Chapter 37 : His life

4.7K 334 20
                                    

HOLAAA ❤️
ROBERT UP ❤️

ENJOYYY! SELAMAT MEMBACA 🖤

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK YA 😚😚

SAYANG KALIAN ❤️❤️

❄️❄️❄️❄️❄️

Detik demi detik telah berlalu. Jam terus berputar dan waktu juga terus berjalan meninggalkan hari ini menuju hari esok. Enam bulan sudah terlewat tanpa adanya senyum dan rasa bahagia sama sekali.

Hampa.

Senyuman miris dan menyedihkan terpatri di wajahnya. Ia bahkan tidak merasa bahagia sama sekali saat mengetahui kalau ia hanya bahan bercandaan iparnya.

Surat pernyataan itu hanya settingan Gabrian hanya untuk melihatnya menderita. Sehari sebelum Gabrian menipunya atau mungkin mengerjainya, mereka menemukan jantung yang cocok untuk Gaby, istrinya.

Jantung itu Gabrian dapatkan dari rumah sakit yang ada di Texas. Jantung itu milik seorang gadis yang sekarat karena kecelakaan. Tapi tentu saja keluarga gadis itu tetap menerima kompensasi yang sangat tidak sedikit dari keluarga Gabrian maupun darinya.

Robert menghela napas rendah. Sehari setelah mengetahui kalau ternyata ia tidak berada di surga, ia langsung menghampiri Gabrian dan memukulnya. Amarahnya bahkan semakin besar kala mengetahui istrinya sudah dioperasi tanpa dirinya.

Bagaimana mungkin Gabrian begitu tega menipunya membuatnya tidak sadarkan diri selama dua hari dan melewatkan oprasi istrinya sendiri. Namun, setelah ia sadar dan mengetahui kebenarannya, iparnya itu hanya tersenyum padanya. Bahkan iparnya itu tertawa dan mengejeknya bodoh karena mudah percaya.

Sekarang coba bayangkan, bagaimana mungkin Robert tidak percaya kalau ada bukti yang ditunjukkan padanya. Bukti itu terlihat asli dan ada stampel rumah sakitnya serta tanda tangan dokter yang memeriksanya kala itu. Selain itu, Gabrian juga adalah seorang dokter! jelas saja ia langsung percaya kala iparnya itu membohonginya.

Enam bulan sudah berlalu dan hingga saat ini ia masih kesal terhadap Gabrian Allesandro Smith, kakak kesayangan dari istrinya yang sangat ia cintai, Gabriella Ross Smith yang sekarang sudah resmi berganti nama menjadi Gabriella Ross Dallas.

Robert tersenyum kala mengingat kalau ia sudah memiliki anggota keluarga dengan nama belakang yang sama dengannya. Yah sekalipun hanya satu orang dan itu istrinya. Robert tidak sabar untuk menambah anggota keluarga dan memberikan nama belakangnya juga.

Hembusan angin yang menyentuhnya dengan lembut membuat Robert memejamkan matanya sesaat. Ia melangkahkan kakinya mendekati air pantai yang seolah-olah memanggilnya untuk mendekat.

Ingatan saat ia mencium Gaby di pantai ini menyeruak di kepalanya. Bagaimana saat ia pertama kalinya melihat Gaby yang tersenyum padanya. Senyum yang menggetarkan hatinya dan mampu membuatnya menjadi bodoh. Senyum yang berhasil memaksanya untuk mengklaim Gaby sebagai takdirnya. Yeah, saat ini ia sedang berada di pulau pribadinya yang sudah ia berikan pada istrinya untuk dijadikan rumah singgah.

Robert kembali tersenyum kala mengingat bagaimana Gaby yang sangat cuek dan dingin terhadapnya. Bagaimana dulu istrinya itu tidak takut sama sekali padanya. Jangankan takut, Gaby bahkan tidak meliriknya sama sekali.

Ia ingat bagaimana ia ikut panik kala melihat Gaby membawa Tullah dengan panik. Sial! Anjing peliharaan yang manja itu benar-benar sangat disayangi oleh istrinya. Robert juga ingat bagaimana Gaby memarahinya ketika tahu kalau ia memasang alat pelacak di tubuh Tullah dan kamera tersembunyi di kalung anjing betina itu.

D E S T I N YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang