Chapter 2

436 28 7
                                    

To My YouthBagian 2 : Such a bad day!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To My Youth
Bagian 2 : Such a bad day!

— • 🍀• —

Seorang perempuan sedang meringis menahan perih dari lututnya yang berdarah. Perempuan itu berjalan perlahan menuju UKS untuk mengobati lukanya. Tidak ada yang peduli meski melihat perempuan ini kesulitan berjalan. Beberapa kali tubuhnya kembali menyentuh tanah karena kakinya tidak kuat menahan tubuhnya. Matanya sudah dipenuhi cairan bening yang siap ditumpahkannya. Rok seragamnya terkena darah dari lututnya, membuat suasana hatinya semakin keruh. Orang-orang menatapnya dengan tatapan mengintimidasi. Kalimat-kalimat yang menusuk hati keluar dari mulut mereka sambil menertawakan perempuan yang terduduk di lapangan basket itu.

"menyedihkan"


"dia bahkan nggak bisa berdiri"

"nggak ada yang mau bantuin dia nih?"

"cih, biarin aja. Dia kan hantu sekolah, mana ada yang mau bantu"

Air matanya sudah tidak bisa dibendung dan mengalir tanpa izin. Rasa perih di kakinya tidak sesakit perasaannya mendengar cemoohan orang-orang. Bahkan disaat dia terluka pun cemoohan itu tidak juga hilang dari pendengarannya. Ditengah isakannya, sebuah tangan terulur membantunya. Didongakkannya kepalanya untuk melihat siapa yang mengulurkan tangan untuknya.

"J-Jeongin?"

"ayo ke UKS" kata laki-laki itu sambil tersenyum.

Jeongin membantu perempuan itu berdiri dan memapahnya sampai ke UKS. Siswi yang tengah bertugas di UKS hari ini bernama Jisoo, Choi Jisoo. Ah tidak, bukan hari ini saja, dia memang selalu disuruh menjaga UKS setiap istirahat oleh anggota PMR yang lain.

"astaga, Yuna, kamu kenapa?" mata Jisoo membulat saat melihat Yuna—sahabatnya—berjalan dibantu Jeongin dengan lutut yang berdarah. Tidak hanya lutut, di lengan dan kakinya juga banyak luka. Jisoo membantunya duduk di salah satu ranjang yang ada di sana dan segera mengambil kotak P3K.

"makasih, Jeongin" Yuna mengulas senyum terbaiknya.

"lain kali panggil aku kalau ada yang ganggu kamu" laki-laki itu balas tersenyum. Yuna mengangguk sebagai balasannya.

"ya udah, aku ke kelas, ya. Kamu di UKS aja sampai pulang, minta Jisoo temenin"


Jeongin melesat ke luar UKS dan berlari kembali ke kelas. Jisoo kembali membawa sewadah kecil air bersih, handuk kecil, dan kotak P3K. Dibersihkannya luka di kaki dan tangan Yuna dan diberikannya obat merah pada luka-luka itu, membuat Yuna meringis tiap kali cairan berwarna cokelat tua itu mengenai lukanya.

To My Youth [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang