

HAPPY READING GUYSS 🖤

ENJOYYYYY AND LOPE U ALL 🖤🖤🖤

(Chapter ini minim edit, tolong kalau ada typo ditandai yaaa :)) love you guys!)

❄️❄️❄️❄️❄️

Kaki Gaby memasuki sebuah mansion yang sangat besar dan megah, membuatnya berpikir mungkin mansion ini bisa digunakan untuk menampung anak-anak korban perang di timur tengah sana. Sungguh besar mansion ini sangat keterlaluan.
Seseorang menyambut kedatangan Gaby dengan wajah datar. Seingat Gaby lelaki yang ada di hadapannya ini adalah tangan kanan Robert. Orang kepercayaan Robert.

“Tuan Michael sudah menunggu Anda, Nona.” Ucap lelaki yang diketahui Gaby bernama Alec.

Gaby mendengus sebal, “aku kemari ingin mengambil anjingku bukan menemui Tuan Michael!”

“Tullah bersama Tuan Michael, Nona. Mari ikut saya.” Ucap Alec mengajak Gaby, mungkin lebih tepatnya sedikit memaksa Gaby untuk ikut dengannya, menemui Robert.

Dengan malas Gaby mengikuti Robert berjalan menuju ke bagian belakang mansion besar itu. mereka berhenti di sebuah taman. Seketika mulut Gaby menganga melihat banyaknya jenis bunga yang ada beserta dengan jumlah setiap jenis bunga yang sepertinya mencapai ratusan setiap jenisnya.

Kaki Gaby melangkah ke taman itu dengan tidak sadar. Senyumnya mengembang melihat bunga-bunga yang indah dan sangat terawat. Ingin rasanya ia tinggal di tengah-tengah taman ini. Ya Tuhan bagaimana bisa ada taman yang sangat indah seperti ini di bagian belakang sebuah mansion? Kenapa tidak sekalian menanam bunga juga di bagian depan mansion yang luasnya hampir sebesar setengah lapangan sepak bola itu?!

Tapi tidak masalah, melihat banyaknya bunga-bunga ini saja sudah mampu membuat Gaby lupa mengenai tujuan awalnya datang ke tempat ini. Ah benar! Tujuan untuk mengambil Tullah!

Gaby menoleh begitu mendengar suara gonggogongan Tullah. Ia tersenyum melihat Tullah yang sepertinya sudah.... baikan?
Tapi senyum itu tak bertahan lama, kala melihat dalang utama yang membuat Tullah tiba-tiba berada di tempat ini dan membuat Gaby datang ke sini!

Robert sedang tiduran di kursi malas yang ada di dekat taman bunga-bunganya layaknya ia sedang berada di pantai. Gaby benci mengakui kalau taman bunga ini adalah milik laki-laki bernama Michael Robert Dallas! Laki-laki cupu dan sangat menyebalkan!

Lelaki itu bersantai dengan kacamata hitam yang bertengger di wajahnya. Robert seakan tidak merasakan kehadiran Gaby di sekitarnya. Tidak terlihat sama sekali gerak-gerik Robert yang akan membuka kacamata hitamnya. Gaby jadi tidak tahu, lelaki ini sedang tertidur atau tidak?

“Aku sudah datang, jadi aku akan membawa Tullah kembali.” ucap Gaby memulai kalimatnya. Mengabaikan keraguannya yang mengatakan kalau Robert tengah tertidur.

Tidak ada tanda-tanda Robert akan meresponnya. Gaby memicingkan matanya, apa Robert benar-benar tertidur?

“Tuan Michael?” panggil Gaby, tapi tetap tidak ada tanda-tanda pergerakan.

“Tuan Michael!”

Gaby terkesiap ketika kedua tangannya tiba-tiba ditarik sehingga membuatnya terjatuh ke pelukan Robert. Ia bisa merasakan debaran jantung Robert yang normal. Dengan gerakan cepat, kedua tangan Robert mendekap tubuh Gaby yang ada di atanya, serta kakinya yang sudah melingkari kaki Gaby dengan kuat. Sangat posesif!

D E S T I N YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang